Alkitab dalam Satu Tahun bersama Nicky Gumbel 2024Sampel

Alkitab dalam Satu Tahun bersama Nicky Gumbel 2024

HARI KE 361 DARI 366

Bagaimana Menangani Uang

Hari setelah Natal, banyak dari kita yang kantongnya tipis. Masalah ini tidak muncul di sekitar masa Natal saja. Kebanyakan kita berurusan dengan uang dalam berbagai cara tiap hari. Dan kita tidak suka membicarakannya di gereja. Bagaimanapun, Yesus pernah berbicara soal uang. Bagaimana seharusnya Anda menangani uang?

Amsal 31:10–20

Utamakan hubungan dibandingkan uang

Hubungan jauh lebih penting daripada uang. Misalnya, semua uang di dunia tidak bisa mengganti rugi pernikahan yang tidak bahagia. Di sisi yang lain, siapa pun yang pernikahannya bahagia ‘tidak akan kekurangan keuntungan’ (Ay.11): ‘Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan’ (Ay.10-11).

Ketika penulis Amsal memuji-muji kebajikan ‘istri tokoh mulia’, dia memulai dengan sejumlah wilayah hidup istri itu yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan keuangan. Si istri adalah contoh besar tentang seseorang yang memiliki sikap yang benar mengenai uang. Seperti yang John Wesley katakan, ‘Hasilkan semua yang Anda bisa. Simpan semua yang Anda bisa. Berikan semua yang Anda bisa.’

1.\tHasilkan semua yang Anda bisa’
Ia pekerja keras dan rajin dalam memberikan penghidupan: ‘Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya’ (Ay.15a), ia adalah pengurus yang baik. Ia menginvestasikan uangnya dengan bijak. Dia berdagang dengan keuntungan (Ay.16-18a).

2.\tSimpan semua yang Anda bisa’
Ia menikmati pekerjaannya dan hal-hal baik dalam hidup (Ay.13). Ia menyimpan beberapa penghasilannya. Ia menyisihkan uang (Ay.16).

3.\tBerikan semua yang Anda bisa’ Ia murah hati. ‘Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin’ (Ay.20). Pemberian yang murah hati adalah respon yang tepat terhadap kemurahan hati Allah dan kepada keperluan sesama. Ini adalah cara menghancurkan materialisme.

TUHAN, bantu aku untuk menjadi pengurus yang baik atas segala yang Engkau percayakan padaku. Biarlah aku selalu murah hati, khususnya kepada yang miskin dan yang membutuhkan.

Wahyu 18:1–17a

Jangan menaruh kepercayaan pada uang

Dalam Alkitab, tidak ada larangan menghasilkan uang, menyimpannya dan menikmati kesenangan hidup yang baik. Apa yang diperingatkan adalah meningkatnya sikap egois, obsesi tak sehat dengan uang, atau menaruh kepercayaan Anda pada kekayaan. Hal ini menuntun pada ketidakamanan tiada henti dan menjauhkan Anda dari Allah.

Uang bukanlah alat pertukaran yang netral. Yesus berkata, ‘Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon’ (Matius 6:24c). ‘Mamon’ adalah dewa kemakmuran di Carthage (kota kuno di Tunisia). Uang memiliki semua sifat dewa. Menawarkan keamanan, kebebasan, kekuasaan, pengaruh, status dan martabat. Mampu membuat pengabdian dan kesenangan diri. Namun, seperti yang Dietrich Bonhoeffer kemukakan, ‘Hati kita hanya memiliki satu ruang untuk satu pengabdian, dan kita hanya bisa berpegang pada satu TUHAN.’

Dalam renungan ini, Yohanes diberikan penglihatan tentang suatu peristiwa yang mungkin sukar dipahami para pembacanya, yaitu kejatuhan ‘Babel Besar’ (Wahyu 18:2). Secara singkat, hal ini bisa dipahami sebagai nubuatan tentang peristiwa yang tidak akan terjadi selama 320 tahun, seperti kejatuhan Kekaisaran Romawi di tahun 410 Masehi.

Ketika Yohanes sedang menulis, kekaisaran itu tampaknya tidak dapat dikalahkan. Ia sedang berada di puncak kekuasaannya dan menikmati kedamaian dan keamanannya. Namun, Yohanes melihat bahwa karakteristik kota itu adalah benih dari kejatuhannya sendiri.

‘Babel’ di sini juga mewakili kekuasaan yang menjauhkan diri dari Allah. Yohanes menyoroti serangkaian kesalahan fatal yang ada di balik kejatuhan masyarakat manapun:

1.\tKejahatan yang merajalela
‘ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis’ (Ay.2).

2.\tSeks bebas yang mewabah
‘semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia’ (Ay.3a).

3.\tKekayaan yang berlebihan
‘pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya’ (Ay.3b, lihat juga Ay.7 dan Ay.9). Mungkin kekayaannya yang besar yang menuntun pada keangkuhan (Ay.7b).

4.\tPerdagangan manusia
‘...Budak dan bahkan nyawa manusia’ (Ay.13). Yohanes mengemukakan bahwa budak bukanlah daging yang bisa dibeli dan dijual seperti barang, mereka manusia. Dengan rasa empati pada akhir daftar ini (Ay.11-13), ini lebih dari sekedar tanggapan terhadap perdagangan budak. Ini adalah tanggapan terhadap semua bentu perbudakan yang ada di. Ini mengenai kebrutalan yang tidak manusiawi, perendahan hidup manusia, di mana seluruh kemakmuran dan kemewahan berada. Saat ini, bangkitnya perbudakan (diperkirakan ada sekitar 30 juta budak di dunia saat ini) dan perdagangan manusia menegaskan bahwa ada yang salah dengan masyarakat kita.

Kekayaan, kemegahan dan kemewahan hanyalah sementara. Datang dan lalu pergi. Yohanes memperingatkan umat Allah agar tidak tercemar dengan dosa-dosa Babel: Dan mereka akan berkata: ‘Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi’ (Ay.14). Kejayaan Romawi Kuno mungkin telah lama berlalu, tetapi tantangan dan pesan ini relevan untuk kita di zaman sekarang, sama seperti di zaman dulu.

TUHAN, jagalah hatiku dari keangkuhan dan semua kejahatan yang seringkali termasuk kemakmuran relatif. Bantu kami sebagai jemaat untuk melakukan segala yang kami bisa untuk melawan perdagangan manusia dan perbudakan zaman modern. Terimakasih bahwa banyak kerajaan besar yang datang dan pergi, namun firman TUHAN tetap selamanya.

Nehemia 5:1–7:3

Tetapkan teladan dalam menangani uang

Nehemia adalah pemimpin yang menetapkan teladan dalam menangani uang. Cepat atau lambat, kebanyakan kita akan melalui masa-masa kesulitan keuangan dan kurangnya sumber daya, baik dalam kehidupan pribadi kita atau dalam kehidupan berjemaat. Apa yang harus dilakukan dalam situasi ini?

Nehemia menghadapi situasi semacam itu. Beberapa orang itu tidak punya cukup makanan untuk tetap hidup (5:2). Beberapa harus menggadaikan ladang dan rumah mereka (Ay.3). Beberapa harus meminjam uang untuk membayar pajak mereka (Ay.4). Apa yang bisa kita pelajari dari teladan Nehemia?

Pertama, dia ‘berpikir masak-masak’ (Ay.7a). Ketika menghadapi krisis keuangan, tidaklah bijak terburu-buru mencari solusi. Perlu pemikiran yang hati-hati.

Kedua, dia membuat pertemuan. Dia ‘mengadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar’ (Ay.7b). Beberapa pertemuan memang buang-buang waktu dan tidak produktif. Namun, beberapa pertemuan ada yang penting dan perlu. Nehemia mempunyai hikmat mengetahui perbedaan antara dua jenis pertemuan ini. Dia menolak bertemu dengan lawan-lawannya yang ‘berniat mencelakakannya’ (6:2), meskipun diminta lima kali.

Bagaimanapun, Nehemia mengadakan pertemuan. Dia memberitahu orang-orang itu bahwa apa yang mereka perbuat tidak benar. Mereka harusnya tidak memberlakukan bunga uang. ‘Biarlah kita hapuskan hutang mereka itu!’ (5:10). Dia memerintahkan mereka untuk mengembalikan ‘ladang mereka, kebun anggur, kebun zaitun dan rumah mereka, pula hapuskanlah hutang mereka, yakni uang serta gandum, anggur dan minyak yang kamu tagih dari pada mereka!’ (Ay.11).

