Disegel - Bagian 2Sampel

Disegel - Bagian 2

HARI KE 3 DARI 7

Hari 3: Meterai dan Jangkauan

Otot-otot lengan kita membantu kita melakukan tugas-tugas kecil, seperti menggerakkan jari atau menekan tombol. Tapi mereka juga memungkinkan kita melakukan tindakan yang lebih bermakna, seperti berdiri, merentangkan tangan, atau menggapai sesuatu yang berada di atas kepala.

Ruang fisik yang langsung mengelilingi seseorang sering disebut ruang pribadi—sepanjang lengan seseorang. Saat seseorang merentangkan tangannya ke atas, ke bawah, atau ke samping, area itu disebut ruang jangkaunya—wilayah pengaruhnya.

Saat Sang Mempelai meminta mempelai-Nya untuk menempatkan tanda-Nya, meterai-Nya, di lengannya, itu berarti bahwa segala sesuatu dalam jangkauannya harus mencerminkan kemuliaan Allah.

Ada lingkaran di sekitar kita, terbentuk dari jangkauan lengan kita, yang merupakan wilayah minimum dari otoritas dan pengaruh kita. Segala sesuatu yang masuk ke dalam area pribadi ini dapat dipengaruhi oleh jangkauan kita.

Wilayah pengaruh ini mencakup ruang fisik dan orang-orang yang masuk dalam radius panjang lengan kita. Dengan sentuhan, gerakan tangan, atau suara dari mulut kita, segala sesuatu dalam jangkauan ini bisa terpengaruh oleh meterai kasih Yesus di dalam diri kita.

Dengan meterai api di lengan kita, kita dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Yesus lakukan. Tindakan kita menjadi perpanjangan dari kehendak Yesus di sekitar kita. Dan memang, ke mana pun kaki kita melangkah, Kerajaan Allah memiliki otoritas, dan tempat itu menjadi milik-Nya.

Apa yang bisa kamu capai saat kamu merentangkan lenganmu ke depan, ke kanan, ke kiri, ke atas, bahkan ke belakang? Area itu adalah tanggung jawabmu—supaya kamu dapat menjadi bukti bahwa Tuhan itu ada. Wilayah pengaruh ini dimulai dari tempat kamu bangun tidur, rumahmu, keluargamu, dan saat kamu bergerak ke sana kemari—pekerjaanmu, komunitasmu, bahkan orang-orang yang tidak kamu kenal yang berada dalam jangkauan tanganmu. Mereka adalah peluang untuk memperluas tindakan dan kasih Yesus melalui dirimu.

Segala sesuatu dalam jangkauan lengan kita—baik dalam panjang maupun keterampilan—harus menjadi milik eksklusif Sang Raja karena meterai-Nya di atas lengan kita.

Yohanes Pembaptis berkata bahwa siapa pun yang menerima khotbah pertobatannya, karena Kerajaan Allah telah datang, sesungguhnya mengonfirmasi—atau menempatkan meterai—bahwa Tuhan itu ada.

Di mana pun lengan kita dapat menjangkau, meterai kasih yang menyala akan melekat dan menjadi bukti bahwa Tuhan itu nyata. Yesus meminta mereka yang telah disegel di lengan untuk menjadi perwakilan-Nya bagi orang-orang di sekitar mereka. Dan pekerjaan mereka akan membuat banyak orang memuliakan Allah.

Doaku:

Tuhan yang terkasih, tanpa Engkau, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Engkaulah terang yang sejati. Aku menyadari bahwa Engkau telah memberiku berbagai bakat. Aku ingin mempersembahkan semua karunia itu untuk kemuliaan-Mu. Tuhan Yesus, urapi pekerjaan tanganku supaya nama-Mu dikenal. Roh Kudus, ajarilah aku untuk melakukan segala sesuatu dengan tanda Yesus. Aku ingin agar pekerjaanku menunjukkan kepada orang-orang di sekitarku bahwa Allah itu ada. Dan ketika aku setia dalam perkara kecil, Engkau akan mempercayakan kepadaku hal-hal yang lebih besar untuk memperluas Kerajaan Allah. Dalam nama Yesus, Amin.

Tentang Rencana ini

Disegel - Bagian 2

Ini adalah bagian kedua dari seri “Disegel”, yang diambil dari kedalaman Kidung Agung 8:6. Selama 7 hari ke depan, kita akan merenungkan meterai Allah atas hidup kita—kasih-Nya yang kuat dan cemburu, yang menyala lebih terang daripada api. Jika kamu belum memulainya, bacalah “Disegel – Bagian 1” untuk memulai perjalanan ini dari awal. Saat kamu membaca dan mendengarkan, bukalah hatimu. Biarkan Firman membasuh jiwamu. Ayat-ayat ini bukan sekadar kata-kata—mereka adalah suara Allah yang hidup, disampaikan kepadamu dengan kasih.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada i2 Ministries (i2ministries.org) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: thewadi.org/videos/bahasa-indonesia