Menyambut Musim yang BaruSampel

Menyambut Musim yang Baru

HARI KE 3 DARI 4

Meminta, Mencari, dan Mengetok

Ada yang pernah bertanya, mengapa Yesus berkata kita harus meminta, mencari, dan mengetok lebih dahulu. Bukankah Tuhan tahu apa yang kita mau? Kenapa tidak langsung diberikan saja? Menurut saya, jawabannya sederhana: justru karena Tuhan mengenal sifat manusia yang jika mendapatkan begitu saja tanpa berusaha, maka tidak akan menghargai pemberian tersebut dan memeliharanya sungguh-sungguh. Biasanya semakin sulit sesuatu ditemukan, akan semakin disayang dan dipelihara serta semakin tinggi juga nilainya.

Yang berikutnya, kita harus mengerti bahwa iman itu aktif, bukan pasif, bukan diam saja menunggu. Firman Tuhan berkata, iman tanpa perbuatan adalah mati, dan iman adalah bahasa dari kerajaan Allah. Artinya Allah merespons terhadap iman seseorang. Ini juga menunjukkan kerinduan Tuhan untuk membangun hubungan dengan manusia seperti seorang Bapa dengan anak-Nya. 

Ketika kita meminta, mencari, dan mengetok, kita akan belajar menemukan banyak hal tentang diri kita sendiri, seperti kesabaran, kejujuran, kegigihan kita; karakter kita yang terutama. Apakah kita ini pantang menyerah atau mudah menyerah? Kita akan mengetahui sifat mana yang harus kita kembangkan dan sifat mana yang harus segera kita tinggalkan; apa yang bisa dikerjakan dan apa yang tidak bisa dikerjakan. Kita juga akan menemukan siapa teman kita yang sesungguhnya. Kita akan memperoleh pengalaman, hikmat, dan kebijaksanaan serta mengerti bagaimana prosesnya sampai sebuah pintu dibukakan.

Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak," (Matius 13:11). Kita sebagai anak-anak Tuhan diberikan karunia atau kemudahan untuk mengetahui rahasia. Rahasia dalam bahasa aslinya adalah ‘mysterion’ atau misteri, sesuatu yang tersembunyi. Jadi rahasia itu tidak berjalan-jalan di mana-mana, tetapi perlu dicari. Tuhan tidak akan menyuruh kita meminta, mencari, dan mengetok, kalau yang kita cari itu tidak ada; kalau Dia tidak punya yang baik itu untuk kita; atau kalau pintu tersebut memang tidak bisa dibuka. Jadi jangan malas, pasif menunggu, dan berkata, “Hari seperti ini, mana ada yang mau memberikan pekerjaan? Mana ada bisnis yang berjalan? Mana ada yang mau menolong saya? Mana bisa?” Iblislah yang disenangkan kalau kita diam saja dan berasumsi sebelum sempat mencoba. Justru pada saat yang lain tidak mencoba atau berhenti berusaha, mengapa tidak kita yang mencoba? 

Mari kita aktif dan beriman kepada Tuhan. Setiap orang yang meminta, diberikan. Setiap orang yang mencari, mendapatkan. Setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan, karena kita punya Bapa yang baik di surga.

Doa

Bapaku yang di surga, aku mengucap syukur untuk firman-Mu. Aku percaya Engkau sanggup. Di dalam kesulitan sekalipun, ada pertolongan-Mu yang melebihi akal dan pikiranku. Engkau selalu mencukupkan, dan aku percaya kasih dan kekuatan dari-Mu selalu membuat pengharapanku tetap hidup. Dalam nama Tuhan Yesus, amin.

Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2Hari 4

Tentang Rencana ini

Menyambut Musim yang Baru

Khawatir merupakan respon yang manusiawi, terutama ketika kita diperhadapkan kepada ketidakpastian atau sesuatu yang sepertinya melebihi kemampuan kita. Tetapi Tuhan telah menempatkan kekuatan di dalam kita melalui Roh-Nya untuk menanggung segala perkara. Selama empat hari, Anda akan belajar melepaskan diri dari kekhawatiran, menyadari kemampuan yang Tuhan telah tempatkan, belajar meminta, mencari, dan mengetok serta mempersiapkan diri untuk musim yang baru.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Jakarta Praise Community Church yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://jpcc.org