Keselamatan dan Pemulihan Kita

Sebelum kita mengenal Yesus, hidup kita jauh dari Tuhan. Mungkin image Tuhan di mata kita adalah image yang menyeramkan atau menakutkan. Mungkin kita berpikir bahwa Tuhan hanya mau berurusan dengan orang-orang alim, atau Tuhan hanya baik kepada orang-orang yang rajin beribadah. Bahkan tak sedikit dari kita yang menganggap Tuhan membenci kita karena kita hidup dalam dosa. Kita beranggapan bahwa Tuhan itu tak mau menyentuh hidup kita, bahkan mungkin alergi terhadap kita.

Memang kita telah berdosa terhadap Allah yang kudus dan mulia. Hukuman atas dosa adalah terpisah dari Allah dalam neraka selamanya. Allah itu adil dan karena keadilanNya Ia harus menjatuhkan hukuman atas dosa. Namun Ia juga adalah kasih dan tidak menginginkan kita masuk neraka selamanya. Untuk itulah Ia mengutus AnakNya yang tunggal Yesus Kristus, untuk menebus kita dari hukuman atas dosa dengan mati di kayu salib. HidupNya yang tanpa dosa itu membuat maut tidak bisa mengalahkan Yesus, karena itu Ia bangkit dari kematian pada hari ketiga. 

Kabar baiknya adalah Tuhan sangat mengasihi manusia ciptaanNya. Ia tidak menciptakan manusia untuk kemudian dibinasakan. Ia ingin tidak satupun dari manusia ciptaanNya binasa. Karena kasihNya itu pula Ia memberi kita solusi atas keadaan kita yang terbelenggu dosa dan kutuk akibat kesalahan kita sendiri. Maka dari itulah Yesus diutus ke dunia untuk menyelamatkan manusia, agar semua orang yang percaya kepada Yesus dapat kembali dekat dengan Tuhan dan menerima segala janji berkatNya: pengampunan, keselamatan, pemulihan, dibenarkan, penerimaan, perlindungan, penyertaan dan pengenalan pribadi akan Dia.

Dalam Kristus, kita menerima pengampunan atas dosa-dosa kita dan memperoleh hidup yang kekal. Dalam Dia kita diperdamaikan dengan Allah dan dipulihkan untuk dapat mendekat kepada Tuhan dan memperoleh hidup yang baru sebagai anakNya. Sekarang datanglah mendekat kepadaNya, terima anugrah keselamatanNya, dan hiduplah sebagai anak kesayanganNya.

Ya, kita adalah anak kesayanganNya. Jangan ragukan itu.