Jangan Menyerah! - Bagian 1: IdentitaskuSampel

Jangan Menyerah! - Bagian 1: Identitasku

HARI KE 6 DARI 7

Sebutir Biji Sesawi

"Ia berkata kepada mereka: ”Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu."" - Matius 17:20

Ini adalah hari ketiga saya berada di rumah sakit, dan pandangan saya tertuju pada jam, melihat waktu berlalu. Biopsi saya dijadwalkan pada pukul 11 pagi, sehingga dokter dapat melakukan diagnosis lebih lanjut. Saya memiliki keyakinan penuh bahwa mukjizat Tuhan akan terjadi. "Tuhan, ini adalah waktu untuk menunjukkan kekuatan-Mu. Biarkan dunia tahu siapa Engkau. Tidak ada lagi tumor," bisikku di dalam hati, penuh semangat.

Dengan penuh harapan, saya masuk ke ruang operasi, dan dokter menyalakan pemindai. Keheningan mengisi ruangan. Setelah beberapa menit, saya bertanya kepada dokter apakah dia bisa menemukan tumor. Dia menjawab, "Ya. Tumor masih ada di sana."

Ketika kita berdoa untuk mukjizat dan itu tidak terjadi segera, kita cenderung berpikir bahwa kita tidak memiliki cukup iman. Kita mulai meragukan kondisi spiritual kita dan diingatkan pada saat-saat kita tersesat dari Tuhan, kesalahan masa lalu, dan dosa-dosa masa lalu lainnya. Pikiran-pikiran ini membuat kita mudah menjadi target bagi musuh untuk lebih meredam semangat kita. Oleh karena itu, kita perlu memahami bagaimana bertahan teguh dalam iman kita selama situasi seperti ini.

Jumlah iman yang dibutuhkan menurut Alkitab dapat ditemukan dalam Matius 17:20. Yesus mengajarkan kepada kita bahwa iman sekecil biji sesawi sudah cukup. Dari semua jenis biji, Yesus menggunakan biji sesawi ini untuk mengukur iman, karena pada saat itu biji ini merupakan biji terkecil yang diketahui. Pada saat yang sama, Yesus juga berbicara kepada murid-murid-Nya tentang iman mereka yang kecil. Jadi, apakah iman para murid lebih kecil dari biji sesawi? Sementara itu, kita tahu bahwa tidak ada biji lain yang lebih kecil.

Ketika saya pertama kali mengajari putri saya berenang, dia sangat takut dengan air. Dia tidak memiliki kepercayaan diri untuk mencoba dan tidak bisa percaya pada dirinya sendiri. Jadi saya berdiri di kolam renang dan memeluknya erat-erat. Saya mengatakan kepadanya untuk memercayai saya, dan saya berjanji tidak akan membiarkannya tenggelam. Dia berjuang dan menangis, tetapi akhirnya dia bisa berenang.

Dari pengalaman itu, saya mengerti bahwa iman bekerja dengan cara yang sama. Allah tidak akan pernah meninggalkan kita, sama seperti saya tidak akan meninggalkan putri saya untuk tenggelam, bahkan jika dia meragukan hatinya. Saya akan memastikan dia benar-benar aman, tidak peduli apa pun.

Sahabatku, jika Allah belum menjawab doamu, itu bukan karena engkau tidak memiliki cukup iman. Ingatlah bahwa ini bukan tentang besarnya imanmu, tetapi tentang mengetahui bahwa engkau adalah anak kesayangan-Nya dan kepada siapa engkau menaruh kepercayaanmu. Jadi, berhentilah bertanya-tanya apakah engkau memiliki cukup iman untuk menerima mujizatmu, berhenti membandingkan ukuran imanmu dengan orang lain, dan mulailah menyatakan kekuasaan Allah dalam hidupmu saat engkau berjalan melalui lembah-lembah.

Dan saya berdoa agar imanmu bertambah selama masa-masa ini, seperti biji sesawi yang tumbuh menjadi pohon yang besar dan kuat pada musimnya. Karena Bapamu, dengan kuasa-Nya yang tidak terukur, memiliki rencana yang lebih besar untukmu. Dia akan menjawab doamu pada waktunya yang sempurna. Jadi bersukacitalah dan jangan pernah kehilangan harapan, karena bagi Allah, tidak ada yang tidak mungkin!

Tidak ada yang tidak mungkin dengan iman sekecil biji sesawi.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 5Hari 7

Tentang Rencana ini

Jangan Menyerah! - Bagian 1: Identitasku

Apakah Anda merasa perjalanan hidup Anda sulit? Apakah Anda merasa seperti berada di dalam terowongan yang gelap dan tidak ada jalan keluar? Apakah Anda merasa kehilangan harapan dan hampir menyerah? Jika Anda sedang menghadapi musim hidup yang sulit saat ini, terutama jika Anda sedang berjuang melawan kanker, renungan 40 hari ini akan membantu Anda berjalan dengan kemenangan bersama Allah.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Riky Irawan yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://rikyiraw.wordpress.com/