Jalan Di GurunSampel
Sebuah Pilihan untuk Taat
Beberapa tahun kemudian, Abram, yang sekarang dikenal sebagai Abraham, memiliki seorang putra bernama Ishak.
Saat itu terjadi kelaparan yang buruk lagi di negeri tersebut. Kali ini, Ishak pergi ke Abimelekh, raja orang Filistin di Gerar. Setelah itu dia berpikir untuk pergi ke Mesir seperti yang dilakukan ayahnya.
Tetapi TUHAN menampakkan diri kepada Ishak dan berkata, “Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu. Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau.”
Instruksinya jelas. Jawaban atas situasi Ishak bukanlah di Mesir tetapi di dalam Tuhan sendiri. Seandainya TUHAN tidak menghentikannya, Ishak akan tersesat di padang gurun. Karena Ishak mendengarkan dan menaatinya, tangan Tuhan menopangnya dan memberkatinya.
Terkadang Tuhan memberi kita petunjuk yang jelas dan melarang kita melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Tetapi apakah kita benar-benar mendengarkan dengan sepenuh hati dan menaati Dia?
Hari ini, belajarlah untuk mengalihkan fokus Anda kepada-Nya dan arahkan telingamu kepada apa yang Dia perintahkan untuk engkau lakukan.
- Renungkan saat-saat di mana Anda tidak menaati Tuhan. Apa yang terjadi sebagai akibat dari ketidaktaatan itu?
- Bagaimana Anda ingin menghidupi kehidupanmu mulai sekarang?
Ketaatan adalah pilihan. Anda tidak akan pernah salah ketika menaati Tuhan.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Ada musim kehidupan dimana kita merasa terjebak di gurun. Ada perasaan tidak nyaman, tersesat, terisolasi dan takut. Namun melalui Firman Tuhan, kita bisa melihat bahwa Tuhan memakai gurun untuk mengajar dan mengingatkan umat-Nya tentang siapa Dia dan apa yang bisa Dia lakukan. Renungan ini bisa menolong Anda mengenali identitas dirimu di dalam Kristus Sang Pembuat Jalan.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Collective yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://collective.my/connect