Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah Kehendak-MuSampel
Kita Adalah Warga Kerajaan Surga
Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar tentang surga? Anda mungkin mengasosiasikan surga sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi orang percaya setelah kematian. Anda mungkin pernah mendengar bahwa surga adalah tempat yang dipenuhi hadirat Allah, penuh sukacita, dan tidak ada ratap tangis di sana. Meskipun pengertian tersebut tidak keliru, namun Yesus berulang kali mengajarkan tentang konsep lain dari yang disebutkan sebelumnya.
Yesus banyak memberitakan tentang Kerajaan Surga. Dalam Matius 4:17, Yesus berkata, “...Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” Deklarasi pertama Yesus adalah tentang kedatangan sebuah kerajaan, bukan sebuah agama. Pada dasarnya, Yesus membawa suatu pemerintahan ke bumi. Ketika Yesus berbicara tentang Kerajaan Surga sesungguhnya merujuk kepada pemerintahan Tuhan dalam hati dan kehidupan setiap orang yang percaya kepadanya di bumi. Dengan demikian, Kerajaan Surga bukan hanya sesuatu yang nanti terjadi kepada kita setelah kematian, melainkan sesuatu yang sekarang pun terjadi di dalam diri setiap orang percaya. Setiap orang percaya telah menjadi warga Kerajaan Sorga (Efesus 2:19; Filipi 3:20) dan ditempatkan di bumi ini sebagai duta besar (2 Korintus 5:20) yang mewakili Kerajaan Sorga, menunjukkan nilai-nilai Kerajaan (1 Tesalonika 2:12), memberitakan pesan Raja, dan mengundang mereka untuk menjadi warga Kerajaan Sorga juga (Matius 28:18-20).
Sebelum kita menjadi warga Kerajaan Surga, kita adalah warga kerajaan dunia (Efesus 2:1-3). Ciri utama warga kerajaan dunia adalah kita hidup mengikuti kehendak sendiri (self-centered) dan selalu cenderung mau menjadi tuhan atas kehidupan kita. Kita merasa hidup kita adalah milik kita, kita berhak menentukan jalan kehidupan kita, mengikuti kemauan kita sepuasnya, dan seterusnya. Namun, itu semua berubah ketika kita percaya kepada Kristus.
Keselamatan melalui Kristus terjadi ketika kita mengakui dengan rendah hati bahwa kita hanyalah manusia berdosa, tidak ada usaha kita sendiri yang sanggup menebus dosa kita, kita membutuhkan seorang Juru Selamat, kehendak kita sendiri bukanlah yang terbaik untuk kita, kita mengakui kita hanyalah ciptaan dan bukan Sang Pencipta, kita mengakui kedaulatan Tuhan, percaya kepada karya penebusan Kristus di atas kayu salib dan kebangkitan-Nya telah memerdekakan kita dari belenggu dosa, memindahkan kita dari kerajaan kegelapan kepada kerajaan terang.
Di dalam Kolose 1:13-14, Paulus berkata, “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.” Sekarang kita bukanlah lagi warga kerajaan dunia, melainkan warga kerajaan Allah. “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,” (Efesus 2:19)
Lalu, apakah ciri utama dari warga kerajaan Allah? Ciri utama kerajaan dunia yang adalah mementingkan diri sendiri (self-centeredness), adalah kebalikan dari ciri utama warga kerajaan Allah yang adalah kasih (selflessness). “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi,” (Yohanes 13:35).
Dengan penebusan dosa melalui darah Kristus, hidup kita sudah dibeli dan menjadi milik Kristus. Hidup kita bukanlah lagi milik kita (1 Korintus 6:19-20). Kita bukanlah lagi warga kerajaan dunia, melainkan warga Kerajaan Surga di mana Kristus menjadi Raja atas segala sesuatunya. Hidup kita bukanlah lagi dipimpin oleh kehendak kita sendiri, melainkan dipimpin oleh Roh Allah. Dalam melihat segala sesuatunya dan pengambilan keputusan, kita dapat berusaha untuk melihat perspektif Allah akan hal tersebut. “Apa yang Yesus akan lakukan dalam situasi ini?” “Apa yang Yesus ingin aku putuskan akan hal ini?” (Kolose 3:1-3)
Tidak hanya menjadi warga, tetapi kita pun menjadi duta besar Kerajaan Surga (2 Korintus 5:20). Seorang duta besar menjadi wakil atau representasi suatu negara di negara lain. Kita adalah wakil Kerajaan Surga di bumi. Meskipun kita tinggal di bumi, kita tetap hidup dengan sistem dan nilai-nilai Kerajaan Surga. Seorang duta besar tidak menyampaikan opini pribadinya di negara lain, melainkan hanya menyampaikan pesan dari negara asalnya. Demikian juga halnya, dalam kehidupan kita, kita telah diberikan Amanat Agung untuk menjadikan semua bangsa murid Kristus, membaptis mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan mengajarkan perintah Tuhan kepada mereka (Matius 28:18-20). Itu adalah tugas sekaligus keistimewaan (privilege) yang diberikan Raja kepada kita.
Tidak berhenti di perintah itu saja, Kristus berjanji kita tidak sendirian dalam melakukannya. Ia senantiasa menyertai kita sampai akhir zaman (Matius 28:18-20). Sebagaimana seorang duta besar hidupnya disokong oleh raja, hidup kita pun dipelihara oleh Raja di atas segala raja, Yesus Kristus. Ketika kita mendahulukan Kerajaan Allah, Kristus berjanji Ia akan menyediakan segala kebutuhan kita. Itulah mengapa dalam Matius 6:25-34, Kristus mengajarkan kita untuk tidak khawatir akan kebutuhan kita ataupun hari esok. “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu,” (Matius 6:33).
Kerajaan Surga sesungguhnya merujuk kepada pemerintahan Tuhan dalam hati dan kehidupan setiap orang yang percaya kepada-Nya di bumi.
Apakah Kristus telah menjadi Raja atas hati dan hidup Anda?
Tentang Rencana ini
Kedatangan Yesus sebagai Raja adalah jawaban untuk memulihkan dunia ini. Tidak hanya itu, melalui kedatangan-Nya, Yesus juga memperkenalkan Kerajaan-Nya yang akan memulihkan seluruh ciptaan dimana semua manusia akan saling mengasihi dan Allah hidup berdampingan kembali dengan manusia.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://jpcc.org/