KRISTEN DAN KELUARGANYASampel
Aku, Tuhan, dan Keluargaku
Tidak ada seorang pun yang bisa menjalani hidup tanpa bantuan orang lain, mulai dari lahir hingga meninggal. Kita tidak mampu bertahan hidup seorang diri. Oleh karena itu, sedari awal TUHAN memerintahkan manusia untuk berkeluarga (Kej 1:28). Keluarga menjadi komunitas yang paling penting dan intim di dalam perjalanan hidup setiap kita. Kita memilikinya dari awal hingga akhir hidup kita.
Bukan hanya itu, TUHAN memakai keluarga untuk membentuk umat-Nya. Ketika TUHAN memberikan perintah/panggilan, TUHAN meminta agar “apa yang telah Kuperintahkan kepadamu pada hari ini … haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu …” (Ul 6:6-9); orangtua diminta untuk “… didiklah mereka (anak-anak) di dalam ajaran dan nasihat Tuhan” (Ef 6:4). TUHAN mendesain relasi di dalam keluarga sebagai relasi yang membangun pengenalan akan TUHAN dan bukan hanya berfokus pada diri sendiri.
Menariknya, kita dapat melihat betapa TUHAN menghargai keberadaan keluarga bagi umat-Nya. Di dalam Alkitab, TUHAN menyatakan relasi antara diri-Nya dengan umat-Nya di dalam relasi kekeluargaan: Yesus menyebut Allah di sorga sebagai “Bapa” (Yoh 17); setiap orang yang percaya dalam nama Yesus disebut sebagai “anak-anak Allah” (Yoh 1:12); di dalam kasih, TUHAN mengangkat kita menjadi “anak-anak-Nya” (Ef 1:5). Ada sesuatu yang signifikan tentang keluarga, sehingga TUHAN memilih untuk menggambarkan Diri-Nya berelasi dengan kita di dalam istilah-istilah kekeluargaan.
Keluarga kita mungkin tidak selalu dalam kondisi yang terbaik, tetapi sadarilah bahwa TUHAN memakainya untuk menyatakan Diri-Nya dan membentuk kita sampai saat ini. Hari ini, mari kita mulai mengingat: Adakah hal baik, kebiasaan baik, atau prinsip baik yang Anda pelajari dan pegang sejauh ini dari keluarga Anda? Ambilah waktu untuk mencatat dan mengucap syukur kepada TUHAN atas keluarga yang Ia anugerahkan.
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Barangkali tak ada lembaga yang banyak menjadi sasaran perusakan oleh gerakan-gerakan pemikiran dunia selain keluarga, dan barangkali juga, tak ada pemikiran yang mampu menjaga keluarga dari perusakan tersebut selain pemikiran Kristen. Anda akan tahu mengapa demikian setelah menikmati renungan-renungan tentang keluarga ini.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Perkantas Indonesia yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.perkantas.net