Kuasa PenyembahanSampel

Kuasa Penyembahan

HARI KE 3 DARI 4

PENYEMBAHAN DAN KEKUDUSAN

PENDAHULUAN

Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yoh 4:21-24)

Ayat ayat Firman Tuhan di atas mengandung perbandingan sebagai berikut:

YESUS adalah orang Yahudi yang penuh dengan kekudusan, dan juga Juru selamat

WANITA SAMARIA adalah orang yang tidak ada kekudusan, dan membutuhkan keselamatan

PEMBAHASAN

A. TUHAN SEDANG MENCARI PENYEMBAH-PENYEMBAH YANG BENAR

Segala yang diciptakan Allah memiliki maksud dan tujuan untuk kemuliaan Allah sendiri. Segala sesuatu yang terjadi di muka bumi pun merupakan suatu proses supaya kemuliaan Tuhan dinyatakan. Oleh sebab itu Tuhan sedang mencari penyembah-penyembah yang benar, yang akan memberikan kemuliaan kepadaNya. Penyembah-penyembah yang menyembah bukan hanya dalam waktu satu atau dua jam di gereja pada hari Minggu, namun yang menyembah setiap saat dan setiap waktu melalui kehidupan mereka.

1. Yang benar, pasti bukan yang salah

Dialog antara Yesus dan wanita Samaria menggambarkan tentang perbandingan antara penyembah benar dan penyembah salah. 

Lawan kata dari kata ‘benar’ adalah ‘salah’. Kalau terdapat penyembah benar, berarti terdapat juga penyembah salah.

- Wanita Samaria menyembah Allah yang tidak ia kenal (penyembah salah), sedangkan Yesus, yang adalah orang Yahudi, menyembah Bapa yang adalah Roh yang Dia kenal dengan pasti (penyembah benar). 

- Wanita Samaria menyembah Allah di gunung, di Yerusalem yang adalah objek jasmani (penyembah salah) sedangkan Yesus menyembah Bapa yang adalah Roh, objek bersifat roh yang hanya bisa ditanggapi dengan hati yang sungguh-sungguh (penyembah benar).

Benarlah perkataan Tuhan Yesus tentang pentingnya penyembahan yang benar, yakni penyembahan lewat hati: “Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku”. (Mat 15:8).

2. Yang Diutamakan

Bukanlah pilihan bagi kita untuk menjadi penyembah benar. Di dalam ayat 23b, Bapa sendiri ‘menghendaki’ adanya penyembah penyembah demikian.

Bahasa asli yang dipakai untuk kata ‘menghendaki’ adalah ‘zeteo’ yang artinya mencari-cari hingga mendapatkan. Ini berbicara betapa diutamakannya penyembah yang benar.

Tuhan sedang mencari-cari hingga Ia boleh mendapatkan penyembah-penyembah yang benar. Tidak ada prioritas yang lebih tinggi daripada keadaan di mana Tuhan sendiri berupaya untuk mencari dan mendapatkan.

B. PENYEMBAH BENAR YANG MENYEMBAH BAPA DALAM ROH DAN KEBENARAN

Sebagai penyembah yang benar, kita harus menyembah dalam roh dan kebenaran, dan Bapa adalah fokus dari penyembahan. Menyembah dalam roh namun tidak dalam kebenaran akan menyebabkan penyembahan kepada ilah-ilah yang salah. Menyembah dalam kebenaran, namun tidak dalam roh akan menyebabkan penyembahan yang kaku dan tidak hidup. Walaupun itu benar secara doktrin namun tidak ada kehidupan di dalamnya.

1. Harus menyembah Bapa yang adalah Roh

Allah itu Roh. Dia tidak akan terbatas dengan ruang dan waktu. Dia bersifat Mahahadir. Dia sudah ada sebelum bumi ini diciptakan olehNya. Ketika kita lahir baru Dia mengambil alih roh kita (Yoh 3:6) sehingga kita boleh menyembahNya. Oleh karena sifatNya yang Mahahadir, maka kita pun boleh menyembahNya di manapun kita berada.

2. Harus menyembah Bapa di dalam roh

Menyembah di dalam roh adalah menyembah dengan hati yang sungguh-sungguh dari dalam. Hati yang diarahkan oleh kehidupan dan tindakan Roh Kudus. Oleh sebab itu faktor yang paling penting untuk menjadi penyembah yang benar adalah menjaga hati dan mengarahkan hati kita hanya kepada Tuhan.

3. Harus menyembah Bapa di dalam kebenaran

Menyembah di dalam kebenaran adalah menyembah Tuhan atas dasar segala sifat ketuhananNya yang tertulis di dalam Firman Tuhan. Kita menyembah Tuhan karna kasihNya, karna keadilanNya, karna kebenaranNya, karna kebaikanNya, karna kedaulatanNya, karna anugrahNya, dan karna segala kehendakNya. Firman Tuhan adalah satu satunya sumber dan pedoman untuk menyembah di dalam kebenaran.

C. PENYEMBAH BENAR YANG MENYEMBAH DALAM KEKUDUSAN

“Allah itu kudus”, demikianlah salah satu sifat ketuhanan Yesus yang Tuhan sampaikan ketika Dia berbicara dengan wanita Samaria itu. Terbukti dari saat Tuhan bertanya tentang suami-suaminya (Yoh 4:17-18), dia menjawab dengan jujur tentang hidupnya yang berdosa dan tidak kudus. Setelah itu barulah Tuhan lanjutkan dengan penyembahan yang benar.

Maksud penyampaian Tuhan adalah untuk menjelaskan adanya keterkaitan antara kekudusan, kehidupan dan penyembahan. Hal ini diteguhkan sekali oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”  (Roma 12:1)

Ibadah yang adalah penyembahan, tubuh yang adalah kehidupan dan kekudusan merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan. Oleh sebab itu salah satu ciri penyembah benar adalah memiliki kekudusan.

KESIMPULAN

1. Kita dapat menyembah Tuhan semata-mata karena Dia adalah Tuhan. Kasih dan penyerahan kita secara total kepada yang Maha Kudus itu muncul dari kenyataan bahwa Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita.

2. Menyembah Tuhan merupakan kehidupan dengan sikap hati yang sungguh-sungguh untuk mau mengasihi dan memuliakan Tuhan dengan dasar kebenaran Firman Tuhan.

3. Kehidupan mencakup tubuh jasmani, jiwani dan rohani yang dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan.


Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

Kuasa Penyembahan

Renungan ini akan menolong kita untuk bisa mengerti akan adanya kuasa di dalam penyembahan kita kepada Tuhan

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg