Keluarga Sebagai Sebuah T.E.A.M #4Sampel

Keluarga Sebagai Sebuah T.E.A.M #4

HARI KE 6 DARI 7

Samuel: Hakim yang Berhasil, tapi Orang Tua yang Gagal

"Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan." (1 Sam 8:3)

Karena sikap hidupnya yang taat dan sejalan dengan kehendak Allah, Samuel dikenal sebagai seorang hakim yang luar biasa sehingga seluruh Israel menghormatinya. Ia menjadi hakim atas Israel seumur hidupnya, ia banyak melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk menyampaikan firman Tuhan (1 Sam 7:15-17). Sayangnya, tidak demikian dengan kedua anak laki-laki Samuel, yaitu Yoel dan Abia, yang hidupnya tidak seperti teladan ayahnya. Mereka mengejar kepuasan pribadi dengan melakukan hal-hal yang tidak dikehendaki Allah: mengejar laba, menerima suap, dan memutarbalikkan keadilan (1 Sam 8:3). Bisakah Sahabat Keluarga bayangkan, Samuel Sang Hakim, gagal mewariskan teladan kepada kedua anaknya? Inilah yang membuat bangsa Israel kecewa dan menuntut Samuel mengangkat seorang raja. Sebagai orang tua, tentu Samuel merasa kesal (1 Sam 8:6). Namun sebagai 'alat Tuhan', ia memohon petunjuk dari-Nya.

Seorang konselor remaja terkejut bukan main ketika ia menerima telepon dari sekolah anaknya. Wali kelas anaknya menjelaskan dari telepon bahwa anak konselor tersebut kedapatan mencuri uang kas kelasnya. Setibanya di sekolah anaknya, wali kelas menjelaskan kepada konselor bahwa anaknya mencuri uang kas karena ingin memiliki waktu berbincang dengan orang tuanya. Anak itu melihat betapa orang tuanya terlibat dalam pergumulan para remaja yang menjadi konseli orang tuanya itu. Itulah yang mendasari perbuatannya, mencuri uang kelas demi mencuri perhatian orang tua.

Sahabat Keluarga, setiap orang tua perlu hadir secara nyata dalam kehidupan anak, untuk memberikan perhatian, dukungan serta pendidikan iman bagi mereka. Sebab, warisan luar biasa yang dapat setiap orang tua berikan kepada keturunan mereka adalah teladan dalam iman, pengharapan dan kasih, bukan sekadar warisan harta benda. Warisan ini menjadi perlengkapan dan bekal yang akan mencukupi perjalanan hidupnya sebagai anak-anak Terang. Bukankah itu kerinduan setiap orang tua, menyaksikan buah hati mereka menjadi pribadi yang cakap dan berkenan di hadapan Tuhan?

RUANG REFLEKSI

PERTANYAAN ALKITAB:

1.Siapakah nama kedua anak Samuel yang akan diangkatnya menjadi hakim atas orang Israel?

2.Apa alasan orang Israel menolak kedua anak Samuel tersebut?

PERTANYAAN APLIKATIF:

1.Sebutkanlah peran orang tua dalam kehidupan seorang anak!

2.Berikan beberapa contoh pola asuh yang keliru diterapkan orang tua kepada anak!

KOMITMEN PRIBADI:

Buatlah komitmen pribadi berkenaan dengan renungan hari ini.

POKOK DOA

1. Hikmat untuk mendidik dan membesarkan anak-anak dalam teladan terang kasih Allah

2. Kepekaan untuk memahami pergumulan yang anak-anak alami serta hadir dalam setiap peristiwa hidup mereka

"Warisan terbesar yang dapat seseorang wariskan kepada anak-cucu
bukanlah uang atau benda materi lainnya,
melainkan karakter dan iman."
(Billy Graham – Penginjil dari Amerika Serikat)

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 5Hari 7

Tentang Rencana ini

Keluarga Sebagai Sebuah T.E.A.M #4

Family First Indonesia (FFI) menggagas Family as a TEAM, yaitu gerakan untuk menolong para pasangan dan orang tua menyadari kembali panggilannya di dalam keluarga, memahami keluarga sebagai lembaga yang dibentuk atas inisiatif Allah, dan memulihkan relasi di dalam keluarga sehingga dapat hidup sebagai sebuah tim. Sudahkah keluarga Anda hidup sebagai sebuah tim? Bagaimanakah tim ini berfungsi? Apa yang perlu diperbaiki? Apa yang menjadi kekuatan? Bagaimana Anda menjalankan fungsi kepemimpinan untuk tim Anda?

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Family First Indonesia yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://www.familyfirstindonesia.org