Inspirasi Doa dari Tokoh-tokoh Perjanjian LamaSampel

DOA DANIEL Janji-janji Allah itu besar bagi orang yang sungguh-sungguh berdoa, sehingga itu hampir menggoncangkan iman kita dan menyebabkan kita ragu-ragu karena keheranan. Kedasyatan dari sebuah doa sungguh telah membuat banyak hal-hal yang mencengangkan terjadi. Doa yang berkuasa memberikan dampak yang sangat hebat: pertama, adanya kemantapan dan keyakinan yang sungguh bagi sang pendoa; kedua, efek dari doanya dapat dirasakan bagi orang lain sehingga mereka mendapatkan berkat. Doa itu sendiri adalah sebenarnya komunikasi dua arah antara Sang Khalik dengan Sang Pendoa. Hal ini sangat terasa dalam bacaan kita hari ini. Daniel merupakan tokoh teladan bagi orang percaya, khususnya yang sedang dalam masa-masa penganiayaan dan tekanan. Daniel tetap kokoh dalam iman walaupun lingkungan sekitar tidak mendukung. Bahkan ketika tekanan dan aniaya karena fitnahan datang menghadangnya, dia tetap bertahan dalam iman sejatinya. Dari mana kekuatan iman yang dimiliki Daniel? Kalau dalam teks yang kita telah kita baca, maka doanya merupakan kunci kekuatan iman. Daniel senantiasa mengarahkan hatinya kepada Tuhan Allah dalam doa yang tak putus-putusnya seperti biasa sepatutnya dilakukan oleh seorang Israel (bandingkan Dan 6:11). Perikop hari ini menyatakan bahwa Daniel menyadari bahwa saat kelepasan setelah 70 tahun pembuangan di Babel hampir tuntas. Sebagai juru syafaat bangsanya, Daniel memanjatkan doa pengakuan dosa atas Israel yang sepanjang sejarah kerajaan Allah tersebut senantiasa memberontak kepada Allah, dan memohon belas kasihan Tuhan untuk mendengar doanya (ayat 17-19). Hasil dari doa syafaat Daniel kita mengetahui bahwa kemudian umat Israel sedikit demi sedikit mulai dikembalikan ke Yerusalem dan membangun kembali Israel yang hidup secara rohani. DOA: Jadikanlah kami ya Tuhan juru syafaat bagi orang-orang lain yang membutuhkan doa dan dukungan kami, Amin.