Menemukan Kebahagiaan Dalam Kristus (Seri 2)Sampel

Seruan Haleluya

Karya besar Handel, Sang Juruselamat, telah memberi inspirasi kepada jutaan orang di sepanjang abad. Akan tetapi hanya sedikit orang yang tahu bahwa George Frederick Handel mengarang lagu tersebut dalam jangka waktu sekitar 3 minggu. Musik itu mengalir kepadanya dalam bentuk not dan desain yang cepat. Ia mengarang lagu itu seolah-olah digerakkan oleh Komposer yang tidak kelihatan. Sedikit juga orang yang tahu bahwa Handel mengarang lagu itu pada waktu penglihatannya mulai menurun atau bahwa ia sedang menghadapi ancaman penjara dari penagih hutang karena tagihan yang sudah jatuh tempo. Kebanyakan orang akan kesulitan untuk menciptakan sesuatu dalam keadaan stres, terutama ketika masalah keuangan atau fisik, yang merupakan akar dari stres tersebut. Akan tetapi Handel berhasil mengatasinya.

Ia memberikan pujian atas penyelesaian pekerjaannya tersebut kepada satu hal: sukacita. Handel dikutip mengatakan bahwa ia merasa bahwa hatinya akan meledak dengan sukacita karena apa yang sedang ia dengarkan di pikiran dan hatinya. Sukacitalah yang memaksanya untuk menulis, menciptakan sesuatu dan akhirnya ia menemukan ekspresi di dalam lagu Haleluyah.

Handel masih hidup untuk melihat hasil musiknya menjadi sebuah tradisi yang dihargai. Ia terutama merasa senang ketika melihat karyanya tersebut dipertunjukkan untuk menggalang dana bagi pekerjaan sosial.

Ketika sukacita muncul, Yesus Kristus dinyatakan. 

Renungan: Sukacita adalah kekuatan tidak terbatas yang dianugerahkan ke dalam hidup manusia agar dapat melihat kemustahilan menjadi pengharapan. Tuhan mendesain sukacita supaya manusia tetap memiliki kekuatan untuk bertahan dalam situasi apapun.

Jangan biarkan peristiwa-peristiwa menggagalkan sukacita, mengetahui bahwa Anda adalah anak Allah. Biarlah Roh Tuhan memenuhi Anda dengan sukacita. (Henry Blackaby)