Membangun Kerohanian Yang KuatSampel

Membangun Kerohanian Yang Kuat

HARI KE 3 DARI 4

OPTIMISME DAN ANTUSIASME

PENDAHULUAN

Apakah kita adalah orang Kristen yang optimis, penuh harapan, dan antusias? Seharusnya begitu. Lagipula, sebagai orang percaya, kita punya banyak alasan untuk merasa optimis mengenai kehidupan di bumi ini dan kehidupan yang kekal. Seperti yang diamati oleh C. H. Spurgeon, "Harapan kita di dalam Kristus untuk masa depan adalah arus utama sukacita kita." Tetapi terkadang, kita mungkin mendapati diri kita ditarik oleh tuntutan dan kekhawatiran hidup di dunia ini yang tidak dapat dihindari. Jika kita merasa kecil hati, stres, atau takut, maka inilah saatnya untuk membawa kekhawatiran kita kepada Tuhan. Ketika kita melakukan hal ini, maka Dia akan mengangkat semangat kita dan memperbarui kekuatan kita.

Selain optimis, kita juga harus memiliki antusiasme. Jika tidak, maka kita tidak akan pernah bisa mencapai garis akhir. Cara kita untuk tetap antusias di sepanjang hidup kita ditemukan dalam kata "antusiasme". Kata "antusiasme" berasal dari kata Yunani en theos. En adalah kata Yunani untuk kata bahasa Inggris "in." Theos adalah kata Yunani untuk "Tuhan". Jadi en theos artinya berada "di dalam Tuhan". Ketika kita berada "di dalam Tuhan", kita akan menjadi antusias. Ini adalah jenis antusiasme yang tidak terpengaruh oleh ekonomi, cuaca, atau keadaan kita. Ini adalah hal yang bersifat kekal karena kita terikat pada Tuhan yang kekal. Kita berada di dalam Kristus.

PEMBAHASAN

Baca Yosua 1:1-9

Kitab Yosua dimulai ketika orang Israel berkemah di sepanjang tepi timur Sungai Yordan, tepat di tepi Tanah Perjanjian, pada saat mereka sedang menyelesaikan masa berkabung bagi Musa yang baru saja meninggal dunia (Ulangan 34:7-8). Bangsa Israel memiliki kesempatan untuk memasuki Tanah Perjanjian 39 tahun sebelumnya setelah menghabiskan 1 tahun di Gunung Sinai untuk menerima hukum Tuhan, tetapi mereka kehilangan kesempatan itu karena mereka gagal mempercayai Tuhan untuk memberikan mereka kemenangan. Akibatnya, Tuhan tidak mengijinkan mereka memasuki negeri itu sampai generasi yang tidak taat itu punah. Ketika orang terakhir dari generasi terdahulu telah meninggal dan generasi baru telah menjadi dewasa, orang Israel bersiap untuk mengklaim Tanah Perjanjian yang telah lama dinantikan.

Pekerjaan baru Yosua yaitu memimpin lebih dari 2 juta orang ke tanah baru dan menaklukkannya. Benar-benar suatu tantangan - bahkan untuk pria sekaliber Yosua sekalipun! Sebelum Yosua memasuki Tanah Perjanjian untuk menaklukkannya, Tuhan berbicara kepada Yosua dan memberikan 3 kunci yang dapat ia gunakan untuk mempertahankan antusiasmenya.

1. Menguasai hati (ayat 6,7,9) 

Tiga kali di dalam ayat 6,7 dan 9 Tuhan memerintahkan Yosua untuk “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu.” Di dalam Yosua 1:9, Tuhan memerintahkan Yosua, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.” Tidakkah janji ini juga berlaku bagi orang Kristen saat ini?

Sementara janji bahwa Tuhan akan menyertai Yosua ditujukan secara khusus bagi Yosua, prinsip ini tetap berlaku bagi kita hari ini. Tuhan mengharapkan para pengikut-Nya untuk hidup dengan kuat dan berani. Dalam Perjanjian Baru, kita menemukan rasul Paulus mengatakan kepada Timotius, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban.” (2 Timotius 1:7). Di dalam Kisah Para Rasul 1:8, Yesus memberitahu para pengikut-Nya, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. "

Selain hidup dengan berani sebagai orang Kristen, kita juga dipanggil untuk hidup tanpa rasa takut. Yesus mengajarkan, “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa.” (Matius 10:28). Ketika dipenjara, Paulus menulis, “Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.” (Filipi 1:14). Meskipun ada perasaan di mana kita dipanggil untuk takut akan Tuhan, yang berarti hidup dalam rasa hormat kepada-Nya, Alkitab menjelaskan bahwa kita harus hidup dengan keyakinan akan janji dan kuasa Tuhan.

