Menemukan Kebahagiaan Dalam Kristus (Seri 2)Sampel

Gangguan

Seorang arsitek terkenal yang bernama Frank Lloyd Wright masih ingat akan sebuah kejadian yang kelihatannya sepele pada waktu itu, tetapi memiliki pengaruh mendalam dalam kehidupannya. 

Pada sebuah musim dingin ketika ia masih berumur 9 tahun, Frank berjalan melewati ladang yang tertutup salju dengan pamannya seorang yang tertutup dan selalu menggunakan pikiran. Ketika mereka berdua mencapai ujung dari ladang tersebut, pamannya menghentikan Frank. Ia menunjukkan jejak kakinya di salju yang lurus, dan jejak kaki Frank yang berkelok-kelok di sepanjang ladang. “Lihat bagaimana jejak kakimu bergerak tanpa tujuan dari pagar ke ternak dan ke kayu dan kemudian kembali lagi,” kata pamannya. “Dan lihat bagaimana jejak kaki paman bergerak lurus menuju tujuan." Ada sebuah pelajaran penting dalam hal itu.

Bertahun-tahun kemudian, arsitek yang terkenal itu suka bercerita bagaimana pengalaman tersebut memberikan kontribusi terhadap filosofinya dalam kehidupan. “Pada saat itu saya memutuskan", katanya dengan kerlipan di matanya, “Untuk tidak kehilangan hal-hal dalam kehidupan, yang terhilang dari paman saya.”

Frank Lloyd Wright melihat di dalam jejak tersebut apa yang tidak dapat dilihat oleh pamannya: Adalah mudah untuk membiarkan tuntutan kehidupan untuk mengambil sukacita kehidupan. 

Renungan: Kebahagiaan sejatinya adalah mampu menikmati setiap detik kehidupan. Jangan pernah ada momen yang terlewatkan dari hidup kita untuk dapat kita syukuri. Tuhan selalu menaruh hal baik dari setiap peristiwa yang sedang kita hadapi.

Jangan dibodohi dengan membiarkan pilihan orang lain menentukan sukacita kita. (Henry Blackaby)