Menyambut Musim yang BaruSampel

Menyambut Musim yang Baru

HARI KE 1 DARI 4

Lepas dari Kekhawatiran

Khawatir merupakan respon yang manusiawi, terutama ketika kita diperhadapkan kepada ketidakpastian atau sesuatu yang sepertinya melebihi kemampuan kita, seperti pandemi dan kehidupan tatanan baru yang sedang terjadi ini.

Sebenarnya, khawatir itu ada baiknya juga, karena berfungsi seperti sebuah undangan: undangan untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik, untuk mencari informasi atau menambah pengetahuan, dan juga untuk kita mencari Tuhan. Tetapi kekhawatiran jangan disimpan lebih dari 24 jam. Firman Tuhan katakan dalam Matius 6:34, “Sebab itu janganlah kamu khawatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” Rasa khawatir maupun takut sifatnya adalah roh, yang artinya bisa menyerang kapan saja, dan tempat pertempurannya adalah pikiran kita. Jika kita biarkan menguasai hidup kita, roh ketakutan dapat melumpuhkan dan menghancurkan. 

Rasul Paulus dalam 2 Timotius 1:7 berkata bahwa Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban. Rasul Paulus di surat ini sedang membangkitkan semangat Timotius, seorang hamba Tuhan yang masih muda. Kata ‘takut’ yang dipakai diterjemahkan sebagai ‘timidity’, artinya takut karena kurang percaya diri; dan ‘cowardice’, artinya takut karena kecil hati, seperti orang yang melarikan diri dari pertempuran. Paulus bukan saja menunjukkan permasalahannya, tetapi juga memberikan solusi kekhawatiran: bahwa Tuhan memberikan kita roh juga, Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban.

Kata ‘kekuatan’ diambil dari kata ‘dunamis’ yang artinya membangkitkan kemampuan, mendatangkan mukjizat dan kelimpahan, serta menjadikan kita unggul. Roh Tuhan membangkitkan kasih yang tanpa syarat atau ‘agape’, sehingga kita mampu mengasihi orang lain; memberi, memperhatikan, dan berbagi kepada orang lain tanpa pamrih. Roh itu juga membangkitkan ketertiban, dan ketertiban mendatangkan damai, sehingga kita mampu mengendalikan diri, berpikir jernih, dan mengembangkan disiplin.

Lihat, Iblis menyerang dengan satu cara, tetapi Tuhan memberikan kepada kita tiga senjata untuk mengalahkannya! Roh dari Tuhan sudah ada di dalam kita sejak kita bertobat dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. 

Jangan besar-besarkan persoalan, apalagi di depan Tuhan, tetapi nyatakan apa yang kita inginkan kepada Tuhan dalam doa dan ucapan syukur. Sehingga damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Setelah fokus kita lepas dari kekhawatiran, arahkan pikiran kepada hal-hal yang positif, yaitu semua yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji.

Doa

Bapa di surga, terima kasih karena Engkau telah memberikan Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban di dalamku. Aku mau mengarahkan energi untuk mengejar kebenaran daripada menyimpan kekhawatiran. Pimpin aku untuk mengenal kebenaran dan biar dari kebenaran itu tumbuh damai sejahtera, yang mengusir semua kekhawatiran di dalam hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus, amin.

Hari 2

Tentang Rencana ini

Menyambut Musim yang Baru

Khawatir merupakan respon yang manusiawi, terutama ketika kita diperhadapkan kepada ketidakpastian atau sesuatu yang sepertinya melebihi kemampuan kita. Tetapi Tuhan telah menempatkan kekuatan di dalam kita melalui Roh-Nya untuk menanggung segala perkara. Selama empat hari, Anda akan belajar melepaskan diri dari kekhawatiran, menyadari kemampuan yang Tuhan telah tempatkan, belajar meminta, mencari, dan mengetok serta mempersiapkan diri untuk musim yang baru.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://jpcc.org