Pahlawan Iman Bagian 7Sampel

Mengambil inisiatif

Kisah Alkitab: Elisa – 1 Raja-raja 19:19-21, 2 Raja-raja 2:1-18

Ayat tema: Lukas 11:10

Selamat datang kembali di Pahlawan Iman! Sungguh menakjubkan bagaimana cara Tuhan muncul dalam kehidupan manusia di sepanjang sejarah. Mari kita lihat beberapa contoh iman lain yang dapat kita pelajari dari kehidupan kita. Ingatkah kalian dengan kisah-kisah dua minggu kemarin tentang Elia dan sang janda, kemudian tentang para nabi Baal di Gunung Karmel? Hari ini kita akan belajar dari penerusnya, Elisa. Ketika Elia merekrut Elisa sebagai seorang pelayan pribadi, Elisa mengorbankan lembunya dan membakar bajaknya. Tanggapannya terhadap seruan untuk pelayanannya adalah dengan membakar pekerjaan dan kehidupan lamanya. Intensitas seperti itulah yang dicari Tuhan. Yesus mengatakan kepada kita untuk mempersiapkan pengorbanan ketika kita memutuskan untuk mengikuti Dia. Apakah kita rela mengutamakan Dia dalam hidup kita di atas hal-hal lainnya? (Lukas 14:25-35) Setelah beberapa waktu, sudah waktunya bagi Elia untuk meninggalkan bumi dan pergi ke surga. Dia terus meyuruh Elisa untuk menjauh, dan menyuruhnya untuk tinggal di suatu tempat sementara Elia melanjutkan perjalanannya. Elisa tidak mengizinkannya. Dia mengambil inisiatif, melakukan lebih dari yang diminta darinya, dan terus bepergian dengan tuannya. Ketika mereka sampai di sungai Yordan, Elia memukul air dengan jubahnya, dan air sungai terbelah untuk mereka lewati! Itu hanya terjadi beberapa kali dalam Alkitab. Ketika mereka berjalan, Elia bertanya kepada Elisa apa yang dia inginkan. Elisa kembali menunjukkan inisiatifnya, meminta sesuatu yang berani: bagian ganda dari roh Elia. Elia menjawab bahwa jika dia tetap teguh dan berada di sana ketika dia “mati”, dia akan mendapatkannya. Elia mati dengan cara yang sangat spektakuler. Bukan mati dengan cara yang biasa, sebuah kereta perang menukik ke bawah dan meraupnya dan membawanya ke surga! Elisa mengambil jubah Elia dan kembali. Di sungai Yordan, ia mengambil inisiatif dan memukul air seperti yang dilakukan Elia, dan air tersebut juga membelah! Dia memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan menjawabnya dan apa yang dia minta akan diberikan.

Kita juga menemukan orang-orang yang memiliki inisiatif dalam Perjanjian Baru. Petrus meminta Yesus untuk memanggilnya dan berjalan di atas air, dan dia juga melakukannya! Seorang wanita Kanaan bersikeras meminta Yesus untuk menyembuhkan putrinya. Ketika Yesus mengatakan kepadanya bahwa Dia hanya dikirim untuk orang Israel, dia memohon lagi kepada-Nya, mengatakan bahwa itu adalah hal yang sangat kecil dan mudah untuk dilakukan, kemudian putrinya disembuhkan. Seorang perwira meminta Yesus untuk menyembuhkan hambanya.

Mengenali Yesus sebagai sang Raja dan otoritas tertinggi di alam semesta, ia meminta Yesus tidak untuk datang ke rumahnya, tetapi hanya untuk mengucapkan firman, dan hambanya disembuhkan. Ini adalah jenis iman yang dianugerahkan Tuhan. Yesus memberi tahu kita bahwa jika kita memiliki iman seperti biji sesawi, tidak ada yang mustahil bagi kita. (Matius 17:20)

Saya akan mengambil inisiatif dan mewujudkan iman saya.

Pertanyaan:

1. Apakah perlu untuk menunggu Tuhan memanggil kalian SEBELUM memulai suatu hal yang baik?

2. Sejauh mana perilaku taat kepada Firman Allah di dalam Alkitab? Dan kapan saat menerima panggilan dari Tuhan, selain dari apa yang sudah tertulis dalam Alkitab, menjadi penting?

3. Inisiatif apa yang disukai Allah?

Aplikasi dalam kehidupan:

Minggu ini, pilih satu orang dewasa yang dapat memberi kalian suatu pelajaran hidup dan tawarkan untuk membantunya tanpa diminta. Orang tersebut bisa seorang pendeta, guru, orang tua, atau seseorang yang kalian kagumi yang dapat mengajar kalian mengikuti Tuhan. Jangan beri tahukan kepada teman-teman kalian bahwa kalian akan melakukan ini, lakukan saja diam-diam.