Membangun Kerohanian Yang KuatSampel

Membangun Kerohanian Yang Kuat

HARI KE 4 DARI 4

PERKATAAN BERKAT

PENDAHULUAN

Tertulis dalam Alkitab, bahwa tidak satupun manusia yang sempurna, dan bahwa kita semua bersalah dalam banyak hal. Yakobus menyatakan ini bukan untuk merendahkan orang Kristen; Yakobus memakai kata “kita”, yang berarti termasuk dirinya sendiri dan kita semua. Yakobus menyadari akan hal itu dan biarlah hari ini kita pun menyadari akan hal itu. Kalimat Yakobus tidak berhenti sampai disitu, ia melanjutkan dengan satu pilihan agar kita tidak jatuh kedalam kesalahan yaitu dengan menguasai perkataan kita.

Kita memang tidak sempurna, namun kita sedang menuju kepada kesempurnaan itu. Bila kesempurnaan itu berdasarkan perkataan, maka kita sedang diproses untuk tidak bersalah dalam perkataan. Kita terus berusaha untuk menyampaikan perkataan dengan tepat. Termasuk juga menahan diri untuk tidak mengatakan hal-hal yang dapat menyakiti orang lain, kata-kata yang kasar, egois, sombong atau memanipulasi. Sebaliknya kita mengatakan hal-hal yang membangun iman, kata-kata yang penuh kasih dan kata-kata yang memberkati orang lain.

Pada saat kita berhasil menguasai perkataan kita, kita juga akan dapat menguasai seluruh tubuh kita. Tuhan Yesus mengatakan bahwa kata-kata yang kita ucapkan adalah pengungkapan dari manusia batiniah atau isi hati kita. (Baca Matius12:34-37)

PEMBAHASAN

Mari kita lihat beberapa hal yang Alkitab ajarkan tentang Kuasa Perkataan.

1. Perkataan yang benar dan positif (Yakobus 3:3-4)

Kuda adalah binatang yang kuat, tapi dengan memakai kekang kita bisa mengendalikan kuda tersebut. Kapal yang besar yang digerakkan oleh angin yang keras dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudinya.

Kekang dan kemudi adalah gambaran dari lidah kita. Kekang dan kemudi itu harus dikendalikan sehingga kuda yang kuat dan kapal yang besar seluruhnya bisa terkendali dengan benar. 

Misalnya saat ini ada saudara kita yang sedang sakit atau ada masalah lainnya, apa yang akan kita ucapkan? Satu kalimat yang positif akan mampu menimbulkan kembali semangat dan harapan pada diri saudara kita tersebut.

Misalnya kita menghadapi orang yang sedang marah, apa yang akan kita katakan? Amsal 15:1 mengatakan: “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman”

Saat kita bisa menguasai kekang kuda, kuda tersebut akan menjadi berguna bagi kita, tapi saat kita tidak bisa menguasai kekang kuda, kuda itu akan menjadi liar dan membahayakan kita. Saat kita bisa mengendalikan kemudi pada kapal yang besar, kapal itu akan berfungsi dengan benar dan kita bisa sampai di tempat tujuan dengan selamat. 

Demikianlah, saat kita bisa mengendalikan lidah kita dengan mengucapkan kata-kata yang positif, hal itu akan membawa dampak, bukan hanya bagi kita tapi juga bagi orang lain yang mendengar perkataan kita. Perkataan positif yang keluar dari mulut kita mampu mengubah seseorang, mengubah keadaan dan situasi, membawa kesembuhan (Amsal 12:18b), dan yang pastinya akan membuat nama Tuhan Yesus dipermuliakan.

2. Perkataan yang salah dan negatif (Yakobus 3:5-6)

Setiap kebakaran diawali oleh api yang kecil. Api yang kecil dapat membakar hutan yang besar. Bahkan api yang sangat kecil, contoh dari puntung rokok yang kecil dapat mengakibatkan kebakaran yang besar. 

Yakobus mengatakan bahwa lidah pun adalah api; lidah merupakan suatu dunia kejahatan yang mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita dan dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita. Perkataan negatif yang keluar dari mulut kita, dapat menjadi masalah yang besar, dapat menghancurkan bahkan dapat membunuh (Matius 5:21-23).

ILUSTRASI:

Sekelompok katak berjalan melewati hutan saat dua di antaranya terperosok ke dalam sebuah sumur. Katak-katak yang lain berkumpul di sekitar sumur itu dan saat mereka melihat betapa dalamnya sumur itu, mereka mulai berteriak, “Tidak mungkin kalian bisa naik kesini! Sumur ini terlalu dalam.” Kedua katak yang terperosok itu berusaha untuk melompat naik dan terus berusaha sekuat tenaga mereka. Melihat itu, katak-katak yang ada di sekitar sumur itu semakin berteriak kepada kedua katak tersebut: “Tidak akan bisa, sebaiknya kalian menyerah saja! Tidak akan berhasil, kalian pasti mati!” Akhirnya salah satu dari katak yang terperosok itu menyerah, ia jatuh dan mati. Tapi katak yang satu lagi terus berusaha melompat keluar dari sumur itu, dan akhirnya berhasil. Katak-katak yang lain heran dan bertanya, “Kamu tidak mendengar teriakan kami tadi? Katak itu berkata: “Saya tuli, saya tidak mendengar apa yang kalian katakan tapi saya melihat kalian berteriak terus menyemangati saya.”

Satu katak itu mati karena mendengar kata-kata negatif dari teman-temannya. Kata-kata kita yang negatif dapat membunuh diri kita sendiri ataupun orang lain, mungkin tidak membunuh secara fisik, tapi membunuh jiwa dan roh kita ataupun orang lain.

3. Perjuangan kita untuk menaklukkan lidah (Yakobus 3:7-8)

Tentu saja setiap kita ingin selalu mengatakan perkataan yang positif dan yang membangun dalam segala situasi, perkataan kesembuhan dan pemulihan, kita juga ingin selalu mengucapkan perkataan berkat. Tapi manusia daging kita mendorong kita dengan perkataan salah (Yakobus 3:9-12).

Kita harus berjuang, dan kunci keberhasilan kita ada di Lukas 6:45. Tuhan Yesus berkata bahwa yang diucapkan mulut kita meluap dari hati kita. Jadi penting sekali untuk kita menjaga hati. Sehingga perkataan yang keluar dari mulut kita adalah perkataan yang benar dan berguna serta membangun. 

Bagaimana kita menjaga hati ini? Mendekat pada Tuhan dalam keintiman, mengalami kehadiran-Nya, kekudusan-Nya, menghidupi Firman-Nya, maka itu pasti akan mengubahkan hati kita. Dan mulailah berdoa dengan referensi ayat-ayat Alkitab untuk lidah kita: Mazmur 19:14, Mazmur 34:13, Mazmur 141:3, Amsal 10:11, Amsal 15:1, Amsal 16:24, Amsal 31:26.

PENUTUP

“Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” Kolose 4:6

Sebagai keluarga Tuhan, mari kita saling mengingatkan dan mendorong satu dengan yang lain untuk selalu berkata-kata untuk menjadi berkat, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain.


Firman Tuhan, Alkitab

Hari 3

Tentang Rencana ini

Membangun Kerohanian Yang Kuat

Renungan ini akan menolong kita untuk memiliki disiplin rohani untuk bisa membangun kerohanian yang kuat

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg