Mengikuti Teladan KristusSampel

Mengikuti Teladan Kristus

HARI KE 2 DARI 4

KARAKTER YANG BAIK ADALAH KARAKTER KRISTUS

PENDAHULUAN

Kamus Oxford mendefinisikan karakter sebagai "kualitas mental dan moral yang khas bagi setiap individu." Oleh karena itu, karakter tidak ada yang baik ataupun buruk, namun kualitas karakter tertentu pada seseorang bisa baik atau buruk. Sebagai orang Kristen, kita ingin lebih seperti Yesus setiap hari, yaitu kita menginginkan karakter Kristus terbentuk di dalam kita, dan menjadikan kita sebagai orang-orang dengan karakter yang baik.

PEMBAHASAN

Hari ini kita akan fokus pada tiga aspek karakter Yesus: Belas kasih, Ketekunan dan Penundukan diri.

1. Belas Kasih

Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Efesus 4:32

“Belas kasih adalah pengertian atas penderitaan orang lain dan keinginan yang kuat untuk melakukan sesuatu untuk meringankan penderitaan mereka. Semakin banyak belas kasih yang Anda miliki, semakin banyak yang Anda dapatkan. "- Jennifer Campbell. 

Belas kasih adalah kasih dalam tindakan. Ke mana pun Yesus pergi, ketika Yesus melihat kebutuhan orang-orang, Dia menaruh belas kasihan kepada mereka dan memenuhi kebutuhan mereka.

Ketika kita menunjukkan belas kasihan kepada orang lain, hal itu membuka kesempatan bagi orang lain untuk mengalami kasih dan belas kasih Tuhan. Kita adalah duta besar Allah di dunia ini dan kita mewakili kerajaan Allah. Saat kita menunjukkan belas kasih, kita bersinar untuk Tuhan dan membawa dampak bagi kota dan bangsa kita.

"Arti kebahagian yang sesungguhnya dan kebahagiaan sejati akan kita dapat ketika kita memikirkan kebutuhan orang lain - dan dari tindakan yang membawa makna atau sukacita bagi kehidupan orang lain." - Christine Carter, penulis Raising Happiness: 10 Langkah Sederhana untuk menjadikan Anak-anak yang bersuka cita dan Orangtua yang Bahagia

2. Bertekun 

Ketekunan membutuhkan stamina fisik yang hebat dan fokus yang tak tergoyahkan sampai tugas selesai. Seorang atlet yang tujuannya adalah mendapatkan medali emas akan melakukan apapun yang dibutuhkan untuk melatih tubuhnya agar tampil optimal pada hari perlombaan. Dia akan menderita sakit, mengikuti diet ketat, bahkan mungkin menyangkal kesenangannya sendiri, hanya demi sekeping medali emas tersebut. Mengapa? Sebab, baginya, medali emas itu layak untuk diperjuangkan.

Yesus memilih untuk pergi ke kayu salib karena bagi Dia, kita layak untuk itu semua. 

Saat kita melayani Yesus dengan melayani orang lain, apakah kita memiliki pandangan yang sama dengan apa yang Yesus lakukan (bahwa itu layak bagi kita semua)? Apakah orang-orang yang kita layani layak untuk waktu dan energi kita? Yang lebih penting lagi, apakah mereka layak menerima pengorbanan kematian Yesus di kayu salib?

Ketekunan dalam kehidupan Kristen bukanlah tentang “kita”. Ini adalah tentang pembentukan karakter Kristus di dalam diri kita, sehingga "mereka dapat melihat perbuatan baik Anda, dan memuliakan Bapamu yang ada di surga" (Matius 5: 16b).

Seberapa besar rasa sakit yang dapat di tanggung akan bervariasi bagi setiap orang.  Semakin besar rasa sakit yang bisa kita tanggung, semakin cepat kita akan melihat hasil yang positif. Terkadang, kita butuh waktu yang tak tergantikan misalnya untuk mendapatkan Otot yang kuat, semuanya Itu tidak bisa terjadi hanya dalam semalam. Latihan beban yang dilakukan secara konsisten selama periode waktu tertentu akan memperkuat dan membangun otot. Dengan cara yang sama, saat kita tekun disiplin dalam kehidupan Kristen (berdoa, membaca dan mempelajari Alkitab, bersaksi), kita akan melihat karakter Kristus terbentuk di dalam kita.

3. Penundukan diri

Untuk tunduk pada sebuah otoritas, kita harus memiliki kerendahan hati. Yesus adalah "kemuliaan Tuhan yang berjubahkan kerendahan hati" (Abraham Lalamentik). Penundukan diri Yesus kepada Bapa adalah teladan bagi kita untuk kita ikuti. Apa yang Yesus lakukan melawan setiap titik sifat kemanusian di dalam diri kita. Namun, Yesus memilih untuk tunduk karena Dia mengetahui konsekuensi dari penderitaan-Nya: hidup berlimpah bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.

Penundukan diri adalah pilihan. Kita bisa tunduk kepada orang lain dengan rela atau enggan. Penundukan diri dengan penuh kerelaan akan membawa buah kualitas karakter yang baik di dalam diri kita. Penudukan diri yang disertai rasa enggan akan menciptakan perasaan marah dan benci. Kristus dengan sepenuh hati tunduk kepada Bapa. Konsekuensi dari tindakanNya masih terasa sampai sekarang.

Bila kita memilih untuk secara sepenuh hati tunduk kepada otoritas Tuhan, kita belajar untuk berjalan dengan kerendahan hati. Bila kerendahan hati menjadi bagian dari karakter kita, banyak orang yang akan diberkati.

DISKUSI

1. Bagikan beberapa contoh Yesus menunjukkan belas kasihan-Nya (misalnya keajaiban memberi makan 5000 orang) dan bagaimana kita dapat menunjukkan belas kasihan terhadap kebutuhan orang-orang di sekitar kita.

2. Bagikan dan renungkan pilihan apa yang telah Anda buat minggu ini yang dapat membantu Anda mengembangkan karakter belas kasihan, ketekunan dan penundukan diri?

KESIMPULAN

Karakter kita dibentuk oleh pilihan kita. Pilihan yang baik menghasilkan karakter yang baik. Sebagaimana Kristus terbentuk di dalam diri kita lebih dan lebih setiap harinya, biarlah kita dapat mengatakan kepada orang lain: 1 Korintus 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.



Firman Tuhan, Alkitab

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Mengikuti Teladan Kristus

Renungan ini akan menolong setiap kehidupan kita untuk mempelajari kehidupan Kristus dan bagaimana kita bisa untuk mengikuti teladan Kristus.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg