Menjadi Murid Kristus SejatiSampel

Menjadi Murid Kristus Sejati

HARI KE 2 DARI 4

MENGIDENTIFIKASI LEVEL RELATIONSHIP KEKERISTENAN KITA

PENDAHULUAN

Apakah ukuran yang membuat kita disebut pengikut (murid) Kristus? Bagi anak-anak muda, mengidentifikasi level/ tingkat hubungan (antara pria dan wanita) sangatlah penting dan biasanya mereka mengidentifikasinya melalui status relationship; apakah itu teman biasa, teman dekat, sahabat, pacar, atau tunangan. Semakin “tinggi” status relationshipnya, semakin tinggi juga level kasih, kedekatan, keintiman dan komitmennya. Sampai pada akhirnya jika mereka menikah, mereka akan masuk dalam keintiman yang utuh sebagai pasangan suami isteri dan berkomitmen untuk saling mengasihi selama-lamanya. 

Begitu juga relationship kita dengan Tuhan, kita perlu mengidentifikasi level relationship kita; apakah kita hanya sebatas orang Kristen ataukah kita benar-benar murid Kristus?

PEMBAHASAN

Jika kita mau menjadi murid Kristus, kita bisa mempelajari ciri-ciri murid Kristus dari Markus 8:34.

Ada 3 ciri pengikut/ murid Kristus:

1. Menyangkal Diri

Kata “menyangkal diri” dalam terjemahan yang lain memiliki arti: "tidak lagi memikirkan kepentingannya sendiri”. Waktu kita menjadi murid Kristus, kita tidak lagi mementingkan kepentingan diri sendiri namun kepentingan Kristus. Kepentingan diri sendiri berbicara tentang “AGENDA KITA”, rencana dan tujuan hidup kita sendiri. Bagaimana kita bisa berhasil atau sukses dalam karir, punya rumah dan mobil yang bagus, punya kehidupan yang mapan, keuangan yang berlimpah-limpah, intinya adalah segala sesuatu yang kita lakukan dan kerjakan hanya berfokus pada kepentingan, kesenangan dan kenikmatan hidup kita sendiri. 

Sedangkan kepentingan Kristus berbicara tentang “AGENDA-NYA”; hidup dalam rencana dan tujuan Tuhan yaitu untuk menjadi serupa dengan Dia (Roma 8:29). Sehingga kehidupan ini bukan sekedar bagaimana kita bisa berhasil atau sukses di dalam dunia, tetapi bagaimana kita bisa memuliakan dan menyenangkan Tuhan melalui keberhasilan atau kesuksesan yang Tuhan berikan dan hidup berdampak bagi orang lain. Seperti yang Yesus katakan dalam Matius 5:16, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Contoh dalam Alkitab orang yang menyangkal diri adalah Tuhan Yesus sendiri. Yesus, walaupun dalam rupa Allah, Dia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:6-8). Di taman Getsemani Yesus berdoa, “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Yesus lebih mengutamakan kehendak Bapa-Nya dari pada kehendak Dia sendiri. Dan karena itulah Bapa di sorga sangat meninggikan Dia (Filipi 2:9). Hal ini yang harus kita teladani jika kita ingin menjadi murid Yesus, menanggalakan kehendak kita sendiri dan mulai taat dan melakukan kehendak Tuhan. 

2. Memikul Salib

Apa arti memikul Salib? Salib di sini bukan berbicara kayu salib yang berat dan kasar yang harus kita pikul untuk mengikut Kristus, melainkan salib di sini merupakan simbol dari pengorbanan Kristus. Salib berbicara tentang “pengorbanan”. Jadi, saat Tuhan Yesus berkata bahwa kita harus memikul salib untuk kita bisa mengikut Dia, maksudnya adalah kita harus belajar berkorban untuk Kristus, kita harus belajar bayar harga buat Kristus. 

Ada satu quotes yang berbunyi, “Keselamatan itu cuma-cuma, tetapi ada harga yang mahal di balik keselamatan itu sendiri”. Evangelist Billy Graham pernah mengatakan, "Keselamatan itu gratis, tetapi untuk menjadi murid ada harga yang harus dibayar, yakni segala sesuatu yang Anda miliki”.

Apa aplikasi memikul salib dalam hidup kita sehari-hari? Yaitu saat kita tidak lagi bermain-main dengan dosa, saat kita menanggalkan kebiasaan-kebiasaan kita yang buruk, sia-sia, dan yang tidak berkenan di mata Tuhan, dan mendukakan hati-Nya. Galatia 5:24 berkata, “Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging, dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.” Kita harus bayar harga untuk hidup dalam kekudusan dan menjadi murid Yesus.

Kita juga harus berani berkorban dan bayar harga untuk hidup intim dengan Tuhan; mengorbankan jam tidur kita untuk bangun lebih pagi dan berdoa, mengorbankan waktu makan kita untuk berpuasa dan mendekatkan diri kepada Tuhan, mengorbankan hobi atau kesenangan-kesenangan kita pribadi untuk hidup menyenangkan Tuhan. 

3. Mengikut Yesus

Mengikut Yesus berarti menjadi murid Kristus. Menjadi murid berarti selalu berada dekat dengan gurunya. Kenapa kita perlu dekat dengan Dia? Supaya kita bisa belajar dari Guru kita dan mengerti apa yang jadi kemauan hati-Nya. Seperti murid-murid Yesus pada jaman itu, mereka selalu mengikuti kemana Yesus pergi dan selalu berada di dekat-Nya, sehingga mereka bisa belajar dan meneladani kehidupan Yesus. 

Sebagai murid, kita harus membangun keintiman dengan Tuhan melalui saat teduh. Saat dimana secara pribadi kita memuji dan menyembah Tuhan, berdoa, membaca dan merenungkan Firman-Nya. Saat kita intim dengan Tuhan maka kita akan semakin mengenal isi hati-Nya dan belajar untuk mentaati Firman-Nya. Waktu kita dekat dengan Tuhan kita akan semakin mengenal karakter-Nya dan belajar untuk meneladani karakter-karakter-Nya.

PENUTUP

Apa yang kita bisa belajar hari ini?

1. Yang menjadi kehendak Tuhan adalah kita tidak sekedar disebut sebagai orang Kristen, namun menjadi murid Yesus.

2. Menjadi murid Kristus bukan hanya sekedar KEPUTUSAN melainkan sebuah KOMITMEN; komitmen untuk menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus.

DISKUSI

1. Ciri murid Yesus yang mana yang telah Anda miliki? 

2. Ciri murid Yesus yang mana yang menurut Anda paling sulit dimiliki?


Firman Tuhan, Alkitab

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Menjadi Murid Kristus Sejati

Renungan ini akan memberikan gambaran untuk setiap orang percaya bisa menjadi murid Kristus yang sejati

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg