Berjalan Bersama Yesus (KESEHATIAN)Sampel

Belajar Dari Semut

Dalam suatu tayangan televisi, diceritakan ada seseorang yang menemukan sarang semut di tumpukan daun-daun kering. Saat diangkat, keluarlah ribuan semut dari sarang tersebut. Ada banyak juga terdapat ribuan telur berwarna putih. Masing-masing semut tersebut berupaya mengambil sebutir telur dan melarikannya ke tempat yang aman. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, semut-semut itu telah menghilang ke tempat yang aman bersama dengan telur-telurnya.

Yang menarik, ternyata semut-semut tidak menyelamatkan telurnya sendiri. Mereka adalah semut-semut pekerja yang menyelamatkan telur-telur sang ratu. Mereka tidak memilih-milih. Tanpa ada yang memberi perintah mereka mengangkat telur itu satu per satu dan membawanya ke tempat lain, lalu kembali lagi untuk mengambil telur lain. Semut mengajarkan kepada kita tentang sikap yang tidak mementingkan diri sendiri. 

Manusia memiliki kecerdasan jauh di atas semut, tetapi memiliki keegoisan yang tinggi. Manusia mudah bertengkar dengan sesamanya. Semakin tinggi keegoisan seseorang, semakin besar pula kecenderungannya untuk suka bertengkar. Bayangkan apa yang terjadi jika di keluarga terjadi demikian? Bagaimana pula jika itu terjadi di lingkungan gereja. 

Timotius dan Epafroditus merupakan gambaran hubungan manusia dan juga rekan sekerja dalam pelayanan. Tidak ada yang egois dalam karya pelayanan mereka bersama dengan Paulus. Bahkan, Paulus mendapati hanya mereka berdua yang sehati sepikir dalam pelayanan itu. Mereka tidak memerhatikan kepentingan sendiri, melainkan kepentingan Kristus. Itulah yang perlu senantiasa kita upayakan.

Refleksi:

1. Dalam hal apakah Anda masih sering mementingkan diri sendiri? Apakah keegoisan Anda tersebut sering menyebabkan pertengkaran?
2. Dalam hal apakah Anda memiliki kesehatian dan sepikiran dengan Kristus? Apakah guna sehati dan sepikir itu dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama?

Praktek: Dalam hal-hal yang Anda anggap masih egois, belajarlah untuk juga memikirkan kepentingan orang lain juga. Perhatikanlah dampaknya dan cobalah untuk terus membangunnya dalam hidup Anda sehari-hari.