Kekristenan dan Profesionalisme 2Sampel

Kekristenan dan Profesionalisme 2

HARI KE 5 DARI 5

NILAI TAMBAH

“ Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."” (1 Korintus 2:9)

Profesional, di suatu siang, saya mengantar seorang pendeta membeli permen di kedai Starbucks. Ketika melihat buku The Starcbuks Experience ada di sana, saya segera membelinya. Saya sudah membaca ulasan buku ini sebelumnya. Selesai membayar di kasir, saya baru saja akan meninggalkan kasir ketika mitra, sebutan karyawan untuk Starbucks, berkata, “Tunggu sebentar, Pak. Ada segelas kopi untuk Bapak!”

Karena tidak menduga mendapatkan kopi gratis, kejutan itu sungguh menyenangkan. 

Pengalaman yang sama pernah saya dapatkan saat saya sedang memilih baju untuk oleh-oleh isteri saya di tanah air. Ketika hendak memutuskan untuk membeli baju ‘A’ atau ‘B’—karena harganya cukup mahal, sehingga saya memilih salah satu—tiba-tiba loudspeaker di toko berbunyi, “Pada jam ini baju yang berada di rak biru diberi discount 50%!” Saya berada di depan rak biru. Akhirnya kedua baju itu saya beli semuanya.

Profesional, kejutan dan nilai tambah seperti itu menyenangkan pelanggan. Customer service yang seperti itu benar-benar menimbulkan customer satisfaction. Buktinya, meskipun kedua peristiwa itu sudah terjadi lama, saya masih mengingatkan sampai hari ini. Apalagi jika kejutan itu datangnya dari Tuhan, pasti lebih dahsyat. Pernahkah Anda mengalaminya? 


Doa: Bapa, Engkau sungguh ajaib. Banyak kejutan menyenangkan yang Engkau timbulkan bagiku. Terima kasih.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 4

Tentang Rencana ini

Kekristenan dan Profesionalisme 2

Tidak ada hubungan antara iman dan hidup keseharian! Pemikiran seperti ini seringkali masih dimiliki oleh orang Kristen. Tidaklah mengejutkan jika seseorang akan menjadi orang yang berbeda pada waktu yang berbeda dan di tempat yang berbeda. Di dalam area agama, seseorang akan menggunakan kitab suci dan pengajaran agamanya sebagai acuan kebenaran. Sementara di dalam kehidupan profesi, standar kebenaran diukur dengan alat yang lain seperti uang, prestasi, kekuasaan, atau kenyamanan.

More

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Xavier Quentin Pranata yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://xavier.web.id