Alasan kita bisa hidup dengan berani dan tanpa rasa takut adalah karena Tuhan menyertai kita kemanapun kita pergi. Apa yang diperintahkan Tuhan kepada Yosua juga terlihat dalam Amanat Agung: “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman. “(Matius 28:20). Selain itu, kita juga memiliki janji di Ibrani 13:5: “Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”

2. Menguasai pikiran (ayat 8a) 

Tuhan memberitahu Yosua di ayat 8a, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam.” Apakah artinya “merenungkan” firman Tuhan? Hal ini berarti pada saat kita membaca Firman Tuhan, Alkitab, kita merenungkan ayat tersebut berulang-ulang, melihatnya dari setiap sudut, dan menerapkannya ke dalam kehidupan kita. Ketika seekor sapi makan, sapi itu akan pergi ke ladang dan memakan rumput. Namun, untuk benar-benar mencerna makanan seperti yang dibutuhkannya, sapi itu akan memuntahkan makanan itu dan memakannya lagi. Demikian juga sikap kita pada saat merenungkan Firman Tuhan. Kita memikirkan apa yang dikatakan ayat itu. Kita secara mental mengunyah dan menyerap artinya. Kemudian, kita melihat bagian itu lagi dan memikirkan kembali artinya. 

Semakin banyak kita merenungkan Firman Tuhan, semakin kita akan mulai memahami Tuhan dan cara berpikir-Nya.  Semakin kita meninggalkan pola pikir pandangan dunia sekuler, kita "diubahkan oleh pembaharuan budi kita” (Roma 12:2). Pembaruan pikiran ini akan memunculkan iman, sebuah keyakinan kepada Tuhan.

3. Menguasai tindakan (ayat 8b)

Tuhan terus memberitahu Yosua di ayat 8b, “Supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”

Setelah kita merenungkan Firman Tuhan siang dan malam, dan mendapatkan pemahaman tentang Firman Tuhan tersebut, maka kita harus menempatkan kepercayaan kita pada Firman Tuhan dengan menerapkan Firman Tuhan ke dalam tindakan. Kita harus menerapkan Firman Tuhan ke dalam setiap keadaan hidup kita, mengetahui bahwa melakukannya akan membawa kita pada kesuksesan di dalam kehidupan Kristen.

Alkitab berkata di Yakobus 2:17, “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” Iman saja dapat menyelamatkan kita, tetapi iman tersebut haruslah iman yang hidup. Kita bisa mengetahui apakah iman tersebut hidup atau tidak dengan melihat apakah iman tersebut disertai dengan perbuatan. Jika tidak ada perbuatan, maka iman itu mati. Iman yang hidup adalah iman yang sejati. Jika kita benar-benar mempercayai sesuatu, kita akan menindaklanjutinya dan melakukannya. 

PENUTUP

Hari ini, buatlah janji ini untuk diri kita sendiri dan berpeganglah padanya: bahwa kita akan menjadi orang Kristen yang penuh harapan. Berpikirlah secara optimis tentang hidup kita, profesi kita, keluarga kita, dan masa depan kita. Percayai harapan kita dan bukannya ketakutan kita. 

Ralph Waldo Emerson berkata, “Antusiasme adalah salah satu mesin kesuksesan yang paling kuat. Saat Anda melakukan sesuatu, lakukanlah dengan sekuat tenaga. Masukkan seluruh jiwa Anda ke dalamnya. Beri cap dengan kepribadian Anda sendiri. Jadilah aktif, energik, antusias dan setia, dan Anda akan mencapai tujuan Anda. Tidak ada hal hebat yang pernah dicapai tanpa antusiasme.”

Untuk menjadi sukses, ikutilah firman Tuhan kepada Yosua. Kuasai hati kita dengan menjadi kuat dan berani karena tugas ke depan tidak akan menjadi mudah. Kuasai pikiran kita dengan mematuhi hukum Tuhan, terus membaca dan mempelajari Firman Tuhan - Alkitab. Terakhir, kuasai tindakan kita dengan menerapkan Firman Tuhan sementara kita menempatkan kepercayaan dan iman kita kepada Yesus.


Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

Membangun Kerohanian Yang Kuat

Renungan ini akan menolong kita untuk memiliki disiplin rohani untuk bisa membangun kerohanian yang kuat

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg