Inspirasi Bagi Pemimpin (SERI 3)Sampel

Pilih Satu Kursi Saja

Luciano Pavarotti menceritakan kisah masa kecilnya. 

Ketika saya masih kecil, ayah saya yang bekerja sebagai tukang roti memperkenalkan saya keindahan lagu-lagu opera. Ayah saya mendesak saya untuk berlatih keras memperkuat suara. Arrigo Pola, seorang penyanyi tenor professional di kampung halaman saya di Modena, Italia, mengambil saya sebagai muridnya. Selain itu saya juga mendaftarkan diri untuk belajar menjadi seorang guru di sebuah perguruan tinggi. 

Pada saat wisuda kelulusan saya, saya bertanya kepada ayah saya, ”Ayah, sebaiknya saya menjadi seorang guru atau seorang penyanyi?” “Luciano,” jawab ayah saya, “Jika kamu mencoba untuk duduk di dua kursi, maka kamu akan jatuh di antara dua kursi tersebut. Dalam kehidupan ini, kamu harus memilih satu kursi saja.”

Saya memilih satu kursi. Saya menghabiskan waktu selama tujuh tahun untuk belajar dan mengalami banyak frustasi sebelum akhirnya dapat tampil bernyanyi secara profesional untuk pertama kalinya. Saya menghabiskan waktu selama tujuh tahun lagi untuk dapat memasuki kelompok Opera Metropolitan. Dan sekarang saya berpikir, baik itu pada saat membangun rumah, menyusun batu bata, menulis buku, atau apa pun juga yang kita pilih, kita harus mendedikasikan diri kita secara penuh. Komitmen, itulah kata kuncinya. Pilih satu kursi.

Mengembangkan kepemimpinan adalah perjalanan seumur hidup – bukan perjalanan yang singkat. (John Maxwell)

Renungan: Jika Anda ingin menjadi hebat dalam suatu bidang, maka Anda perlu memberikan sebagian besar waktu Anda untuk menekuni bidang tersebut. Anda tidak bisa melakukan banyak hal sekaligus dan berharap bisa menguasai semuanya. Mengapa? Karena kita hanya memiliki waktu yang terbatas. Mari kita memilih dengan bijaksana.