Jalan Di GurunSampel
Harga Sebuah Mimpi
Sejak usia muda, Yusuf percaya bahwa Tuhan telah menetapkan dia untuk hal-hal besar. Dia adalah seorang pemimpi. Tapi ada masalah - dia sombong tentang mimpinya. Yusuf diberkati dengan karunia untuk menafsirkan mimpi tetapi dia tidak memiliki kebijaksanaan dalam bagaimana menggunakannya dengan tepat.
Dalam mimpinya, Tuhan menunjukkan kepada Yusuf bahwa dia akan naik ke posisi yang memimpin orang tuanya dan saudara-saudaranya. Dari sudut pandang Yusuf, mimpi-mimpi itu adalah bukti berkat ilahi dan bukan ambisinya sendiri. Tetapi bagi saudara-saudaranya, mimpi-mimpi itu merupakan indikasi lebih lanjut tentang hak istimewa yang tidak adil yang dinikmati Yusuf sebagai putra kesayangan ayah mereka, Yakub. Kecemburuan mendorong saudara-saudara Yusuf untuk menjualnya kepada pedagang yang kemudian membawanya ke Mesir.
Kehidupan Yusuf berputar ke bawah sejak saat itu. Setelah dituduh mau melakukan pemerkosaan oleh istri Potifar, dia dijebloskan ke dalam penjara. Dituduh, ditinggalkan dan sendirian, sepertinya Yusuf telah dibuang ke padang gurun. Sungguh jauh dari mimpi-mimpi mulia yang awalnya ia miliki!
Namun, beberapa mimpi membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk terwujud. Ketika di penjaralah terobosannya datang ketika dia dipanggil untuk menafsirkan mimpi Firaun. Dulu dia menceritakan mimpinya kepada orang lain, tetapi kali ini dia menafsirkan mimpi orang lain.
Karunia yang membawa Yusuf kedalam masalah adalah karunia yang sama juga yang pada akhirnya mempromosikan dia ke posisi yang berpengaruh untuk dipakai Tuhan bagi tujuan yang lebih besar.
- Sebutkan karunia-karunia yang Tuhan berikan kepada kamu. Apakah karunia-karunia itu mendorong Anda menjadi unggul atau justru membuat Anda mundur?
- Apakah Anda melihat kemunduran sebagai hukuman atau kesempatan untuk memperbaiki diri dan membentuk kembali karaktermu?
Di mana pun kita berada dalam hidup ini, Tuhan terus-menerus membentuk kita untuk tugas ilahi-Nya.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Ada musim kehidupan dimana kita merasa terjebak di gurun. Ada perasaan tidak nyaman, tersesat, terisolasi dan takut. Namun melalui Firman Tuhan, kita bisa melihat bahwa Tuhan memakai gurun untuk mengajar dan mengingatkan umat-Nya tentang siapa Dia dan apa yang bisa Dia lakukan. Renungan ini bisa menolong Anda mengenali identitas dirimu di dalam Kristus Sang Pembuat Jalan.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Collective yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://collective.my/connect