Mencari Tuhan di Tumpukan KerjaSampel

Mencari Tuhan di Tumpukan Kerja

HARI KE 3 DARI 7

Burung Pipit pun Menari di Udara

"Siapakah di antara kamu yang karena kekhawatirannya dapat menambah sehasta pada jalan hidupnya? Jadi, jikalau kamu tidak sanggup melakukan hal yang sekecil itu, mengapa kamu khawatir tentang hal-hal lain?" (Lukas 12:25-26)

Menjadi dewasa dan mandiri, itulah yang kita tunggu-tunggu. Banyak enaknya, saat kita bisa mengambil keputusan sendiri, tetapi ternyata banyak enggak enaknya juga. Karena dengan kemandirian, akan ada beban tanggung jawab. Dan terkadang atau sering, beban tanggung jawab ini datang dengan jerat kekhawatiran.

Suka atau tidak, itu bagian dari perjalanan menjadi dewasa. Dan sering kali akan datang ratusan pertanyaan: “Bagaimana kalau?”

  • Bagaimana kalau kerjaan ini tidak selesai?
  • Bagaimana kalau besok saya kehilangan pekerjaan?
  • Bagaimana kalau besok boss saya marah-marah?
  • Bagaimana kalau besok ada proyek yang gagal?
  • Bagaimana kalau besok saya enggak punya duit?
  • Bagaimana kalau besok enggak bisa bayar sewa?

Kita tidak bisa lari dari beban tanggung jawab itu, walau hati terkadang ingin menyerah.

Dan Tuhan Yesus tidak buta soal itu. Dia mengerti kita butuh makan selama di dunia ini. Dia mengerti. Kita juga butuh uang di dunia ini.

Makanya Dia dengan riang menunjuk kepada bunga-bunga bakung di lembah dan burung-burung pipit yang beterbangan. Dua-duanya, adalah hal sehari-hari yang diremehkan orang. Seperti tidak ada harganya. Bunga bakung yang hari ini mekar indah, besok layu dan dibakar. Burung pipit yang menyanyi riang itu, mudah ditangkap dan dijual murahan.

Mereka semua, Tuhan pelihara. Apa yang terjadi dalam kehidupan mereka itu diatur oleh Tuhan.

Jadi, kalau yang remeh seperti itu saja Tuhan pelihara, apalagi kita! Dan Dia mengingatkan dengan lembut: Hai, kamu yang imannya kecil, jangan takut, bukankah Kerajaan Surga saja sudah Allah berikan kepada kita? Kita memperoleh kerajaan itu karena Yesus membayar dengan nyawa-Nya sendiri.

Yesus tidak bilang hal-hal duniawi yang kita khawatirkan itu tidak perlu, sebaliknya Dia bilang akan ditambahkan kepada kita, karena hal itu sangat perlu!

Inilah nasihatnya. Pertama-tama, percayalah bahwa Allah peduli. Sungguh peduli, sangat peduli. Sebagaimana Bapa sayang kepada anak-anak-Nya. Kalau Tuhan bisa memelihara bunga dan burung yang bukan anak-anak-Nya, masakan Dia tidak bisa memelihara kita?

Kedua, letakkan prioritas kita dengan benar. Jangan penuhi pikiran kita dengan jerat kekhawatiran, sebaliknya hiduplah jauh di atas kekhawatiranmu. Angkatlah kepalamu dan lihatlah Kerajaan Allah, yang seperti Paulus katakan, adalah soal kebenaran (righteousness), sukacita, dan damai sejahtera. Allah sudah membenarkan kita, Dia selalu berkenan pada kita, dan menganugerahkan sukacita dan damai di hatimu.

Dan hal-hal duniawi tadi yang membebani pikiranmu, Tuhan yang akan urusi. Fokuslah pada masa sekarang, dan perhatikan apa yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidupmu hari ini, saat ini. Hari esok punya kekhawatirannya sendiri.

Semakin kita khawatir, semakin jauh hati kita dari damai sejahtera. Semakin kita memikirkan 'bagaimana besok', semakin kita merasakan Tuhan itu jadi jauh. Padahal Tuhan tidak pernah jauh.

Sebaliknya, semakin kita memikirkan Tuhan, sekalipun kita belum menemukan jalan keluar, semakin ada damai sejahtera yang mengalir. Pelan-pelan iman kita dibangkitkan dan semakin kita merasakan pemeliharaan Tuhan.

Percayalah, Tuhan memelihara kita. Bagian kita adalah percaya dan tetap tinggal di dalam sukacita dan damai sejahtera. Yang lainnya, Tuhan akan tambahkan.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

Mencari Tuhan di Tumpukan Kerja

Pernahkah kamu merasakan tiba-tiba jenuh sekali di tengah kesibukan kerja? Bukan hanya jenuh, tapi juga gelisah. Terutama buat kita-kita yang bekerja di dunia marketplace, kadang kita merasa pekerjaan kita itu urusan duniawi, tidak se-rohani kalau bekerja atau melayani di gereja. Mari kita ambil waktu untuk merenungkan apa yang Firman Tuhan katakan untuk mencari Tuhan di tumpukan kerja kita, di mana pun kita bekerja.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Henry Sujaya yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.thehopemessage.com/