Pahlawan Iman - Bagian 3Sampel

Sisi Tuhan

Pahlawan: Yosua - Yosua 1: 1-11, 2: 1-21, 3: 14-4: 7, 4: 15-18, 5: 10-6: 11, 6:15, 6: 20-25, Ibrani 11: 30- 31

Ayat tema: Yohanes 1:12

Ingat bagaimana Yosua membangun imannya? Tuhan memilih Yosua untuk memimpin bangsa dan berjanji kepadanya bahwa Dia akan selalu bersamanya. Setelah berkeliaran selama 40 tahun, sudah waktunya untuk mengambil tanah yang dijanjikan. Yosua mengirim dua mata - mata ke kota Yerikho. Seorang pelacur bernama Rahab menyembunyikan mata - mata dan membantu mereka melarikan diri melalui jendela di rumahnya, bagian dari tembok kota. Mereka setuju untuk menyelamatkannya dan keluarganya jika dia mengikat tali merah di jendela.

Untuk menyeberangi sungai Yordan, para imam membawa bahtera perjanjian, simbol di mana Tuhan berada, dan berjalan lurus ke tengah sungai. Sungai di taraf banjir secara ajaib menumpuk di hulu. Bayangkan menahan setumpuk air di tangan kalian. Israel berjalan di tanah yang kering dan mengambil 12 batu dari dasar sungai untuk selalu mengingat apa yang Tuhan lakukan. Kita dapat menulis tentang apa yang Tuhan lakukan dalam hidup kita juga. Kemudian Israel merayakan festival Passover: ingatkah ketika mereka menaruh darah domba di tiang pintu di Mesir untuk diselamatkan?

Suatu hari Yosua melihat seorang pria dengan pedang terhunus. Dia bertanya apakah dia berada di pihak Israel atau di sisi musuh mereka. Pria itu mengatakan bahwa dia tidak berada di pihak manapun, tetapi bahwa dia adalah komandan pasukan Tuhan. Pria itu adalah Yesus!

Terkadang kita menganggap Tuhan ada di pihak kita hanya karena kita menyebut diri kita Kristen atau pergi ke gereja. Kadang - kadang kita melakukan kesalahan, seperti tidak belajar untuk ujian atau bahkan berbuat dosa, kemudian berdoa kepada Tuhan untuk apa pun yang kita inginkan dan bertanya - tanya mengapa Dia tidak menjawab. Tetapi kita harus bergabung dengan sisi Tuhan, bukan sebaliknya. Orang - orang Israel bergabung dengan pihak Allah dengan perayaan Paskah, gambaran tentang percaya kepada Yesus. Rahab bergabung dengan sisi Allah dengan membantu umat Allah dan mengikat tali merah di jendelanya, gambaran lain tentang percaya kepada Yesus. Orang - orang Farisi, para pemimpin agama Israel di zaman Yesus, menganggap mereka berada di sisi Tuhan tetapi membuat Dia marah karena tidak percaya kepada Yesus dan dengan mendorong orang lain menjauh dari Tuhan. Yesus memberi tahu mereka bahwa para pemungut cukai dan pelacur sedang memasuki kerajaan Allah di depan mereka dengan percaya dan bertobat (Matius 21: 31-32). Kita tidak bisa menaruh kepercayaan kita pada iman orang tua kita atau pergi ke gereja, dan kita tidak boleh menghakimi orang lain karena dari mana mereka berasal. Tidak peduli dari mana kalian berasal, KALIAN harus percaya pada Yesus untuk diselamatkan.

Orang – orang Israel berbaris mengelilingi kota dan berteriak. Dinding runtuh kecuali rumah Rahab, dan orang Israel membakar kota. Rahab tidak hanya bergabung dengan umat Tuhan, tetapi dia menjadi nenek buyut raja Daud masa depan dan nenek buyut Yesus (Matius 1: 5-6, 16). Dan Yosua memimpin bangsa itu selama sisa hidupnya.

Aku menyadari bahwa berada di antara orang Kristen tidak berarti bahwa Tuhan ada di pihakku. Aku memilih untuk bergabung dengan sisi Allah dengan percaya kepada Yesus dan menaati-Nya.

Pertanyaan:

1. Apa yang terakhir kali kalian minta untuk bantuan Tuhan dalam sesuatu yang bukan kehendaknya?

2. Tuhan begitu besar; bagaimana dia bisa menjadi sahabatku?

3. Apa yang Tuhan inginkan dari saya?

Aplikasi dalam kehidupan:

Tugas kalian minggu ini adalah memikirkan diri kalian sendiri apakah kalian berpura - pura menjadi orang Kristen untuk menjadi bagian dari kelompok atau apakah kalian benar - benar percaya kepada Yesus. Jika ini adalah pertama kali bagi kalian atau kalian tidak yakin, tanyakan kepada pengajar Sekolah Minggu kalian bagaimana cara agar kalian dapat bergabung dengan keluarga Allah dengan percaya kepada Yesus. Jika kalian sudah menerima Yesus, maka katakan sesuatu yang baik minggu ini kepada seseorang yang berbeda dari kalian, seperti memuji pakaian mereka atau bagaimana cara mereka bermain dengan baik.