Terpilih

"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib." - 1 Petrus 2:9

Tetapi kamu adalah bangsa yang terpilih, imam kerajaan, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan besar Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib." - 1 Petrus 2:9

Setelah keluar dari rumah sakit, saya harus menunggu beberapa hari lagi sebelum mendapatkan hasil biopsi. Malam itu, ketika saya hendak tidur, Tuhan mengingatkan saya bahwa saya telah dipilih untuk direncanakan di bawah rencana-Nya yang baik dan bahwa Dia akan menggunakan situasi ini untuk mempersiapkan saya untuk tujuan yang lebih besar. Saya tidak memahaminya dan sulit untuk menerimanya, tetapi saya berpegang pada janji-Nya. Seiring waktu berlalu, Tuhan perlahan-lahan menunjukkan pekerjaan ajaib-Nya dalam hidup saya.

Jika kita mempelajari Perjanjian Lama, kita dapat melihat bahwa Allah telah memilih suku Lewi untuk melayani di kemah Musa. Dari semua orang Lewi, Harun dan keturunannya dipilih untuk mengambil peran imam. Dan dari keturunan Harun, hanya satu orang yang dapat memegang peran imam besar. Imam besar diizinkan memasuki tempat yang paling suci, yaitu dalam tahunan Yom Kippur (Hari Pendamaian). Suku Lewi dipilih untuk melayani Allah dan memenuhi tujuan-Nya yang khusus.

Kita yang ada dalam Kristus Yesus juga adalah orang terpilih. Sebagai anak-anak Allah, kita telah dipilih untuk menjadi imam kerajaan. Mari kita merenungkan hal ini selama beberapa detik... Di masa lalu, imamat hanya ditujukan untuk keturunan keluarga Harun. Namun, sekarang diberikan kepada kita semua. Betapa luar biasa hak istimewa yang kita miliki! Yesus adalah Imam Besar kita, dan kita bisa menjadi bagian dari kerajaan-Nya yang mulia.

Allah telah memilih kita untuk memberitakan pujian-Nya - perbuatan ajaib-Nya, kebaikan-Nya, dan kesempurnaan-Nya. Kita bisa menyaksikan keunggulan-Nya dalam hidup kita sendiri. Dan banyak kali, Allah memperbolehkan waktu yang sulit sehingga kita dapat mengalami pekerjaan-Nya yang ajaib dan menjadi saksi kabar baik bagi banyak orang, memberikan mereka penghiburan dan harapan.

Sahabatku, ketika kamu sedang berada dalam kesulitan, ketahuilah bahwa Allah sedang mempersiapkanmu untuk menjadi utusannya kepada banyak orang, untuk menyatakan kemuliaan-Nya.

Allah telah memilihmu untuk tujuan yang lebih besar. Mungkin saat ini kamu tidak mengerti, dan itu tidak apa-apa. Jangan melihat kesulitanmu sebagai penderitaan tanpa imbalan. Sampaikanlah Firman, kenalilah identitasmu dalam Kristus, dan percayalah bahwa Dia akan mengubah kesedihanmu menjadi kebahagiaan dan kesulitanmu menjadi kesaksian terbesarmu! Jangan pernah menyerah!

Allah telah memilih kita untuk memenuhi tujuan hidup kita yang tertinggi.