Inspirasi Bagi Pemimpin (SERI 3)Sampel

Dengarkan Nasihat yang Baik

Pada tahun 1985, setelah Roger Boisjoly, seorang insinyur untuk Morton Thiokol, memeriksa dengan saksama dan melakukan beberapa penelitian secara intensif, mendapatkan bukti bahwa dalam suhu dingin yang luar biasa, segel cincin pada roket pesawat ulang-alik akan mengalami kegagalan kinerja. Beberapa tes dilakukan kembali dan pada bulan Juli tahun 1985, Boisjoly membuat laporan untuk Wakil Presiden dari Morton Thiokol yang mengatakan: “Ini adalah ketakutan saya yang saya sampaikan dengan sejujurnya ​bahwa jika kita tidak segera mengambil tindakan untuk mendedikasikan sebuah tim demi memecahkan masalah ini, ... maka kita akan terancam bahaya kehilangan sebuah pesawat ulang-alik ...”.

Bahkan pada jam-jam menjelang peluncuran pesawat Challenger pada bulan Januari 1986, Boisjoly dan beberapa insinyur lainnya telah menyatakan pendapat mereka bahwa saat itu bukanlah saat yang aman untuk meluncurkan pesawat ulang-alik. Meskipun menghadapi tentangan dari para insinyur, seorang General Manajer dari Morton Thiokol berkata, “Kita harus membuat suatu keputusan manajemen dan keputusan tersebut adalah untuk tetap melakukan peluncuran.”

Benar saja, Anda tentunya tahu apa yang kemudian terjadi dengan pesawat ulang-alik Challenger yang naas itu. Entah berapa bulan atau tahun yang dibutuhkan oleh para manajer yang membuat “keputusan” tersebut untuk dapat tidur nyenyak kembali.

Pemimpin perlu menyediakan strategi dan petunjuk serta memberikan para karyawan sarana-sarana yang memampukan mereka mengumpulkan informasi dan pendapat dari seluruh dunia. Pemimpin tidak seharusnya mencoba untuk mengambil semua keputusan. (Bill Gates)

Renungan: Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang terbuka terhadap setiap masukan-masukan yang diberikan kepadanya. Tentu saja setiap masukan harus melewati proses penyaringan dan pemilahan agar hanya masukkan yang baik dan membangun sajalah yang dapat diterima untuk dipertimbangkan lebih lanjut. Pemimpin yang menutup telinga terhadap saran orang lain, terutama mereka yang lebih ahli dalam bidang tersebut, adalah pemimpin yang memilih untuk menghadapi bencana.