Kehidupan Yang Memuliakan TuhanSampel

Kehidupan Yang Memuliakan Tuhan

HARI KE 2 DARI 4

MEMULIAKAN TUHAN MELALUI HIDUP KITA

PENDAHULUAN

Semua orang Kristen tentunya ingin memiliki hidup yang benar-benar memuliakan Tuhan, sebab hal ini adalah tujuan seseorang ditebus oleh darah Kristus, yaitu hidup menjadi anak-anak Allah dan memuliakan Dia. Tuhan Yesus sendiri mengungkapkannya ketika Ia melayani di dunia ini; “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Mat. 5:16). Ada bagian Tuhan mengangkat kita dari lumpur dosa dan kita ditempatkan kepada hidup yang benar dan kudus, itu semua disebut kasih karunia. 

Namun ada pula bagian kita mengerjakan keselamatan yang Tuhan beri itu dengan mengemban tanggung jawab untuk memuliakan Dia yang telah menebus dan membenarkan kita. 

Inilah yang menjadi pekerjaan kita setelah ditebus oleh darah Kristus itu, yaitu dengan menjaga kualitas hidup kita sesuai dengan prinsip firman Allah dan mencerminkan kasih Allah kepada dunia ini. Bagaimanakah langkah-langkah untuk memiliki hidup yang selalu memuliakan Tuhan? Kita akan membahasnya dalam beberapa prinsip:

PEMBAHASAN

1. Kristus adalah Pintu Agar hidup kita Memuliakan Tuhan

Paulus menjelaskan bahwa hanya jika terang kemuliaan Kristus bersinar atas diri seseorang, barulah ia memiliki pengertian akan kemuliaan Tuhan. Itu bisa terjadi ketika orang berbalik pada Tuhan dan menyambut anugerah Kristus. Pada saat itulah Tuhan menyingkapkan selubung dari hatinya sehingga penglihatan rohaninya tidak terhalang lagi (2 Korintus 3:16). Maka pada saat itu orang akan memahami bahwa anugerah Tuhan Yesus dan tidak lagi berada dalam kutuk dosa, itulah makna kemerdekaan. Kemerdekaan yang bukan hanya meliputi selubung yang tersingkap; tetapi juga kemerdekaan dari dosa, maut dan tuntutan hukum Taurat. Pada saat dimerdekakan, orang akan memancarkan kemuliaan Tuhan. Bukan hanya di wajah, tetapi dalam hidup dan terpancar melalui karakter. Kemuliaan ini tidak akan memudar tetapi akan terus mentransformasi hidup hingga makin lama makin menyerupai Kristus.

Keserupaan dengan Kristus ini bukanlah sepenuhnya hasil pencapaian manusia. Itu merupakan pertumbuhan yang dihasilkan oleh karya dan kuasa Roh Kudus. Kita memang harus mengerjakan keselamatan sebagai respon atas karya Allah di dalam hidup kita. Kita sadar bahwa proses transformasi menuju keserupaan dengan Kristus tidaklah selalu lancar dan mudah, karena merupakan arena peperangan melawan dosa dan si jahat. Dalam proses pertumbuhan meninggalkan dosa dan makin maju ke arah Kristus ini, kita perlu dua hal bersamaan: Bergantung pada kuasa Roh Kudus dan menaklukkan diri pada proses pemurnian-Nya.

2. Kunci Memuliakan Tuhan adalah Ketaatan (Matius 21:1-6)

Kisah dua orang murid dalam perikop ini mungkin dapat memberikan gambaran sekilas. Pada saat Yesus menyuruh mereka mengambil seekor keledai, mereka melakukannya dengan taat. Mereka juga mengerjakan perintah itu sesuai dengan instruksi dan tetap rendah hati. Pekerjaan itu sendiri tampak sepele dan tidak populer serta biasanya hanya dikerjakan oleh seorang budak. Tetapi kedua murid tersebut tidak protes. Siapa yang menduga bahwa ketaatan itu kemudian berujung pada perarakan Yesus di mana Dia dieluk-elukan dan dimuliakan oleh orang banyak? Terlebih lagi, mereka diberi kehormatan dan dipakai Allah untuk menggenapi nubuatan tentang Yesus dalam Zakharia 9:9 dan Mazmur 118:26.

Jadi, kunci untuk memuliakan Allah adalah ketaatan dalam melakukan perintah-Nya. Tolok ukurnya bukan seberapa hebat tindakan kita atau seberapa besar dampaknya. Perbuatan yang tampak sepele sekalipun, asalkan meluap dari kasih Allah yang memenuhi hati kita, tetap bermakna. Ya, memuliakan Allah bukan dimaksudkan untuk mengundang pujian dari manusia, melainkan untuk menyenangkan hati-Nya.

3. Memuliakan Tuhan dengan Ucapan Syukur (1 Korintus 10:31)

Paulus berkata bahwa kita dapat memuliakan nama-Nya melalui bagaimana kita menjalani hidup dan beraktivitas. Bahkan, hal paling sederhana sekalipun, seperti makan dan minum, juga dapat memuliakan nama Tuhan. 

Bagaimana cara kita makan dan minum membuat nama Tuhan dikenal? Yakni jika kita menerima berkat Tuhan dengan mengucap syukur sebelum makan, dan dengan menikmatinya secukupnya, tidak berlebihan atau serakah. 

Demikian pula dalam aktivitas keseharian lain, kita dapat mengagungkan Tuhan dengan mengingat Dia yang selalu terlibat di hidup kita. Ketika dijalani, hidup memuliakan Tuhan tidaklah serumit yang kita pikirkan. Memuliakan Tuhan bukan hanya dengan menyanyi di gereja atau pergi menjadi utusan Tuhan ke tempat yang jauh. Apabila hal-hal sederhana yang kita lakukan dan tunjukkan, menyatakan bagaimana kita hidup mengandalkan Tuhan dalam perkara hidup sesehari, maka nama Tuhan kita dapat dikenal orang, dan kita memuliakan Tuhan.

PENUTUP

Seringkali kita terjebak dengan banyaknya aturan-aturan agamawi mengenai topik memuliakan Tuhan. Kita diperhadapkan dengan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Namun, kabar baiknya adalah Allah memilih dan menyelamatkan kita bukan untuk hal-hal demikian karena kita takut dihukum, melainkan Allah ingin kita melakukannya karena kita mengasihi Dia. 

Memuliakan Tuhan adalah perkara sederhana. Sesederhana kita mengasihinya. Jika kita mengerti kasih-Nya yang besar itu, maka bicara memuliakan Allah dengan hidup kita adalah hal yang sangat menyenangkan. 


Firman Tuhan, Alkitab

Hari 1Hari 3

Tentang Rencana ini

Kehidupan Yang Memuliakan Tuhan

Renungan ini akan mengingatkan kita semua untuk mempunyai kehidupan yang memuliakan nama Tuhan. Kehidupan kita sudah ditebus dan dipanggil untuk melakukan rencana-Nya dan memuliakan nama Tuhan.

More

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg