Dipenuhi KuasaSampel

DUA TUAN

Bacaan Setahun:
Ul. 24-27, I Pet 4

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6: 24)

Mungkin Anda dan saya sering mendengar khotbah tentang kita tak dapat mengabdi kepada dua tuan, kepada Allah dan kepada Mamon. Namun, secara praktik sehari-hari, kehidupan kita memang lebih banyak dimotivasi oleh bagaimana cara mendapatkan mamon, yaitu uang atau harta sebanyak- banyaknya.

Dalam hal hidup yang banyak dimotivasi oleh mamon, budaya orang Cina boleh dibilang paling menonjol. Mereka mempunyai kesadaran yang tinggi tentang bagaimana harus rajin dan berusaha mendapatkan uang sebanyak-banyaknya, sekaligus tidak boros saat sudah mendapatkan uang. Mereka memiliki kesadaran yang kuat bahwa uang mempunyai peran penting dalam meningkatkan taraf kehidupan. Tidak heran, setiap tahun baru Imlek mereka mengucapkan Gong Xi Fa Cai, yang artinya pun bukan selamat tahun baru, tetapi “Semoga mendapatkan kekayaan yang semakin melimpah”.

Apakah dengan lebih agresif dalam mencari uang dan mempunyai kewaspadaan akan uang dapat diartikan mengabdi kepada dua tuan, yakni Tuhan dan Mamon? Jawabannya bisa ya, bisa juga tidak. Jika mencari uang dengan cara-cara yang ilegal maka jawabannya adalah ya. Jika mencari uang sampai mengabaikan nilai kemanusiaan maka jawaban ya.

Seharusnya, walaupun seseorang punya kesadaran rajin mencari uang, mereka juga harus sadar bahwa pengaruh uang ada batasnya. Uang bisa membeli pengobatan, tetapi bukan kesehatan. Uang bisa beli rumah bagus, tetapi bukan keluarga harmonis. Uang bisa membeli tempat tidur mewah, tetapi bukan tidur nyenyak. Uang bisa membeli tiket tur, tetapi bukan kebahagiaan. Kesehatan, keluarga, harmonis, tidur nyenyak, kebahagiaan adalah hal-hal yang terjadi jika kita ada di dalam kehendak Tuhan.

Uang bisa membeli tiruan dari apa yang Tuhan berikan, uang hanya tiruan. Jika kita rajin mencari uang, tetapi kita tak mau membantu orang yang kekurangan maka disitu sebenarnya mamon bertahta. Jika kita mendapat uang dengan cara-cara yang tidak benar maka mamon lebih berkuasa daripada Tuhan. Kita harus menentukan yang mana tuan kita.

Renungan ini tidak hendak menisbikan pentingnya uang dan hendak menyurutkan semangat dan kewaspadaan dalam mencari uang, tetapi mengingatkan agar jangan sampai kitalah yang diperhamba oleh uang. Jadikan uang alat, bukan penentu utama dari kehidupan kita. Tuhan tetap segala-galanya di dalam hidup kita, bukan uang. (DD)

Questions:
1. Benarkah ada dua Tuan yang mengendalikan hidup kita?
2. Menurut anda manakah yang seharusnya berkuasa? Mengapa?

Values:
Semangat dalam bekerja untuk mencari uang harus didasarkan bahwa Tuhan-lah yang sanggup memberi rejeki.

Kingdom Quotes:
Walaupun masih hidup di dunia, warga Kerajaan harusnya punya kesadaran bahwa Sang Raja adalah segalanya.