Ajar Kami BerdoaSampel
Cara Berdoa
“Doakan aku ya, aku besok ada wawancara pekerjaan baru yang penting. Semoga lancar dan aku bisa diterima.”
“Ya Tuhan, berikanlah aku tempat parkir di mal yang lagi penuh ini.”
“Tuhan, berkatilah makanan ini.”
“Tuhan, berikan aku pasangan yang tepat.”
Apakah doa-doa ini terdengar familiar dengan Anda? Seringkali doa dalam pengertian kita adalah meminta kepada Tuhan. Itu bukan sebuah konsep yang salah, namun masih belum menggambarkan esensi doa secara menyeluruh. Bagaimana hubungan Anda dengan seseorang yang datang kepada Anda ketika dia memerlukan sesuatu dari Anda? Bila kita hanya berdoa ketika hendak meminta sesuatu dari Tuhan, maka tidak banyak hubungan intim yang dapat terjalin dengan-Nya. Kehidupan doa kita pun dapat menjadi monoton dan membosankan.
Yesus mengajarkan para murid-Nya cara berdoa di Matius 6:5-15. Di bagian Alkitab ini, Yesus mengajarkan doa Bapa Kami yang mungkin sebagian dari kita hafalkan dari kecil dan sering mengutipnya. Namun, doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus ini bukanlah untuk sekadar diulangi tanpa dipahami maknanya. Doa Bapa Kami mengajarkan kita sebuah prinsip untuk berdoa kepada Bapa kita.
Bapa kami yang di sorga,
Dikuduskanlah nama-Mu,
Datanglah Kerajaan-Mu,
Jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
lepaskanlah kami dari pada yang jahat.”
Doa Bapa Kami merefleksikan perintah terutama dalam hukum Taurat: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri,” (Matius 22:37-39).
Melalui doa Bapa Kami, Yesus sesungguhnya mengajarkan kita prinsip berdoa yang berpusat kepada mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Apakah doa Anda sudah berlandaskan kasih kepada Tuhan dan sesama atau masih berpusat kepada pemenuhan kepentingan pribadi? Doa Bapa Kami dapat menjadi pola yang kita terapkan untuk berdoa sebagaimana Bapa kita inginkan.
“Doa itu benar-benar mengubahkan segalanya. Namun yang terpenting yang diubahkan adalah kita sendiri. Ketika kita bersekutu dengan Tuhan semakin intim dan semakin mengenal Dia, pengenalan akan Kristus akan menyingkapkan lebih lagi siapa sesungguhnya kita dan mengingatkan kita akan kebutuhan untuk terus berubah semakin serupa dengan-Nya. Doa mengubahkan kita secara signifikan.” – R.C. Sproul
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Yesus tidak menolak, mengecilkan, ataupun menyepelekan permintaan murid-Nya untuk diajarkan cara berdoa. Yesus juga tidak mengajarkan tentang “apa” yang harus didoakan, melainkan Dia mengajarkan ‘bagaimana’ cara berdoa yang benar. Melalui renungan ini, kita akan belajar bagaimana kita dapat membangun kebiasaan berdoa dengan keyakinan, berani, dan penuh iman.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://jpcc.org