Jadi SepertiMu: Kamu bisa mengampuniSampel
Mata normal manusia konon bisa memandang secara efektif selama objek itu masih tidak melebihi 200 meter jaraknya. Namun mata kita tidak diperlengkapi dengan kemampuan melihat apa yang akan terjadi di masa depan.
Yang menarik adalah seringkali kita mencoba untuk menerka-nerka apa yang akan terjadi kelak dengan apa yang kita alami saat ini. Saat ini, mungkin kita baru saja ditipu, dicerai, disakiti, dihina, namun apakah kita perlu percaya hal itu akan menentukan apa yang terjadi kelak? Apakah bila kita ditipu saat ini, kehilangan uang sedemikian banyaknya, artinya kita akan miskin di masa depan? Apakah bila seorang diceraikan oleh pasangannya dengan tidak adil, artinya ia tidak bisa memperoleh kebahagian kelak? Apakah bila kita dihina saat ini, dianggap rendah, artinya kita akan terus seperti itu?
Saat dikecewakan, kita sering berpikir bahwa perkembangan kehidupan berhenti di sebuah titik dan berjalan seperti itu terus menerus. Kita mungkin perlu bertanya pada Yusuf saat ia dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dipenjara, dan dilupakan. Yusuf akan menjawab bahwa mataku tidak seperti mata Allah, 'Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan'. Bila Yusuf menyerah di tengah jalan, bila ia mempercayai bahwa Allah tidak mampu mengubah kehidupannya, ia mungkin tetap akan berada di penjara. Namun saat ia menyadari bahwa pikiran Allah bukanlah pikirannya, dan rancangan Allah bukanlah rancangannya, Yusuf (akhirnya) tahu bahwa penderitaan yang ia alami - termasuk kekecewaan hatinya - membentuknya untuk kebaikannya.
Apa pun keadaanmu hari ini, engkau adalah Yusuf dalam kehidupanmu. Engkau mungkin belum bisa melihat Allah mengubah kejahatan yang terjadi padamu menjadi kebaikan untukmu; namun jangan patah semangat. Berdoalah agar matamu bisa seperti mata Allah, melihat masa depan dengan pikiran Kristus, bahwa kehidupanmu akan indah pada waktunya.
DOA: Bapa, sentuh mata hatiku agar bisa seperti mata-Mu. Bantu aku melihat bahwa apa yang terjadi padaku saat ini, kekecewaan ini, akan mendatangkan kebaikan bagiku, akan menjadi kebaikan bagiku. Bahkan aku percaya bahwa Engkau mempersiapkan aku untuk bisa menguatkan orang-orang yang mengalami kekecewaan seperti yang aku alami saat ini - bahwa Engkau itu nyata, Engkau menolong. Terima kasih Bapa. Dalam Nama Yesus. Amin.
Yang menarik adalah seringkali kita mencoba untuk menerka-nerka apa yang akan terjadi kelak dengan apa yang kita alami saat ini. Saat ini, mungkin kita baru saja ditipu, dicerai, disakiti, dihina, namun apakah kita perlu percaya hal itu akan menentukan apa yang terjadi kelak? Apakah bila kita ditipu saat ini, kehilangan uang sedemikian banyaknya, artinya kita akan miskin di masa depan? Apakah bila seorang diceraikan oleh pasangannya dengan tidak adil, artinya ia tidak bisa memperoleh kebahagian kelak? Apakah bila kita dihina saat ini, dianggap rendah, artinya kita akan terus seperti itu?
Saat dikecewakan, kita sering berpikir bahwa perkembangan kehidupan berhenti di sebuah titik dan berjalan seperti itu terus menerus. Kita mungkin perlu bertanya pada Yusuf saat ia dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dipenjara, dan dilupakan. Yusuf akan menjawab bahwa mataku tidak seperti mata Allah, 'Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan'. Bila Yusuf menyerah di tengah jalan, bila ia mempercayai bahwa Allah tidak mampu mengubah kehidupannya, ia mungkin tetap akan berada di penjara. Namun saat ia menyadari bahwa pikiran Allah bukanlah pikirannya, dan rancangan Allah bukanlah rancangannya, Yusuf (akhirnya) tahu bahwa penderitaan yang ia alami - termasuk kekecewaan hatinya - membentuknya untuk kebaikannya.
Apa pun keadaanmu hari ini, engkau adalah Yusuf dalam kehidupanmu. Engkau mungkin belum bisa melihat Allah mengubah kejahatan yang terjadi padamu menjadi kebaikan untukmu; namun jangan patah semangat. Berdoalah agar matamu bisa seperti mata Allah, melihat masa depan dengan pikiran Kristus, bahwa kehidupanmu akan indah pada waktunya.
DOA: Bapa, sentuh mata hatiku agar bisa seperti mata-Mu. Bantu aku melihat bahwa apa yang terjadi padaku saat ini, kekecewaan ini, akan mendatangkan kebaikan bagiku, akan menjadi kebaikan bagiku. Bahkan aku percaya bahwa Engkau mempersiapkan aku untuk bisa menguatkan orang-orang yang mengalami kekecewaan seperti yang aku alami saat ini - bahwa Engkau itu nyata, Engkau menolong. Terima kasih Bapa. Dalam Nama Yesus. Amin.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Jadi Seperti-Mu" telah dinyanyikan oleh jutaan orang Kristen sejak tahun 2011. Dalam renungan tujuh hari ini, penggubah lagu tersebut, Andre Hermanto, membagikan pada kita bahwa menjadi seperti Kristus itu terindah saat kita mengampuni seperti Kristus mengampuni. Dengan renungan yang penuh empati, Andre membimbing kita sehari demi sehari, menjadikan lagu ini doa kita untuk mengampuni orang yang telah menyakiti kita, dengan kekuatan Allah dan seperti Kristus mengampuni. Follow Andre di @andrehermanto.
More
Rencana bacaan ini diciptakan oleh Andre Hermanto.