Kitab YesayaSampel

ALLAH YANG MENGASIHI

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:31)

Allah bagi bangsa Israel adalah Allah yang sangat peduli terhadap mereka. Daud mengatakan seperti seorang gembala yang menjaga domba-dombanya dan menuntun ke air yang tenang dan padang yang berumput hijau. Ia Allah yang menghukum kesalahan umat-Nya, namun mengasihi dan menghibur kembali mereka. Dia memakai nabi Yesaya, sebagai penyambung lidah-Nya untuk memberitahukan bahwa kesalahan mereka telah diampuni oleh Allah.

Tuhan tidak dapat ditandingi oleh apapun dan siapapun. Dialah satu-satunya yang paling berkuasa. Bagaimana bisa bangsa Israel menyamakan Tuhan yang menciptakan bumi ini, dengan patung-patung yang dibuat tukang besi dan pandai emas? Bangsa yang memiliki Tuhan yang hidup, dapat mendengar, berbicara, dan bertindak, namun mereka berpaling dan menanti-nantikan kesanggupan allah-allah lain yang tidak dapat berbuat apa-apa. 

Dalam kehidupan ini, ketika kita menghadapi suatu persoalan maupun pergumulan, siapakah yang akan menolong kita melewatinya? Kita menanti-nantikan hal lain, dan bukan Tuhan. Namun ketika yang kita nantikan tidak bisa menolong, kita malah menyalahkan Tuhan. Kita menuduh Tuhan bahwa Dia adalah Allah yang jahat, yang suka memberi masalah, yang tidak mau menolong. 

Sering kali kita tidak mengandalkan Tuhan. Kita menganggap bahwa uang bisa menolong kita, koneksi bisa menolong kita, dokter, atau bahkan diri kita sendiri mampu menyelesaikannya sendirian. Padahal, kita lupa bahwa kita punya Bapa di Sorga yang jauh lebih berkuasa untuk menolong. Di pikiran kita, Tuhan hanyalah hakim yang siap menghukum semua kesalahan yang telah kita lakukan. Kita lupa bahwa Dia adalah Bapa yang sangat mengasihi kita.

Ketika kita memanggil Dia sebagai Bapa, itu artinya kita percaya bahwa Dia dapat diandalkan.