Pertemuannya berhasil. ‘Itu akan kami kembalikan! Dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari mereka. Kami akan lakukan tepat seperti yang engkau perintahkan’ (Ay.12). Orang-orang itu berbuat sesuai janji mereka (Ay.13).

Ketiga, dan yang terpenting, dia menetapkan teladan hidupnya sendiri:

1.\tIntegritas pribadi
Karena menghormati Allah, Nehemia tidak bertindak seperti bupati-bupati sebelumnya yang telah membebankan pajak yang berat pada rakyat dan telah membiarkan anak buah mereka merajalela atas rakyat (Ay.15).

2.\tGaya hidup sederhana
‘aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati’ (Ay.14).

3.\tTidak mencari keuntungan pribadi
‘Aku pun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak memperoleh ladang. Dan semua anak buahku dikumpulkan di sana khusus untuk pekerjaan itu... aku tidak menuntut pembagian yang menjadi hak bupati, karena pekerjaan itu sangat menekan rakyat’ (Ay.16,18).

4.\tKemurahan hati bagi sesama
‘Duduk pada mejaku orang-orang Yahudi dan para penguasa, seratus lima puluh orang, selain mereka yang datang kepada kami dari bangsa-bangsa sekeliling kami ‘(Ay.17).

5.\tKerja keras dengan fokus
‘Aku pun memulai pekerjaan tembok itu, walaupun aku tidak memperoleh ladang’ (Ay.16a).Dia menolak dilemahkan oleh ancaman dari para lawannya yang mencoba untuk menakuti dia. Justru dia berdoa, ‘Tetapi aku justru berusaha sekuat tenaga’ (6:9).

Nehemia menyelesaikan apa yang telah dia mulai (Ay.15). Banyak orang tahu caranya untuk memulai. Tetapi seringnya mereka tak memiliki apa yang ayah Pippa dulu sebut sebagai ‘kegigihan’. Nehemia memiliki kegigihan untuk menyelesaikan apa yang telah ia mulai.

Keberhasilan proyek itu adalah jawaban sempurna atas kritik-kritik tersebut: ‘Maka selesailah tembok itu pada tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu lima puluh dua hari. Ketika semua musuh kami mendengar hal itu, takutlah semua bangsa sekeliling kami. Mereka sangat kehilangan muka dan menjadi sadar, bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan bantuan Allah kami’ (Ay.15-16).

TUHAN, berikan aku hikmat dalam menangani uang. Tolong aku untuk menetapkan teladan dalam kehidupan pribadiku, untuk hidup berintegritas, tanpa mencari keuntungan pribadi, bergaya hidup sederhana, pekerja keras dan murah hati kepada sesama.

Pippa Adds

Amsal 31:10–20

Saya merasa tidak cukup pantas ketika membaca tentang istri yang ‘pekerja keras’, ‘punya semua’, ‘serba bisa’ ini. Sebenarnya, kita tidak perlu menjadi seperti ini semuanya. Yang penting adalah hubungan kita dengan Allah dan mengerjakan panggilan kita dari-Nya.

References

Dietrich Bonhoeffer, *The Cost of Discipleship*, (SMG, 1959; Pocket Books: 1st Touchstone Ed, 1995) p.176 Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. ‘NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture marked (MSG) taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group.
Hari 360Hari 362

Tentang Rencana ini

Alkitab dalam Satu Tahun bersama Nicky Gumbel 2024

Rencana ini membawa pembaca melalui keseluruhan Alkitab dalam satu tahun, termasuk bacaan dari Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Mazmur atau Amsal setiap hari. Dikombinasikan dengan renungan harian dari Nicky dan Pippa Gumbel, rencana ini menuntun kita untuk terlibat lebih dekat dengan Firman Tuhan dan mendorong kita tidak hanya untuk menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga untuk belajar lebih lagi dalam hubungan kita dengan Yesus.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Nicky & Pippa Gumbel yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: bible.alpha.org/id/