Ajar Kami BerdoaSampel
Bukan Kehendak Kita, Melainkan Kehendak Tuhan
Dalam bagian terakhir dalam doa Bapa Kami, Yesus mengajarkan kita untuk berdoa agar kita dijauhkan dari pencobaan dan dilepaskan dari yang jahat (Matius 6:13). Kita dapat senantiasa berdoa meminta perlindungan Tuhan serta hikmat-Nya dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam kehidupan kita. Namun ada juga situasi-situasi di mana bila Allah mengizinkan pencobaan tersebut dalam kehidupan kita, kita diajarkan untuk memiliki sikap bersukacita di dalamnya. Respons kita dalam pencobaan yang akan menjadikan pencobaan bukan sekadar masalah yang kita hadapi melainkan sebuah ujian yang membuat kita semakin dewasa dan serupa dengan Kristus.
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. – Yakobus 1:2-4
Yesus pun berdoa kepada Bapa agar Ia tidak mengalami cawan penderitaan yang akan dihadapi-Nya. Namun terlepas dari doa-Nya agar dilepaskan dari pencobaan, Yesus tetap mempertahankan sikap hati yang berserah penuh kepada kehendak serta kedaulatan Bapa atas hidup-Nya.
Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi. – Lukas 22:42
Ini juga sikap yang sama yang ditunjukkan oleh Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang terancam akan dibuang ke perapian yang menyala-nyala apabila mereka tidak menyembah patung emas yang didirikan oleh raja Nebukadnezar.
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." – Daniel 3:17-18
Anda tentu saja boleh berdoa agar diluputkan dari pencobaan. Namun bila Anda tetap harus menjalaninya, maukah Anda memiliki kesediaan hati untuk tetap menyembah Allah di tengah penderitaan? Anda dapat berdoa apa saja kepada Tuhan, namun maukah Anda menyerahkan kembali keputusan akhir kepada-Nya? Postur doa yang Yesus ajarkan kepada kita adalah, “Tetapi bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu lah yang terjadi.” “Not my will, but yours, be done,” (ESV).
Biarlah prinsip-prinsip berdoa yang diajarkan Yesus ini membentuk kehidupan berdoa yang baru bagi Anda. Doa yang penuh dengan sikap kagum, hormat, rendah hati, bergantung sepenuhnya kepada-Nya, berserah, sekaligus aktif dalam mengasihi dan memperluas kerajaan-Nya di bumi. Inilah kehidupan doa yang berkenan kepada-Nya. Selamat berdoa!
“Tujuan utama dari berdoa bukanlah untuk mendapatkan sesuatu dari Tuhan, melainkan untuk mendapatkan kesatuan yang utuh dan sempurna dengan-Nya.” – Oswald Chambers
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Yesus tidak menolak, mengecilkan, ataupun menyepelekan permintaan murid-Nya untuk diajarkan cara berdoa. Yesus juga tidak mengajarkan tentang “apa” yang harus didoakan, melainkan Dia mengajarkan ‘bagaimana’ cara berdoa yang benar. Melalui renungan ini, kita akan belajar bagaimana kita dapat membangun kebiasaan berdoa dengan keyakinan, berani, dan penuh iman.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: https://jpcc.org