Bangkit Dari KeputusasaanSampel

Menjaga Karakter Kita Benar

Wanita yang mulia, baik, dan cakap (Rut 3:11) begitulah Rut disebut dan dikenal oleh orang-orang. Bahkan kata “hayil” yang disematkan pada Rut merupakan sebuah pujian tertinggi yang dapat diterima oleh Perempuan. Tidak mudah untuk mendapatkan gelar seperti itu dan tentu hanya dengan karakter yang baiklah seseorang dapat memilikinya. Ia tidak mengaku-ngaku namun orang lain mengakuinya karena memang karakter Ilahi ada padanya dan dirasakan dampaknya oleh banyak orang.

Secara khusus, karakter setia merupakan karakter Rut yang paling disorot dalam kisahnya mengingat sejak awal, Rut menunjukkan kesetiaan yang begitu besar kepada Naomi. Karakter inilah yang dilihat oleh Boas sehingga dia pun akhirnya mau untuk menjadi penebus dari Rut dan inilah momen penentu yang mengubah nasib Rut bersama dengan Naomi. Boas kagum karena Rut mau meninggalkan bangsanya dan dalam keadaan sulit mengikut Naomi bahkan dia rela bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan mertuanya. Puncaknya yang dia lakukan kepada Boas agar Boas mau menebus dia dan menjadikannya istrinya. Ingat bahwa Rut adalah seorang wanita dan betapa berisiko perbuatan yang ia lakukan. Bisa saja Boas menyetubuhi, mempermalukan atau bahkan menolak permintaannya untuk menebus dia. Namun ditengah risiko itu, Rut tetap melakukan yang diminta Naomi (Rut 3:4). Menariknya Rut melakukan ini bukan hanya untuk dirinya tetapi juga untuk Naomi.

Mari renungkan, jika kita sudah membaca kisah Rut sampai dengan selesai dan melihat betapa luar biasa rancangan Tuhan diakhir kisah Rut. maka kesetiaan Rut inilah yang membawa rancangan Tuhan itu terjadi. Karakter Rut yang tetap setia ditengah keterpurukan membawa dirinya kepada akhir indah yang Allah telah rancangkan. Artinya karakter Rut adalah kunci dari kebangkitan mereka dari keterpurukan.

Doa : Tuhan ajari kami agar kami dapat memiliki karakter yang setia dan dikenal baik oleh banyak orang sehingga rancangan Mu pada kami dapat tergenapi.