Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah Kehendak-MuSampel
Hidup Yang Dipimpin Oleh Roh
Sebagai warga Kerajaan Allah kita hidup berdasarkan sistem dan nilai-nilai Kerajaan-Nya. Apakah nilai-nilai Kerajaan Allah tersebut? Di dalam Roma 14:17, Paulus berkata bahwa warga Kerajaan Allah adalah orang-orang yang penuh dengan kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita dari Roh Kudus. Yesus tidak meninggalkan kita sendirian di bumi. Ia mengutus Penolong yaitu Roh Kebenaran yang tinggal di hati setiap orang percaya, menyertai dan menolong kita selama-lamanya (Yohanes 14:16-17).
Bila kita mau hidup dipimpin oleh Roh, maka buah Roh yang mencerminkan nilai-nilai Kerajaan Allah akan menjadi nyata dalam kehidupan kita. Buah Roh tersebut adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Roh Kudus yang akan memampukan kita untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.
Dalam kitab Kisah Para Rasul 2, saat Roh Kudus turun atas orang percaya, mereka mengalami transformasi luar biasa. Mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain (Kisah Para Rasul 2:4), Petrus menjadi berani dan menyampaikan kebenaran Firman Tuhan dengan suara nyaring dan yang menerima perkataannya bertobat sebanyak kira-kira tiga ribu jiwa (Kisah Para Rasul 2:14-40), kehidupan persekutuan jemaat mula-mula penuh dengan kasih, mereka tidak mementingkan diri sendiri, dan sukacita sehingga mereka disukai semua orang (Kisah Para Rasul 2:42-47).
Kerajaan Allah dimulai dari perubahan internal (hati) yang terpancar keluar. Hal ini menjadi sangat kontras dan menarik bagi orang-orang yang belum percaya Tuhan. Karena melihat perubahan hati yang terjadi dan kerukunan antar orang percaya, banyak orang belum percaya menyukai mereka, bertobat, dan bergabung ke dalam persekutuan (Kisah Para Rasul 2:47).
Penting untuk diperhatikan, orang-orang yang belum percaya tidak tertarik untuk menjadi percaya ketika melihat manifestasi karunia Roh yang terjadi dalam para orang percaya. Ketika karunia berkata-kata dalam bahasa lain terjadi, mereka merespons dengan kebingungan. Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?" Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis," (Kisah Para Rasul 2:12-13). Namun ketika Firman Tuhan diberitakan dan buah Roh nyata dalam kehidupan orang percaya itulah, banyak memberi diri mereka dibaptis dan jumlah yang diselamatkan bertambah (Kisah Para Rasul 2:41, 47).
Di dalam 1 Korintus 13:2, Paulus berkata, “Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.” Hal ini bukan berarti karunia Roh tidak penting, karunia Roh berguna untuk membangun satu sama lain, namun itu bukanlah yang paling penting (1 Korintus 12:31- 13:3). Sebagai orang percaya dan warga Kerajaan Allah, fokus kita bukanlah kepada mengejar karunia Roh, melainkan untuk hidup menghasilkan buah Roh yang dapat dinikmati oleh semua orang termasuk yang belum percaya.
Paulus mengajarkan bahwa jalan yang lebih utama daripada karunia Roh adalah kasih (1 Korintus 12:31-13:3). Kita paling mencerminkan Kerajaan Allah di bumi ketika kita terus bertumbuh dalam kasih; baik kepada Tuhan, diri sendiri, dan sesama manusia. Ketika Yesus ditanyai oleh seorang ahli Taurat tentang hukum mana yang terutama, Ia menjawab: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi," (Matius 22:37-40).
Cara paling sederhana untuk menjadi pengingat kita bertumbuh dalam kasih adalah dengan bertanya, “Apakah dengan melakukan ini saya mencerminkan kasih Tuhan?” “Apakah keputusan ini memperbesar kapasitas saya dalam mengasihi sesama?”
Orang tidak peduli seberapa banyak yang Anda tahu, sampai mereka tahu seberapa banyak Anda peduli. - Theodore Roosevelt
Tentang Rencana ini
Kedatangan Yesus sebagai Raja adalah jawaban untuk memulihkan dunia ini. Tidak hanya itu, melalui kedatangan-Nya, Yesus juga memperkenalkan Kerajaan-Nya yang akan memulihkan seluruh ciptaan dimana semua manusia akan saling mengasihi dan Allah hidup berdampingan kembali dengan manusia.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://jpcc.org/