Kitab YesayaSampel

HIDUP DALAM JALAN-NYA

Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, (Yesaya 48:18)

Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah. Tuhan mengetahui hati mereka yang serong. Bangsa Israel menyebut dirinya umat pilihan Allah, mengakui Allah, keturunan Yakub, namun mereka tidak sungguh-sungguh dan tulus hati. Mereka bangsa yang tegar tengkuk dan keras kepala. Mereka dikenal bangsa pemberontak. Namun karena nama-Nya, Dia tetap memegang perjanjian-Nya dan tidak melenyapkan Israel. 

Tuhan mengasihani Israel, namun Dia juga menghajar mereka untuk mendidik mereka sebagai umat-Nya. Karena itu Tuhan memakai bangsa Babel untuk menghajar Israel. Tuhan membiarkan mereka ditaklukan oleh bangsa lain yang tidak mengenal Allah. Namun ketika Tuhan melihat bahwa Babel menjadi tinggi hati, dan tidak menaruh belas kasihan kepada umat-Nya, menaruh kuk yang berat terhadap orang-orang tua bangsa Israel, maka Tuhan sendiri yang meruntuhkan kejayaan Babel. Supaya Babel mengerti bahwa, Tuhanlah, Allah Israel, satu-satunya Allah yang berkuasa di dunia ini. Bukan sihir-sihir dan jampi-jampi mereka yang membuat Babel menjadi seperti ratu atas kerajaan-kerajaan, namun semua itu terjadi atas seijin TUHAN, Allah Israel.

Dalam hidup kekristenan kita sekarang, Tuhan juga menginginkan hal yang sama. Dia tidak ingin kita menyimpang dari perintah-perintah-Nya, sebab Dia ingin kita tetap tinggal di dalam kasih-Nya. Ketika Tuhan memberikan kita perintah, bukan berarti Dia tidak ingin kita tidak bahagia menjalani hidup. Justru perintah itu diberikan untuk menghindarkan kita, anak-anak-Nya dari bahaya dan hal-hal yang merugikan diri kita sendiri. Dia ingin kita hidup dalam damai sejahtera-Nya dan bahagia dalam menjalani kehidupan ini. 

Ketaatan akan membawa kita pada kebahagiaan yang sejati dan kekal.