Memiliki Iman Di Dalam TuhanSampel
PERCAYA KEPADA TUHAN SETIAP SAAT
PENDAHULUAN
Percaya adalah hal yang terutama di dalam kehidupan orang Kristen. Rasul Paulus mengajarkan bahwa orang benar akan hidup oleh percayanya kepada Tuhan Yesus.
Jikalau kita ditanya: “Apakah ada orang yang bertanya kepada anda: apakah kamu percaya kepada Tuhan Yesus?” Kita akan dengan penuh keyakinan menjawab: “Ya, saya percaya”. Namun jikalau kita ditanya: “Apakah anda percaya kepada Tuhan Yesus ketika anda berada di tengah masalah dan kesulitan besar?”
Kita pula akan menjawab ya saya percaya, tetapi terkadang dalam kenyataannya bagaimana? Kebanyakan orang-orang akan berpendapat: “Yah, kalau Tuhan sudah jawab doa saya, maka saya akan percaya kepadaNya”.
PEMBAHASAN
Mari kita membaca dari Amsal 3:5-6:
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Dari pembacaan ayat diatas kita mendapat pelajaran, bagaimana sikap atau respon kita ketika menghadapi suatu tantangan dan masalah:
1. Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu
Percaya kepada Tuhan dengan segenap hati merupakan lawan kata dari meragukan Tuhan dan firmanNya. Percaya dengan segenap hati hanya dapat terjadi apabila kita mempunyai hubungan pribadi yang baik dengan Tuhan dan suatu keyakinan yang kuat bahwa Tuhan itu dapat diandalkan. Sebab itu sebagai anak-anak Tuhan kita harus yakin bahwa Bapa Sorgawi sangat mengasihi kita dan pasti dengan setia akan memelihara kita.
Baca: Matius 10:31, Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
Kalau kita percaya, itu artinya kita tidak perlu takut dan kuatir akan hidup kita. Dan kita akan menyerahkan total segalanya ke dalam tanganNya. Mengapa? Sebab Tuhan akan membimbing kita di jalan yang benar, artinya kita percaya bahwa Tuhan itu tidak pernah salah. Jalan yang benar akan memberikan kita kemenangan ditengah persoalan hidup. Dan Jalan yang benar akan menuntun kita menerima kasih karuniaNya untuk memperoleh janji-janjiNya.
Pada hari kesesakanku aku berseru kepadaMu, sebab Engkau menjawab aku. (Mazmur 86:7)
2. Janganlah bersandar kepada pengertian sendiri (manusia)
Pengertian manusia bersifat terbatas dan rentan terhadap kesalahan, sedangkan pengertian Tuhan adalah tidak terbatas. Oleh sebab itu kita harus diterangi oleh Firman Allah dan dipimpin Roh Kudus. Bagaimana caranya? Kita harus berdoa memohon hikmat dan kehendak Allah di dalam semua keputusan dan tujuan hidup kita.
Ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian (Amsal 2:3)
(Disini maksudnya pengertian Allah dan hikmat kepandaian dari Tuhan).
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan (Amsal 3:7)
Berikut ini adalah beberapa contoh di dalam Perjanjian Lama, Tentang pengertian Tuhan yang menggagalkan pengertian manusia
A. Nimrod mencoba membangun menara babel dan mempersatukan seluruh umat manusia di bawah satu pemerintahan, namun Tuhan mengacaukan bahasa mereka sehingga manusia diserakkan untuk memenuhi bumi (tujuan Allah).
B. Esau begitu marah terhadap Yakub karena ditipu, Yakub berpikir Esau pasti masih dendam padanya, namun ketika Tuhan mempertemukan mereka, justru Esau menangis terharu karena dapat melihat saudaranya kembali.
C. Saudara-saudara Yusuf mereka-reka rancangan yang jahat menjual Yusuf ke Mesir, tetapi Tuhan mereka-reka untuk kebaikan dimana Yusuf dipakai untuk mempersiapkan diri menjadi berkat bagi keluarganya dan kaum Israel.
D. Israel pernah menjadi budak dinegeri Mesir, namun Tuhan punya rencana untuk membebaskan Israel dengan cara menyatakan kuasa dan kemuliaanNya.
E. Bileam diminta Balak si raja Moab untuk mengutuki Israel, namun Tuhan punya cara untuk merubah pikiran Bileam untuk memberkati Israel.
F. Haman membangun tiang gantungan untuk Mordekhai, namun pada akhirnya yang digantung adalah dirinya sendiri.
G. Yunus menolak perintah Tuhan untuk pergi ke kota Niniwe untuk memberitakan pertobatan, namun Tuhan menyiapkan ikan besar untuk mengubahkan hatinya.
3. Akuilah Tuhan dalam segala lakumu
Dalam segala rencana, keputusan dan tindakan kita, hendaknya kita mengakui Allah sebagai Tuhan dan kehendakNya sebagai keinginan tertinggi kita. Jangan lupa untuk mengharapkan petunjuk dari Dia "dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur"
Bacalah Kolose 3:23: Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.)
Bukan untuk mencari pujian manusia, tetapi mengutamakan Tuhan yang dipuji. Apakah itu pekerjaan, pelayanan, urusan apapun itu ingatlah bahwa semuanya dari Dia, oleh Dia dan bagi Dia segala kemuliaan. Kalau kita mengerjakan untuk Tuhan maka pasti kita akan melakukannya dengan kasih.
Jalan orang saleh diratakan oleh kebenarannya, tetapi orang fasik jatuh karena kefasikannya. (Amsal 11:5)
KESIMPULAN
Percaya kepada Tuhan setiap saat di dalam segala keadaan: suka maupun duka, baik maupun buruk, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin. Kemudian tetaplah bertekun didalam doa, penuh Roh Kudus serta haus akan pembacaan Firman Tuhan. Immanuel.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Renungan ini akan menolong kita untuk bisa memiliki di dalam iman. Di dalam kehidupan ini, permasalahan dan pergumulan akan selalu datang dalam kehidupan kita, tetapi biarlah semuanya itu akan membuat iman kita semakin kuat di dalam Tuhan.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg