Alkitab dalam Satu Tahun bersama Nicky Gumbel 2024Sampel

Alkitab dalam Satu Tahun bersama Nicky Gumbel 2024

HARI KE 17 DARI 366

Lima Cara Memaksimalkan Potensi Anda

Dalam hidup ini, banyak orang tidak mencapai potensi maksimal mereka. Kita bisa saja hidup begitu-begitu saja tanpa ada perubahan yang baru. Namun, kita semua punya hasrat untuk hidup dengan potensi maksimal yang diberikan oleh Allah. Mungkin Anda ingat dengan biografi berikut ini: | ‘Solomon Grundy… Lahir pada hari Senin… | Masuk Kristen hari Selasa… Menikah hari Rabu… | Jatuh sakit hari Kamis… Tambah parah hari Jumat… | Meninggal hari Sabtu… Dimakamkan hari Minggu… | Demikian akhir hidup Solomon Grundy.’ Bagi beberapa orang, ‘Ya, begitulah hidup manusia secara ringkasnya’. Namun, kita semua pasti merasa bahwa hidup ini lebih dari sekedar bioografi di atas. Yesus berkata bahwa manusia memiliki potensi. Potensi bagi setiap manusia adalah menjadi besar. Yesus ingin Anda menjalani hidup yang produktif. Dia ingin Anda berbuah – 100, 60 atau 30 kali lipat’ (Matius 13:8). Yang paling kecil adalah 30 kali lipat. Kunci mencapai potensi itu ada dalam hubungan Andaa dengan Yesus – seperti hubungan dalam keluarga (12:50). Hidup Anda memiliki tujuan yang jelas yang akan membuat perbedaan pada dunia karena apa yang Anda terima dari-Nya (13:11,12,16). Potensi Anda bukan soal dilandasi oleh ambisi atau keinginan untuk sukses; ini mengenai pengenalan akan siapa diri Anda di dalam Tuhan. Selama Anda mencari-Nya dan hidup sesuai dengan tujuan-Nya, maka Anda akan berbuah. Semakin Anda memaksimalkan potensi pemberian Tuhan, semakin Dia mempercayai Anda. Dia ingin Anda hidup berkelimpahan (Ay. 12). Potensi yang bangsa Israel miliki sangat besar (Kejadian 35:11). Allah memaksudkan bahwa Israrel tidak hanya diberkati, tetapi juga menjadi berkat bagi bangsa – bangsa lain. Anda memiliki kesempatan untuk menjalani hidup yang berkatnya jauh lebih besar dibandingkan dengan berkat-berkat yang Anda temukan dalam Perjanjian Lama. Yesus berkata, ‘Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya’ (Matius 13:16-17). Yesus memperingatkan walaupun setiap kita memiliki *potensi* yang besar, tetapi selalu ada *jerat merintangi* di depan kita. Bagaimana Anda menghindari jerat tersebut dan memaksimalkan potensi Anda?

Mazmur 10:1-11

1. Menjadi rendah hati

Dalam bukunya, Finding Happiness: Monastic Steps for a Fulfilling Life, Abbot Christopher Jamison mendefinisikan harga diri sebagai ‘mementingkan diri sendiri’. Dia menulis, ‘Kerendahan hati merupakan pendekatan yang jujur pada kenyataan hidup dan mengakui bahwa kita tidak lebih penting daripada yang lain.’

Pemazmur merasa bahwa TUHAN itu ‘jauh... di kala masalah menerpa’ (Ay. 1 dan seterusnya), lalu menyadari bahwa TUHAN ‘melihat kesusahan dan sakit hati’, ‘mendengarkan' ‘seruan’ orang yang 'kesusahan’ dan melindungi ‘anak yatim dan orang lemah’ (Ay.14 dan seterusnya).

Kenyataannya, ‘orang fasik’lah (Ay.2) yang menjauhkan diri – ‘hukum-hukum-Mu tinggi sekali, jauh dari dia’ (Ay.5). Mereka menganggap diri sendiri lebih penting dibandingkan sesama – terlebih orang-orang yang lemah, yang mereka tarik ke dalam jaring mereka’ (Ay. 9-10). Ayat-ayat ini menceritakan tentang jerat ‘harga diri’ (Ay.4).

Ketika semuanya tampak baik-baik saja, kita mungkin tergoda untuk mengatakan, ‘Aku tidak akan goyang... Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun temurun’ (Ay.6). Kita bisa tergoda untuk merasa tidak membutuhkan Allah: ‘Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: “Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!”, itulah seluruh pikirannya’ (Ay.4). Mudah untuk menjadi congkak (Ay.2) dan memuji-muji keinginan hati (Ay.3). Mazmur ini menyuruh kita untuk tidak berlaku demikian dan mengingatkan bahwa kita membutuhkan Allah.

Tuhan, jauhkan aku dari kemegahan diri, kecongkakan, dan mementingkan diri sendiri. Biarlah aku mencari-Mu dengan segenap hatiku dan menyadari bahwa Engkau sangat kuperlukan dan janganlah pernah melupakanku.

Matius 12:46–13:17

2. Mengejar keintiman

Beberapa oknum berbahaya telah memutarbalikkan firman Yesus (12:50) untuk mengajarkan bahwa menjadi Kristen berarti memutuskan hubungan dengan keluarga. Ini tidak hanya berbahaya tetapi juga tidak alkitabiah. Perintah kelima adalah ‘hormatilah ayah dan ibumu’ (Keluaran 20:12). Dalam Perjanjian Baru, kita diberitahu bahwa, ‘... jika ada seorang yang tidak memelihara sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman’ (1 Timotius 5:8).

Namun, Yesus menunjukkan bahwa ada yang lebih penting daripada hubungan dengan keluarga. Panggilan tertinggi Anda adalah hubungan yang karib dengan Yesus, melakukan ‘kehendak Bapa’ (Matius 12:50).

Yesus berkata, ‘Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku’ (Ay.50). Firman-Nya berbicara mengenai keintiman, kelanggengan, dan penerimaan – hubungan yang paling dalam. Anda pun dapat memiliki kedekatan yang luar biasa dengan Yesus. Tinggallah di dalam-Nya setiap hari dan potensi Anda akan dimaksimalkan.

3. Berakar

Jika tingkat kerohanian kita cukup tinggi, maka hal tersebut adalah baik. Namun, jika tidak memiliki akar kerohanian yang dalam, maka akan terancam oleh kedangkalan yang menyebabkan kemurtadan. Waspadalah terhadap jerat ini. Kita dapat menjadi murtad di dalam hati kita bahkan saat melakukan kebaikan.

Yesus berbicara tentang benih yang jatuh di pinggir jalan, yang tumbuh cepat tetapi layu karena tidak berakar (13:6). Kemudian, Dia menjelaskan bahwa orang yang tidak berakar bertahan sebentar saja karena mereka murtad saat penindasan dan penganiayaan datang. (Ay.21).

Akar rohani Anda adalah bagian dari hidup Anda yang tidak terlihat - kehidupan rahasia Anda dengan Allah. Ini termasuk doa, ucapan syukur, dan pikiran Anda. Jika ingin potensi Anda maksimal, kembangkanlah akar yang dalam, kuat dan sehat dalam hubungan Anda dengan Allah.

4. Menjaga hati

Orang sangat mudah teralihkan dengan kesibukan hidup. Banyak hal yang bisa memenuhi hidup sampai-sampai tidak punya waktu untuk Tuhan, jemaat, dan apapun yang membantu perkembangan akar rohani. Lagi-lagi, ini bahaya bagi kita semua.

Yesus memperingatkan tentang semak duri (Ay.7). Kemudian, Dia menjelaskan bahwa semak duri adalah ‘kekuatiran dunia’ dan ‘tipu daya kekayaan’ (Ay.22).

Bapa, terimakasih atas panggilan-Mu padaku untuk menjalin hubungan yang karib dengan-Mu Yesus. Bantu aku untuk berakar dan tetap memandang-Mu. Tolong aku dalam menjaga hubungan ini, jangan biarkan apapun itu, bahkan yang baik, menghimpit hidupku.

Kejadian 34:1–35:29

5. Menyucikan diri

Dalam bacaan ini, kita membaca tentang peringatan akan berbahayanya balas dendam (lihat 1 Korintus 10:11). Satu kejahatan (pemerkosaan Dina, Kejadian 34:2) menimbulkan kejahatan yang lain. Ganti rugi tidaklah sebanding. Umat Allah ‘menyerang kota, membunuh setiap laki-laki... Mereka juga menawan... semua perempuan dan anak-anak’ (Ay. 25-29).

Ini bencana. Yakub berkata, ‘Kamu telah mencelakakan aku dengan membusukkan namaku kepada penduduk negeri ini... padahal kita ini hanya sedikit jumlahnya; apabila mereka bersekutu melawan kita, tentulah mereka akan memukul kita kalah, dan kita akan dipunahkan, aku beserta seisi rumahku’ (Ay. 30). Tindakan Simeon dan Lewi dikecam atas kekerasan, keganasan, dan kekejaman yang mereka perbuat (lihat 49:5-7).

Balas dendam tidak hanya menjadi jerat bagi Simeon dan Lewi; hal itu merupakan godaan bagi kita semua. Saat diserang, rasanya ingin melakukan balas dendam. Dalam Perjanjian Lama, harga ganti rugi harus sebanding – ‘Nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi’ dan sebagainya (Keluaran 21:23-24). Yesus menetapkan (oleh kematian dan kebangkitan-Nya) standar yang jauh lebih tinggi dalam hubungan Anda: mengampuni dan mengasihi musuh Anda .

Joyce Meyer, yang sering berbicara mengenai kekerasan yang dia derita saat kecil, menulis: ‘Pernahkan Anda, seperti Dina, menjadi korban yang tak bersalah? Saya yakin bahkan dalam keadaan yang terburuk sekalipun, Allah menganugerahkan kita kekuatan untuk mengampuni sehingga kita dapat terus menjalani hidup.’

Yakub berkata kepada seisi rumahnya, ‘Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu...’ (Kejadian 35:2). Allah menampakkan diri kepada Yakub (dinamakan Israel, Ay.10) dan berkata, ‘Akulah Allah Yang Mahakuasa. Beranakcuculah dan bertambah banyak; satu bangsa, bahkan sekumpulan bangsa-bangsa, akan terjadi daripadamu...’ (Ay.11).

Potensi yang Anda miliki sangatlah besar. Rick Warren berkata, ‘Dalam pelayanan, kesucian diri adalah sumber dari kekuatan masyarakat.’ Ini memang benar, apakah di keluarga, tempat kerja, atau masyarakat gereja. Jika kita ingin berdampak demi Kristus di dunia, kita perlu menjadi orang-orang yang suci.

Tuhan, terimakasih atas besarnya potensi dalam hidupku. Mampukan aku untuk berbuah 30, 60 atau bahkan 100 kali lipat.

Pippa Adds

‘Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?’ (Mazmur 10:1). Allah seringkali tampak jauh pada waktu kesesakan. Namun, dalam Kejadian 35:3 Yakub berkata, ‘Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh.’ Walau terkadang kita merasa Dia tidak ada, Dia ada. Dia ada bersama kita di mana pun kita berada.

References

Abbot Christopher Jamison, *Finding Happiness: Monastic Steps for a Fulfilling Life*, (Phoenix, 2009). Joyce Meyer, *Everyday Life Bible*, (Faithwords, 2013), p.59 Rick Warren, @RickWarren, 10 December 2010, https://twitter.com/rickwarren/status/13199824941752321 [Last accessed December 2015] Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture quotations marked (AMP) taken from the Amplified® Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. (www.Lockman.org) Editorial Notes ‘Humility is an honest approach to the reality of our own lives and acknowledges that we are not more important than other people.’ (Abbot Christopher Jamison, Finding Happiness: Monastic Steps for a Fulfilling Life, Phoenix, 2009). ‘Have you, like Dinah, ever been an innocent victim? I can assure you that even in the worst circumstances, God gives us grace to forgive so that we can go on with our lives.’ Joyce Meyer ‘In ministry, private purity is the source of public power.’ Rick Warren, @RickWarren, 10 December 2010, https://twitter.com/rickwarren/status/13199824941752321 [Last accessed December 2015]
Hari 16Hari 18

Tentang Rencana ini

Alkitab dalam Satu Tahun bersama Nicky Gumbel 2024

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Nicky & Pippa Gumbel yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: bible.alpha.org/id/