Jangan Menyerah! - Bagian 1: IdentitaskuSampel
Damai Kuberikan
Saya mengalami batuk ringan dan demam yang berulang-ulang selama dua bulan terakhir. Pagi itu, istri saya dan saya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit terdekat untuk melakukan prosedur x-ray. Langit begitu cerah pada hari itu, dan saya berharap bisa menikmati waktu dengan putri-putri kami setelah kami pulang dari rumah sakit tersebut.
Setelah foto x-ray diambil, kami pergi untuk sarapan sambil menunggu hasilnya. Beberapa menit kemudian, dokter memanggil dan meminta saya untuk segera bertemu dengannya.
Dokter memberitahu saya bahwa dia menemukan ada bayangan di dalam dada saya. Dia menganjurkan saya untuk masuk ke rumah sakit supaya saya dapat menjalani proses diagnosis lebih lanjut. Kami terkejut dan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Dokter tidak dapat menjelaskan lebih lanjut dari hasil foto x-ray tersebut, tetapi ia menduga ada sesuatu yang tidak biasa di dalam dada saya.
Kami kemudian duduk di area tunggu. Istri saya memegang erat tangan saya tanpa mengucapkan satu kata pun. Saya mencoba menenangkan diri, tetapi kecemasan mulai mengendalikan pikiran saya. Hanya dengan berpikir tentang kata "kanker," pikiran saya menjadi liar. Saya menutup mata dan memohon kepada Tuhan dalam hati saya, "Tuhan tolong, bayangan itu bisa menjadi apa saja, tapi bukan yang itu (*kanker)...".
Tuhan kemudian mengingatkan saya akan ayat ini:
"Dan damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu di dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:7).
Saya merasa Roh Kudus berkata dalam hati saya bahwa Tuhan akan mengizinkan saya untuk masuk ke dalam sebuah musim ketidakpastian. Dan ketika saya ada di dalam musim tersebut, Dia ingin saya percaya kepada-Nya, tetap positif, dan bersyukur dalam setiap situasi sehingga damai sejahtera-Nya dapat memelihara hati dan pikiran saya (Filipi 4:6-8). Saya meminta Tuhan untuk mempersiapkan saya.
Kecemasan saya perlahan-lahan pudar, dan damai-Nya menguasai hati dan pikiran saya. Saya berkata kepada istri saya, "Semuanya akan baik-baik saja. Tuhan ada bersama dengan kita."
Sahabatku, ketika kita berada di padang gurun, musuh akan mencoba menyerang kita dengan ketakutan dan kekhawatiran. Jika kita membiarkan hal itu mengendalikan hati dan pikiran kita, kita tidak akan dapat berpikir dengan jelas, dan iman kita akan mulai goyah. Kita tidak dapat mencoba lari dari musim ketidakpastian. Kita harus menghadapinya dengan damai sejahtera Allah.
Di dalam Yohanes 14, para murid mengalami kekhawatiran dan ketakutan ketika mereka mengetahui bahwa Yesus akan meninggalkan mereka. Yesus telah menjadi Guru mereka, dan tanpa Dia, mereka tidak tahu bagaimana mereka akan melanjutkan perjalanan hidup mereka sebagai murid Yesus. Yesus tahu hati mereka bimbang. Jadi, sebelum Dia pergi, Yesus memberikan damai-Nya kepada para murid melalui Roh Kudus.
Hari ini, Roh Kudus diam dan tinggal di dalam kita. Damai itu telah diberikan kepada kita, dan sudah ada di dalam diri kita (Yohanes 14:27). Senjata ini adalah milik kita. Kita dapat meminta Roh Kudus agar kita dapat mengalami damai sejahtera Allah melalui doa dan permohonan, dan membiarkannya memelihara hati dan pikiran kita. Ketakutan mungkin masih ada, tetapi sekarang kita memiliki kekuatan untuk mengalahkannya... lagi dan lagi.
Sahabatku, saya berdoa agar damai sejahtera Allah akan memimpin engkau melalui musim ketidakpastianmu. Semuanya akan baik-baik saja. Tuhan ada bersamamu.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Apakah Anda merasa perjalanan hidup Anda sulit? Apakah Anda merasa seperti berada di dalam terowongan yang gelap dan tidak ada jalan keluar? Apakah Anda merasa kehilangan harapan dan hampir menyerah? Jika Anda sedang menghadapi musim hidup yang sulit saat ini, terutama jika Anda sedang berjuang melawan kanker, renungan 40 hari ini akan membantu Anda berjalan dengan kemenangan bersama Allah.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Riky Irawan yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://rikyiraw.wordpress.com/