Hati yang BijaksanaSampel

Hati yang Bijaksana

HARI KE 3 DARI 3

Hikmat Tanpa Ketaatan Menjadi Sia-sia

Raja Salomo menjadi begitu terkenal karena hikmat dari Allah yang ada pada dirinya. Ia pun sangat kaya dan berkuasa atas segala kerajaan dari sungai Efrat sampai negeri orang Filistin dan sampai ke tapal batas Mesir. Mereka menyampaikan upeti dan tetap takluk kepada Salomo seumur hidupnya. (1 Raja-raja 4:21) Hikmat yang diberikan Allah kepada Salomo dikatakan amat besar dan akal yang luas seperti dataran pasir di tepi Laut, dan melebihi segala hikmat orang Timur dan segala hikmat orang Mesir. Ia lebih bijaksana daripada Etan, orang Ezrahi, yang menulis Mazmur 89. Ia juga dikatakan lebih bijaksana daripada Heman, yang menulis Mamur 88. Etan, Heman, dan Kalkol sendiri merupakan cucu dari Yehuda dan Tamar (1 Tawarikh 2:6) yang merupakan nenek moyang dari Salomo.

Salomo menulis tiga ribu amsal dan seribu lima nyanyian. Dan orang-orang dari berbagai penjuru datang untuk mendengarkan hikmat Salomo. Kerajaan Israel mencapai puncak keemasan di bawah kepemimpinan Salomo. Umat Israel hidup dalam kedamaian dan berkelimpahan. Ini merupakan penggenapan dari janji Tuhan.

“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.” (Keluaran 28:1)

“Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu.” (Keluaran 28:10)

Namun Salomo juga tidak senantiasa memegang ketetapan Tuhan. Dalam 2 Tawarikh 9:25 dikatakan, “Salomo mempunyai juga empat ribu kandang untuk kuda-kudanya dan kereta-keretanya dan dua belas ribu orang berkuda, yang ditempatkan dalam kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem.” Sebelumnya, Tuhan sudah memperingatkan bangsa Israel akan raja-raja mereka yang akan datang:

“Hanya, janganlah ia memelihara banyak kuda dan janganlah ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda, sebab TUHAN telah berfirman kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu kembali melalui jalan ini lagi. Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perak pun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak. Apabila ia duduk di atas takhta kerajaan, maka haruslah ia menyuruh menulis baginya salinan hukum ini menurut kitab yang ada pada imam-imam orang Lewi. Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya, supaya jangan ia tinggi hati terhadap saudara-saudaranya, supaya jangan ia menyimpang dari perintah itu ke kanan atau ke kiri, agar lama ia memerintah, ia dan anak-anaknya di tengah-tengah orang Israel." – Ulangan 17:17-20

Di tengah masa kejayaannya, Salomo terlena memelihara banyak kuda (yang mengindikasikan ia mengandalkan kekuatan militernya lebih daripada kekuatan Tuhan) dan juga akhirnya mempunyai banyak istri yang membuat hatinya menyimpang (1 Raja-raja 11:1-11). Salomo merupakan contoh nyata bahwa seorang dengan hikmat yang sedemikian luar biasa pun bila tidak memiliki ketaatan, semuanya menjadi sia-sia. Setelah Salomo meninggal, kerajaan Israel mengalami penurunan dan terpecah menjadi dua kerajaan, Israel dan Yehuda. Dan sampai sekarang belum mengalami kejayaan seperti zaman Salomo sebelumnya.

Tetapi Samuel berkata, "Manakah yang lebih disukai TUHAN, ketaatan atau kurban persembahan? Taat kepada TUHAN lebih baik daripada mempersembahkan kurban. Patuh lebih baik daripada lemak domba (1 Samuel15:22).

Hikmat kembali lagi bukan sekadar pengetahuan dan pengertian, tetapi juga hati yang mau mendengar dan taat kepada Tuhan. Pada hari ini, Anda mungkin belum tahu banyak Firman Tuhan, Anda mungkin tidak tahu banyak pengetahuan, namun bila Anda memiliki hati yang mau mendengar dan taat kepada Tuhan, maka Allah dapat memakai Anda dengan sangat luar biasa. Apa yang telah Anda ketahui benar, lakukanlah itu.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

Hati yang Bijaksana

Raja Salomo memulai pemerintahannya dengan meminta pengertian kepada Tuhan. Kepemimpinannya membawa tahun-tahun kemakmuran kepada bangsa Israel. Melalui renungan ini, kita akan belajar pentingnya mengandalkan Tuhan sebagai sumber hikmat ilahi dalam kehidupan kita sehari-hari.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://jpcc.org