Disegel - Bagian 2Sampel

Hari 1: Meterai di Lengan
Melalui alegori profetik dari kisah cinta dalam Kidung Agung, Sang Raja Mempelai meminta mempelai-Nya untuk menempatkan Dia sebagai meterai kepemilikan dan perlindungan di atas hatinya—tempat paling pribadi dan suci dalam dirinya. Namun segera setelah itu, dengan intensitas dan keteguhan cinta yang sama, Ia juga berkata, “Taruhlah Aku sebagai meterai pada lenganmu.”
Dalam Kitab Suci, “lengan Tuhan” adalah gambaran kuat dari kuasa Allah. Referensi tentang lengan-Nya muncul di seluruh Alkitab, dimulai dari Kitab Keluaran, ketika Allah membebaskan umat-Nya dari Mesir dengan lengan-Nya yang terulur. Dalam Yesaya 33:2, umat berseru setiap pagi, merindukan Allah menjadi lengan mereka dan keselamatan mereka di saat kesesakan.
Gambaran ini berlanjut sampai kepada Yesus. Janji tentang lengan Allah yang bertindak, menyelamatkan, dan menguatkan menemukan penggenapannya dalam Mesias, Yesus Kristus. Dia, Sang Anak yang kekal, menjadi manusia dengan dua lengan—yang kelak akan direntangkan dan dipakukan di kayu salib. Lengan Allah bukan hanya kiasan. Dia adalah Pribadi yang datang membawa keselamatan bagi seluruh dunia.
Lengan, sebagai simbol kekuatan dan kelincahan, sangat penting dalam pencapaian manusia. Ia memungkinkan terciptanya karya, ekspresi, dan hubungan. Melalui lengan, kita merangkul, membangun, dan mengangkat. Lengan melambangkan potensi kita, kapasitas kita—dan pekerjaan kita.
Pada titik kematangan mempelai, Sang Raja memintanya untuk menempatkan-Nya sebagai tanda bukan hanya di hati, tetapi juga di lengannya—di dalam pekerjaannya. Ia berkata, “Dalam semua yang kamu lakukan—panggilanmu, upayamu, dan kreativitasmu—Aku ingin kamu memiliki meterai-Ku. Aku ingin menjadi bagian dari hidup batinmu dan menjadi meterai atas potensimu.”
Kasih Yesus meliputi segalanya—mengatur dunia batin kita dan menguduskan hasil dari kekuatan kita. Dalam segala sesuatu, kemuliaan adalah milik-Nya.
“Tujuan utama dari hidup ini bukanlah kebahagiaan atau kesempurnaan kita, ataupun kesejahteraan sesama manusia, melainkan kemuliaan Allah—penggenapan dari kehendak-Nya.” (Charles Ellicott)
Sang Raja Mempelai menempuh batas paling luar biasa di alam semesta ini untuk mengasihi Mempelai-Nya dengan segenap hati-Nya, dengan rencana, perkataan, dan penyediaan—namun Ia juga menunjukkan kasih-Nya melalui tindakan nyata. Yesus akan memiliki Mempelai yang sepadan dengan-Nya. Untuk menjadi Mempelai yang benar-benar bersatu dengan Yesus, kita harus lebih dari sekadar kata-kata, niat, perasaan, atau lagu. Segala yang kita lakukan dengan kekuatan lengan kita harus dilakukan dalam nama Yesus, dengan identitas-Nya, seakan-akan itu adalah Dia sendiri.
Doaku:
Bapa Surgawi, melalui karya lengan-Mu yang kuat, aku telah diselamatkan. Terima kasih. Kini aku mengerti bahwa Engkau bukan hanya menyelamatkanku, tetapi juga menebusku dengan harga darah Anak-Mu. Seluruh keberadaanku kini adalah milik-Mu. Kasih-Mu melingkupi setiap area dalam hidupku. Yesus, jadilah pusat dari dunia batinku dan tanda kekuatanku. Dalam segala yang aku lakukan—panggilanku, upayaku, dan kreativitasku—biarlah ada identitas Yesus. Pakailah aku untuk menggenapi kehendak-Mu di tempat aku berada. Biarlah aku mewakili Yesus melalui karya tanganku. Kiranya orang-orang melihat kemuliaan Allah melalui hidupku.
Dalam nama Yesus, Amin.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini

Ini adalah bagian kedua dari seri “Disegel”, yang diambil dari kedalaman Kidung Agung 8:6. Selama 7 hari ke depan, kita akan merenungkan meterai Allah atas hidup kita—kasih-Nya yang kuat dan cemburu, yang menyala lebih terang daripada api. Jika kamu belum memulainya, bacalah “Disegel – Bagian 1” untuk memulai perjalanan ini dari awal. Saat kamu membaca dan mendengarkan, bukalah hatimu. Biarkan Firman membasuh jiwamu. Ayat-ayat ini bukan sekadar kata-kata—mereka adalah suara Allah yang hidup, disampaikan kepadamu dengan kasih.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada i2 Ministries (i2ministries.org) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: thewadi.org/videos/bahasa-indonesia