7 Rededikasi Cinta, Pasangan & Keluarga Sampel

7 Rededikasi Cinta, Pasangan & Keluarga

HARI KE 3 DARI 7

KASIH ATAU PILIH KASIH. Lukas 10:25-37

Jawab Yesus: “adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati…”

Di dalam ayat tersebut orang yang sedang mengalami musibah dalam hidupnya tidak disebutkan identitasnya. Kita sebagai pembaca tidak tahu siapakah nama orang tersebut, dari suku bangsa apa, memiliki gelar apa?,statusnya apa? Lahir tanggal berapa? kita juga tidak tahu agamanya apa?

Yang dimaksudkan Alkitab adalah kalau ingin mengasihi seseorang jangan hanya mengulak-ngulik  perbedaannya saja. Jika ingin mencari kawan jangan tanya siapa namanya?, asal dari mana?, agamanya apa?, dari suku mana? semua itu hanya dibutuhkan ketika kita ingin mencari KTP, tapi bukan untuk belajar tentang kasih. Kalau kita ingin belajar mengasihi, kasihilah orang yang memang perlu dikasihi. 

Memang pada zaman sekarang tidak mudah untuk mengasihi orang tanpa tahu identitasnya, karena maksud yang baik bisa diartikan buruk jika salah sasaran. Namun yakinlah apa yang dikatakan John Maxwell bahwa “berbuat benar itu memang tidak selalu mudah, tapi selalu benar”. Kasihilah orang yang memang memerlukan, andalah orang yang dipercayakan Allah untuk menyalurkan kasih tersebut. Bukankah kasih tidak memandang muka dan membeda-bedakan? Jikalau membeda-bedakan untuk mengasihi bukankah namanya ‘pilih kasih’?

Dari kisah kasih ini, kita harus akui bahwa meskipun kita mengerti apa itu kasih tetapi seringkali kita justru berlaku ‘pilih kasih’ baik kepada anak, saudara, karyawan kita, dan banyak orang di sekitar kita. Bukankah kasih itu tidak memihak, kalau kasih Tuhan Yesus itu memihak, dengan alasan apa Dia memihak kita? Kasih yang matang akan melihat semua orang adalah individu yang memerlukan kasih. Lain halnya dengan pilih kasih justru akan menimbulkan sakit hati, iri dengki, dan lain-lain. Mencken pernah mengatakan bahwa kasih itu seharusnya seperti perang, sangat mudah untuk memulai namun sulit untuk mengakhiri (Love is like a war: easy to begin an hard to stop). Seharusnya memang kita harus mudah mengasihi siapapun, dan sulit untuk berhenti mengasihi siapapun. Jangan memilih jika ingin mengasihi !

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

7 Rededikasi Cinta, Pasangan & Keluarga

Sepertinya memang kita sulit untuk tersesat di dalam rumah kita sendiri, namun harus kita akui bahwa kita seringkali mengalami katatonik (kebingungan) cinta dan batin di dalam rumah tangga kita sendiri. Kita hidup bersama tapi kita tidak tahu alasan apa yang membuat kita harus bersama-sama keluarga kita sendiri. Renungan ini berusaha mengajak kita untuk mengais kembali makna-makna yang dapat menolong kita untuk merededikasikan cinta kita pada pasangan serta keluarga kita.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada GBI ROCK Mojokerto yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://rockmojokerto.com/