Kekristenan dan Profesionalisme 2Sampel
GARANSI
“Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu” (1 Korintus 3:13)
Profesional, di suatu hari libur saya mengantar anak bungsu saya untuk bermain Bouncy Castle di sebuah pusat perbelanjaan. Di dekat ‘game zone’ itu terdapat sebuah salon. Karena rambut saya sudah agak panjang, saya memutuskan untuk potong di sana bersama anak sulung saya. Di cermin di depan saya ditempel pengumuman yang menarik perhatian saya. Salah satu bunyinya: “Jika Anda tidak puas dengan pelayanan kami, ajukan protes dan kami akan memperbaikinya secara gratis!”
Garansi ini amat berani. Bagaimana tidak. Selera setiap orang kan berbeda-beda. Jika orang itu tidak puas akan pelayanan salon itu, apa pun alasannya, salon itu berani melakukan perawatan ulang. Mengapa salon itu berani memberikan garansi seberani itu? Jawabannya pun ada di stiker yang tertempel di kacanya: “Kami melatih karyawan kami dengan standar yang tinggi sebelum kami terjunkan untuk melayani pelanggan!”
Profesional, memang hanya barang maupun jasa yang bermutulah yang berani diuji. Barang atau pelayanan yang buruk, meskipun dipoles oleh iklan maupun kamuflase apa pun, pada akhirnya akan kelihatan. Rumah yang saya tinggali saat ini pun membuktikannya. Tukang yang mengecat rumah kami ternyata memakai dua cat dengan mutu yang berbeda. Pada mulanya semuanya tampak bersih dan rapi. Namun, belum sampai dua bulan, cat yang bermutu masih tetap baik, sedangkan yang mutunya kurang mulai mengelupas. Mari kita tunjukkan kualitas terbaik atas barang produksi kita atau jasa yang kita tawarkan. Hanya dengan sikap tanpa kompromi inilah kita akan tetap eksis di dunia profesional.
Doa: Bapa, ajar aku untuk lebih mengutamakan mutu di atas segalanya. Biarlah publik dan terutama Engkau sendiri yang menilai hasil kerja kami.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Tidak ada hubungan antara iman dan hidup keseharian! Pemikiran seperti ini seringkali masih dimiliki oleh orang Kristen. Tidaklah mengejutkan jika seseorang akan menjadi orang yang berbeda pada waktu yang berbeda dan di tempat yang berbeda. Di dalam area agama, seseorang akan menggunakan kitab suci dan pengajaran agamanya sebagai acuan kebenaran. Sementara di dalam kehidupan profesi, standar kebenaran diukur dengan alat yang lain seperti uang, prestasi, kekuasaan, atau kenyamanan.
More
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Xavier Quentin Pranata yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://xavier.web.id