Kesetiaan Kepada TuhanSampel

Kesetiaan Kepada Tuhan

HARI KE 1 DARI 4

RELA BERKORBAN

PENDAHULUAN

Kata rela berarti ketulusan hati. Kata ini merupakan semua tindakan yang dilakukan dengan hati yang tulus ikhlas tanpa menuntut balasan atau imbalan apapun. Apakah itu saat memberi, menyerahkan, menolong, dan sebagainya. 

Hari ini kita belajar tentang rela berkorban

Di program TV Indonesia ada film boneka “Si Unyil”, yang kita kenal sekali dengan salah satu tokoh bonekanya yang bernama Pak Ogah. Dalam cerita boneka Si Unyil, tokoh Pak Ogah ini sering minta uang imbalan setiap kali dia disuruh melakukan sesuatu oleh orang lain. Segala sesuatu diperhitungkan dengan uang. Kalau tak ada uang maka jangan harap Pak Ogah mau menolong. Zaman sekarang ini pun banyak orang seperti Pak Ogah, apapun yang dilakukan harus ada uang sebagai bayarannya. 

Apa kata Alkitab sehubungan dengan hati yang rela? 

Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu 
2 KORINTUS 8:12. 

Di hadapan Tuhan, tidak ada yang tersembunyi. Mungkin di depan manusia kita dapat berpura-pura kelihatan baik dan menolong. Tetapi apakah pemberian kita dan perbuatan baik kita itu tulus dan ikhlas? Hanya Tuhan yang mengetahuinya. Ayat yang kita baca diatas mengatakan bahwa pemberian itu diterima ketika kita memberi dengan hati yang rela. Memberi dengan rela artinya tidak mengungkit-ungkit apa yang telah kita berikan.

Tuhan tahu kerelaan dan ketulusan hati kita pada saat memberikan sesuatu, baik itu berupa materi, waktu dan tenaga kita. Tidak perlu cari popularitas, tidak perlu cari kehormatan, tidak perlu cari pujian ketika kita membawa pemberian kita.

PEMBAHASAN

Pada kesempatan ini kita akan mengupas dan belajar tentang Rela Berkorban berdasarkan dari tiga tokoh Alkitab. 

1. Abraham – Rela untuk taat karena percaya pada Tuhan. (Ibrani 11:17-19)

Abraham diperintahkan oleh Tuhan untuk membawa anaknya yang tunggal Ishak ke bukit Moriah, untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Dapatkah saudara bayangkan perasaan seorang ayah yang lama menantikan kelahiran anaknya, namun pada akhirnya harus mempersembahkan anaknya sebagai korban? 

Tetapi Abraham mentaati apa yang diperintahkan oleh Tuhan. Kita semua pasti kagum akan ketaatan Abraham. Namun dalam hal ini rasanya kita bukan hanya kagum pada ketaatan Abraham saja, namun juga kagum pada kerelaan Abraham dalam ketaatannya. 

Kalau kita taat pada perintah, tapi hati kita menggerutu ketika melakukannya, itu bukanlah rela. Kalau atasan kita minta untuk lembur di perusahaan tempat kita bekerja, bagaimana sikap kita? Apakah kita masih menggerutu? Atau kita bersikap sebagai karyawan teladan, yang memiliki hati yang rela berkorban waktu dan tenaga demi untuk kemajuan perusahaan kita?

Abraham rela melakukan perintah Tuhan karena dia percaya bahwa hidup itu berasal dari Tuhan, dan Abraham percaya kalau Tuhan pun sanggup nantinya membangkitkan Ishak. Jadi, kita pun harus menyadari bahwa Tuhan sanggup memberikan atau melipatgandakan apa yang telah kita korbankan melalui hidup ini. Jika kita melakukannya untuk Tuhan, maka percayalah waktu, tenaga, kesehatan, kekuatan, materi dan apapun itu akan kita tuai asalkan kita rela berkorban. 

