Kehidupan Yang Memuliakan TuhanSampel

Kehidupan Yang Memuliakan Tuhan

HARI KE 1 DARI 4

HIDUP YANG MEMULIAKAN TUHAN

PENDAHULUAN

Tuhan Allah menciptakan bumi dan segala isinya, pasti mempunyai fungsi dan tujuannya masing-masing. Contohnya terang Tuhan ciptakan untuk menerangi kegelapan, tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan untuk menjadi makanan manusia, matahari, bulan dan bintang masing-masing punya tujuan dan fungsinya. Demikian juga dengan kita yang diciptakan seturut dengan gambarNya Allah atau “master piece” Nya seperti yang tertulis di Efesus 2:10 –karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Jadi kita ini adalah “buatan Allah” yang diciptakan untuk menyatakan kemuliaanNya dengan melakukan pekerjaan baik. 

Memang banyak orang di dunia ini yang melakukan pekerjaan baik, tetapi belum tentu tujuannya untuk kemuliaan Tuhan. Contoh para artis atau pengusaha yang memberikan bantuan sosial kepada orang-orang miskin dan terlantar. Banyak dari mereka hanya untuk mencari popularitas diri mereka sendiri. Atau mereka lakukan hanya karena sebatas kasihan saja, karena memang sebagai manusia kita mempunyai perasaan. Apapun yang menjadi alasan mereka, jika tujuannya tidak untuk mengagungkan dan meninggikan nama Tuhan, maka tidak ada artinya dihadapan Tuhan. 

PEMBAHASAN

Bagaimana kita memuliakan Tuhan?

1. Melalui setiap perbuatan dan pekerjaan kita.

I Korintus 10:31 –Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 

Mungkin kita berpikir bahwa hidup yang memuliakan Tuhan itu hanya kalau kita melayani pekerjaan Tuhan seperti berkotbah, mengajar, berdoa, menginjil, dan lainnya. Memang apabila kita melayani pekerjaan Tuhan dengan cara yang berkenan ,maka kita sedang memuliakan Tuhan. Malah dikatakan juga dengan hal-hal yang sederhana seperti soal makan dan minum. Ingat cerita Daniel yang tidak mau menajiskan diri dengan makan makanan raja Babel? 

Jika soal makanan dan minuman saja begitu penting untuk kita perhatikan, demikian juga dengan hal-hal yang lain dalam kehidupan kita, misalnya cara kita berkata, bersikap dan berpikir. 

Bagaimana kita mengaplikasikan firman Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari baik itu dalam keluarga, di masyarakat dan dalam pelayanan itu adalah memuliakan Tuhan. Orang dapat merasakan “the taste of God’s glory” ketika kita menyatakan kasih Kristus (perbuatan baik) kepada mereka. 

Orang Farisi dan para ahli Taurat sering mendapat teguran dari Tuhan Yesus oleh karena apa yang mereka lakukan itu (berdoa, berpuasa, memberi) semata-mata untuk mencari perhatian orang. Tuhan Yesus katakan bahwa mereka tidak beroleh upah dari Bapa yang di Sorga. 

Jadi kuncinya jika apapun yang kita lakukan, semuanya itu haruslah untuk kemuliaan Tuhan. Bagaimana jika ada yang memuji kita? Sekalipun orang memuji kita, tetaplah rendah hati dan katakan bahwa kemuliaan hanya bagi Tuhan. Jangan kita sombong, sebab hidup ini adalah kasih karunia Tuhan.  

2. Miliki kerinduan untuk terus bertumbuh dewasa rohani 

2 Petrus 3:18—tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. BagiNya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. 

Kekristenan itu berbicara mengenai pertumbuhan dan berproduksi atau berbuah. Nah, sama seperti fisik kita bertumbuh dari bayi sampai menjadi dewasa, maka kerohanian kita pun perlu mengalami pertumbuhan. 

Bagaimana kedewasaan rohani kita bertumbuh? Tuhan akan ijinkan kita melewati yang namanya proses. Bagaimana reaksi kita terhadap suatu proses? Apakah kita bersungut-sungut, seperti orang Israel di padang gurun? Atau memuliakan Tuhan, sama seperti Paulus dan Silas dipenjara? Bagi orang yang terus mau bertumbuh ke arah Kristus, ketika menghadapi persoalan maka ia akan memuliakan Tuhan dengan cara penyembahan, keintiman dengan Tuhan dan mencari jawaban dari Firman Tuhan.  

Dan apabila ia telah melewati ujian maka ia akan menceritakan bagaimana perbuatan Tuhan yang dahsyat menolong dan memberkati hidupnya.  

3. Mau dipakai Tuhan untuk menjadi penuai jiwa 

Mari kita belajar dari kisah Filipus, bagaimana Tuhan memakai Filipus untuk menjangkau pejabat dari Ethiopia (Kisah Para Rasul 8:26-38). Ada dua nama Filipus di Alkitab, yang pertama adalah murid Yesus, dan yang ke dua yaitu salah satu dari tujuh orang pilihan untuk mengurus jemaat. Nah, yang kita bahas adalah Filipus diantara tujuh orang pilihan. Bagaimana hidup Filipus, sehingga dia dipakai untuk menuai jiwa bagi Tuhan? 

- Filipus adalah seorang yang hidupnya memuliakan Tuhan (Kis 6: 3-5).

- Filipus taat kepada perintah Tuhan (Kis 8:26). Tidak menunda perkataan Tuhan.

- Filipus membiarkan seluruh hidupnya diatur oleh Roh Kudus (Kis 8: 29).

- Filipus fokus kepada apa yang Alkitab katakan tentang Yesus (Kis 8:35).

Kisah Filipus ini sangat luar biasa, kita pun dapat seperti Filipus. Jika hidup kita dipimpin oleh Tuhan, maka ia dapat mempertemukan kita dengan jiwa-jiwa yang siap dituai bagi kemuliaan Tuhan.   

PENUTUP

Yesaya 43:7 –semua orang yang disebutkan dengan namaKu yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan. Kata GLORY dalam Bahasa Yunani yaitu DOQSA, berbicara tentang bobot hadirat Tuhan. Jadi jika Tuhan memenuhi kita dengan kemuliaanNya, itu artinya kita menyatakan kebesaran Tuhan, kedasyatanNya, kemahakuasaanNya, kekudusanNya dan kedaulatanNya dimanapun, kapanpun dan kemanapun Tuhan mengutus kita. 

DISKUSI

1. Mengapa kita memuliakan Tuhan, bukankah Tuhan itu sudah mulia?  

2. Coba ceritakan kehidupan sehari-hari saudara mengenai hidup yang memuliakan Tuhan. 


Firman Tuhan, Alkitab

Hari 2

Tentang Rencana ini

Kehidupan Yang Memuliakan Tuhan

Renungan ini akan mengingatkan kita semua untuk mempunyai kehidupan yang memuliakan nama Tuhan. Kehidupan kita sudah ditebus dan dipanggil untuk melakukan rencana-Nya dan memuliakan nama Tuhan.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg