Berjalan Bersama Yesus (KETEKUNAN)Sampel

Berjalan Bersama Yesus (KETEKUNAN)

HARI KE 7 DARI 7

Kesetiaan Sejati

Kata mengundurkan diri adalah hupestello yang sama artinya dengan menarik diri. Abraham adalah contoh manusia yang tidak mundur dari imannya, walaupun tantangannya begitu berat. Pencobaan demi pencobaan harus dilaluinya. Abraham harus menunggu anaknya lahir setelah istrinya mati pucuk dan ia sendiri sudah sangat tua. Ia harus mempersembahkan anak tunggal sebagai korban bakaran. Sampai mendekati kematiannya Abraham tidak menemukan negeri tersebut. Ia hanya melihat dari jauh, namun demikian ia tidak pernah mau kembali ke Ur-Kasdim (Ibr. 11:13-16). Ujian iman harus dihadapi Abraham bukan hanya sekali saat harus mengurbankan anaknya, melainkan berlangsung seumur hidupnya. Dan, Abraham terbukti setia.

Kesetiaan Abraham itulah kesetiaan sejati yang didasarkan iman. Kesetiaan sejati itu bukanlah dimotivasi oleh berkat secara jasmani. Saat ini, masih banyak orang berpikir, jika ia setia, maka ia layak mendapatkan berkat Tuhan. Ia akan kecewa dan marah jika Tuhan tidak memberkati sebagai ganti kesetiaannya. Ia akan mengundurkan diri bahkan berhenti setia karena setia menjadi motifnya mengikut Tuhan. Hal itu benar-benar menyedihkan. 

Tuhan takkan bisa disuap dengan kesetiaan kita. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita tiap hari dipakai Allah untuk membangun dan menguji kesetiaan kita kepada-Nya. Proses pembangunan dan pengujian itu akan berlangsung terus-menerus hingga kita dipanggil Tuhan pulang. Mudah bagi-Nya untuk memberkati kita. Namun, yang lebih dipedulikan-Nya adalah bagaimana kita bertumbuh dalam kesetiaan kita kepada-Nya. 

Karena itu, janganlah mundur saat kehidupan menjadi sulit untuk kita jalani. Janganlah menarik diri dari jalan hidup bersama Tuhan sesulit apapun jalan yang harus kita lalui. Janganlah kita berharap bahwa dunia yang fana ini akan membaik. Dunia akan binasa. Dan saat itu terjadi, kesetiaan kitalah yang berarti.

Refleksi:

  1. Apakah motivasi kesetiaan Anda kepada Tuhan?
  2. Bagaimana Anda bisa tetap setia kepada Tuhan dalam kondisi yang kurang menguntungkan? 

Praktek: Saat keadaan buruk, belajarlah tetap setia. 

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 6

Tentang Rencana ini

Berjalan Bersama Yesus (KETEKUNAN)

Ketekunan menjadi kunci agar iman kekristenan kita tidak goyah di tengah-tengah situasi sulit. Ketekunan juga akan melatih kapasitas iman dan hati kita agar siap menerima mujizat Tuhan. Melalui serial renungan "Berjalan bersama Yesus" kita akan belajar menjadi orang percaya yang selalu bertekun dalam keadaan apapun dengan kuasa firman Tuhan.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Djohan Handojo dalam hubungannya dengan dengan Bethany Church (Singapura) untuk menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.bcs.org.sg/