2. Daniel – Rela berkorban demi memperjuangkan iman. (Daniel 6:20-23)

Sangatlah menyedihkan  bila ada orang-orang yang mau meninggalkan iman pada Yesus Kristus demi untuk meraih kesuksesan, jabatan atau bahkan hanya demi untuk mendapat makanan. Jika kita lihat kisah pejuang iman di negeri Cina, kita bisa melihat bagaimana mereka dengan giat melakukan penginjilan di tengah-tengah ancaman. Mereka tidak peduli akan hidupnya sendiri demi untuk Injil keselamatan dapat  disampaikan kepada banyak orang. Hasilnya sekarang kita lihat bahwa Cina mengalami kebangunan iman yang luar biasa. 

Rasul Paulus berkata dalam Filipi 1:21 "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." Apa maksud perkataan Paulus ini? Rasul Paulus mengerti bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak ada yang kekal. Jadi prinsip hidup Paulus adalah lebih mengutamakan hal yang kekal yaitu Kristus. Sama seperti Daniel, ia lebih memilih mempertahankan imannya karena dia mengerti bahwa kehidupan di dunia yang dikorbankannya akan diperolehnya kembali dalam hidup yang kekal. 

Saudara-saudari dalam Kristus, kita harus tetap setia mempertahankan iman kita kepada Tuhan. Jangan mau menjual iman atau kehilangan iman pada Allah yang benar demi mendapatkan apapun di dunia yang sementara ini. Ada orang-orang yang meninggalkan iman demi mendapatkan harta, tahta dan cinta. Ingat, semua itu tidak menjamin kebahagiaan kita. Itu hanya sementara. 

3. Yesus Kristus – Rela direndahkan demi menyelamatkan (Markus 15:27)

Siapakah Yesus Kristus menurut Saudara? Ya, Dia adalah Raja segala raja, Dia Guru, Dia juga adalah Nabi, Dia juga adalah Juru Selamat, Dia Penebus dosa, Dia adalah Tuhan yang sanggup mengampuni dosa kita dan masih banyak lagi yang dapat kita sebutkan. 

Dia yang bertahta di surga, Dia Yang Maha Kudus. Bukan saja turun ke dunia, tetapi Dia datang sebagai hamba. Bahkan, ketika Ia menanggung dosa kita, Ia disalibkan bersama dengan kedua orang penyamun. Yesus, dihina oleh orang-orang, direndahkan, dianggap seperti penjahat atau kriminal. Mengapa? Yesus Kristus rela melakukan itu semua demi keselamatan kita.

Saudara dan saudari terkasih, mungkin kita pernah direndahkan oleh orang lain setelah kita menjadi pengikut Yesus. Seperti apa kita direndahkan? Apakah sudah sampai seperti Tuhan Yesus kita direndahkan? Memang bisa saja ada orang yang membenci dan menghina kita, KARENA IMAN, tetapi jangan mundur. Justru kita bersyukur pernah mengalami itu semua, karena iman kita teruji. 

PENUTUP

- Tuhan itu Maha Adil. Apa yang kita tabur itu juga yang akan kita tuai. Kalau kita menabur kebaikan, menabur kasih, menabur pertolongan, menabur apa saja yang tujuannya untuk memuliakan Tuhan, percayalah bahwa semuanya tidaklah sia-sia. Hal yang terpenting, kita rela melakukannya. 

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. 
KOLOSE 3:23
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.  
GALATIA 6:9

- Marilah kita menyelesaikan iman kita sampai di garis akhir, seperti Rasul Petrus katakan . Kita rela korbankan kesenangan daging ini demi untuk setia sampai garis akhir. 

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. 
2 TIMOTIUS 4:7


Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

Kesetiaan Kepada Tuhan

Renungan ini akan menguatkan setiap pembaca untuk bisa tetap setia kepada Tuhan. Tuhan begitu baik untuk selalu bersama dengan kita dalam kehidupan kita. Seringkali dalam perjalanan hidup ini, kita ini tidak berfokus kepada Tuhan. Biarlah renungan ini mendorong kita untuk selalu setia kepada Tuhan.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg/