Dipenuhi KuasaSampel
RAME ING GAWE, SEPI ING PAMRIH
Bacaan Setahun:
Bil. 32, Mzm. 136, Ibr.13
“Percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan. Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. (1 Tim. 6: 5-7)
Ayat bacaan di atas adalah nasihat Rasul Paulus kepada Timotius, anak rohaninya, untuk mewaspadai pengajaran lain yang tidak sesuai perkataan Kristus, yang cirinya adalah menganggap IBADAH ADALAH SUMBER KEUNTUNGAN. Rasul Paulus menasihatkan bahwa pada intinya orang seperti ini adalah orang yang ‘tidak lagi berpikiran sehat dan telah kehilangan kebenaran’. Buntutnya, orang ini ‘banyak bicara sedikit bekerja‘ sehingga mereka cenderung menjadi sumber terjadinya percekcokan, seperti digambarkan 1 Tim. 6:4.
“ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,”
Orang- orang seperti ini biasanya memang sepi ing gawe, rame ing pamrih, artinya ‘kerjanya sedikit, tetapi ingin mendapatkan keuntungan atau pujian sebanyak banyaknya’. Orang Kristen semacam ini tidak memahami esensi kekristenan yang sesungguhnya; nilai kekristenan yang dikembangkan adalah seperti nilai dunia yaitu transaksional. Yang menjadi fokusnya adalah “apa untungku menjadi orang Kristen, apa untungku pelayanan di gereja?“. Mereka mengira ibadah adalah sumber keuntungan. Akhirnya, mereka sering tidak cocok dengan gereja yang mengajarkan ‘makanan keras’, mereka mencari gereja yang mengabarkan cara-cara memperoleh berkat. Mereka menyebut diri jemaat Kristen, tetapi karakter mereka tak ubahnya seperti orang dunia.
Seorang Kristen sejati seharusnya mengembangkan rasa cukup, yaitu bersyukur apapun keadaannya. Rasa cukup atau rasa puas dapat terjadi saat seseorang dipenuhi rasa percaya kepada Tuhan apa pun keadaannya. Ia dapat merasakan kehadiran dan penyertaan Tuhan sepanjang aktivitas kehidupannya, hidupnya benar-benar dilandasi percaya akan kasih karunia yang terus menyertainya. Orang Kristen seperti ini pasti dapat menjadi berkat bagi orang lain.
Orang Kristen yang mempunyai rasa cukup seperti yang digambarkan oleh Rasul Paulus akan memperoleh keuntungan yang besar, tetapi bukan keuntungan materi, melainkan keuntungan besar secara rohani, yaitu merasakan kehadiran Allah di dalam hidupnya.
Orang-orang Kristen seperti itu akan menjadi berkat bagi orang lain tanpa banyak mengharapkan pujian. Ia rame ing gawe, sepih ing pamrih. Ia selalu bekerja tanpa pamrih. Ia sadar tugasnya untuk menjadi berkat bagi orang lain; harta bersifat materi bukan fokusnya karena ia sadar tak mungkin harta materi bisa dibawa sampai mati.
Semoga rasa cukup menjadi kesadaran kita supaya kita juga menjadi sumber berkat bagi orang lain. (DD)
Questions:
1. Menurut Anda, benarkah ibadah adalah sarana mendapatkan keuntungan materi?
2. Apa maksudnya ibadah dengan rasa cukup dan bagaimana hasilnya?
Values:
Tanpa rasa cukup, orang tak mungkin bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Kingdom Quotes:
Warga Kerajaan Sorga pasti mengerti perbedaan kekayaan menurut dunia dan kekayaan menurut Kerajan Sorga.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Sebagai perwakilan Kerajaan Allah di muka bumi, Dia memberikan kuasa kepada kita. Untuk melakukan hal-hal yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Renungan 30 hari ini membantu Anda menyadari bahwa hidup Anda dipenuhi dengan kuasa-Nya.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada ROCK Ministry yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://rockministry.org/