Badai Pasti BerlaluSampel

Saat Kamu Memerlukan Kesembuhan
Apakah kamu atau orang terdekatmu sedang membutuhkan kesembuhan? Memang, selama kita masih hidup di dunia ini, kita masih bisa merasakan dan mengalami kesakitan. Tulang-tulang kita masih bisa patah dan sakit penyakit masih ada di dunia ini.
Dunia tempat kita tinggal sekarang memang bukan dunia yang sempurna. Fana.
Namun, ada satu alasan luar biasa untuk tetap merayakan kehidupan kita di dunia ini —karena kita tahu bahwa Yesus telah menanggung hukuman yang seharusnya kita terima: di dalam-Nya kita beroleh pengampunan dan kesembuhan yang berjalan beriringan.
Nabi Yesaya bernubuat tentangYesus: “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (Yesaya 53:4-5).
Ayat ini menegaskan bahwa Dia yang tidak berdosa, demi pelanggaran kita, diremukkan karena kesalahan kita, dan melalui bilur-bilur-Nya kita menerima kesembuhan. Hal ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara kesembuhan dan harga pengampunan kita.
Tahukah kamu bahwa nubuat Yesaya ini kemudian dikutip oleh Matius sebagai pemenuhan janji Tuhan melalui Yesus Kristus?
“Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: ”Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.” (Matius 8:16-17, TB).
Sahabat, Yesus membenci penyakit karena Dia mengasihi kita. Setiap kali melihat banyak orang, hati-Nya penuh belas kasihan, lalu apa yang terjadi? Dia menyembuhkan orang-orang sakit (Matius 14:14).
Ingat kisah seorang penderita kusta? Dia datang kepada Yesus dengan harapan dalam kepedihannya, lalu berlutut sambil berbisik: "Tuhan, jika Engkau mau, Engkau dapat menyembuhkan aku dan membuatku sembuh."
Bagaimana Yesus menjawabnya?
"Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menyentuh orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya." (Matius 8:3).
Kasih adalah alasan Yesus menanggung cambukan yang kejam dan penderitaan berat. Karena Dia mengasihi kita. Itulah alasan mengapa kita dapat menerima pengampunan dan kesembuhan.
Jadi, sahabat, pandanglah kepada Tuhan Yesus.
Kepada kayu salib yang kasar itu.
Di situ, darah tercurah demi pengampunan kita.
Cambukan demi pemulihan dan kesembuhan kita. Hidup-Nya demi hidup kita.
Di atas salib itu, Dia telah memikul kesedihan dan penyakit kita. Semuanya telah selesai.
Sekarang, tangan-Nya terulur, menjangkau dirimu.
Maukah kita berdoa?
Bapa Surgawi, terima kasih karena di atas kayu salib, Tuhan Yesus telah membayar harga dosa-dosaku, sehingga aku bisa diampuni dan hidup dalam kelimpahan berkat-Mu.
Terimakasih atas pengorbanan Yesus yang telah menanggung penderitaan dan penyakitku di kayu salib.
Terima kasih Tuhan Yesus, karena Engkau rela dicambuk dan didera demi aku, dan oleh bilur-bilur-Mu, aku menerima kesembuhan. Aku menerima pemulihan-Mu.
Aku berdoa agar damai sejahtera-Mu mengalir dalam tubuh dan pikiranku, memulihkan aku sepenuhnya.
Yesus, aku berserah dan percaya kepada-Mu.
Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini

Terkadang, sesuatu terjadi secara tak terduga dan tidak menyenangkan. Bayangkan bangun suatu hari dan menemukan dunia Anda terbalik. Mungkin suatu penyakit mendadak, perjuangan melawan kecanduan, tuntutan hidup yang menindih, atau hubungan yang pedih. Momen-momen seperti ini bisa membuat kita merasa kehilangan asa dan tak berdaya. Mungkin bukan Anda, tapi sahabat atau keluarga Anda yang mengalami. Bagaimana kita menghadapinya? Ada harapan. Dalam renungan 5 hari ini, kita akan mendalami bahwa Tuhan Yesus sudah menyelesaikannya di kayu salib. Badai mungkin mengguncang hidup kita, tetapi Dia bersama kita dan Dia telah memberikan kemenangan!
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Henry Sujaya yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: www.thehopemessage.com