Dalam Lembah KekelamanSampel
DUKACITA YANG TAK TERDUGA
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan. (2 Korintus 1:3)
Sejak tahun 1988, saya senang dapat menulis beberapa artikel dan mendapat banyak berkat ketika menggali Alkitab, mengulas Our Daily Bread setiap bulannya. Saya mendapat kehidupan dan menyediakan pertolongan rohani melalui buku renungan ini.
Namun, pada tanggal 6 Juni 2002, saya merasa tidak dapat lagi memberikan pertolongan semacam itu. Pada hari terakhir dari tahun keduanya di SMA, Melissa, anak perempuan kami yang berusia 17 tahun, meninggal dalam suatu kecelakaan mobil. Seketika itu juga, kami mengalami ujian dalam segala sesuatu yang kami pahami tentang Allah, Alkitab, dan surga. Kami membutuhkan saudara-saudara seiman untuk menumbuhkan kembali harapan kami, ketika kami harus menyaksikan pemakaman anak perempuan kami yang telah menyentuh begitu banyak orang dengan senyuman, kesalehan, sukacita, dan perhatiannya kepada orang lain.
Selama berminggu-minggu, saya tidak dapat menulis. Apa yang dapat saya katakan? Bagaimana saya dapat menyusun kata-kata untuk menguatkan orang lain ketika keluarga saya—bahkan saya sendiri—sangat membutuhkan kata-kata itu?
Beberapa bulan berikutnya ketika saya mulai menulis lagi, saya dapat mengatakan bahwa Allah tidak pernah berubah. Dia tetaplah Bapa Surgawi yang penuh kasih, “Allah sumber segala penghiburan” (2 Kor. 1:3). Dia tetaplah Allah yang menjadi sumber harapan ketika menghadapi dukacita yang tidak terduga. Saya menulis tentang Allah dengan suatu pemahaman baru tentang kebutuhan saya akan jamahan Allah, kasih Allah, dan kekuatan kasih Allah. Dengan hati hancur, saya menulis tentang Allah, satu-satunya Pribadi yang dapat menjadikan kita utuh kembali.
Aku telah melewati lembah air mata,
Lembah duka dan penderitaan;
Tetapi Allah sumber dari segala penghiburan selalu bersamaku,
Berada dekat untuk mengangkat dan menopang.
Saat Allah mengizinkan terjadinya pencobaan,
Dia juga menyediakan penghiburan.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Kita semua akan mengalami masa-masa di dalam “lembah kekelaman”. Ketika orang yang kita kasihi meninggal, kita mungkin bergumul dengan penyesalan, kemarahan, dan kepedihan mendalam yang tak terucapkan dengan kata-kata. Kita tidak perlu sendirian menanggung pergumulan-pergumulan berat ini. Daud menunjukkan kepada kita bagaimana menghadapi kelamnya lembah itu.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Our Daily Bread Asia Pacific yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://santapanrohani.org/