Kehidupan Yang Memuliakan TuhanSampel
UPAH MEMULIAKAN TUHAN
PENDAHULUAN
Jika kita berkunjung ke S.E.A Aquarium di Sentosa, kita dapat menyaksikan ribuan jenis ikan dan tumbuh-tumbuhan laut yang begitu indah. Demikian juga dengan kehidupan kita, tanpa kita sadari orang dapat melihat dan memperhatikan bagaimana kita hidup. Dan alangkah indahnya jika kita memiliki kehidupan yang memuliakan Tuhan, baik saat kita di rumah, sekolah, tempat kerja dan di manapun kita berada.
Yusuf dan Daniel adalah orang-orang yang memiliki kehidupan yang memuliakan Tuhan. Dari kisah kehidupan mereka, kita akan belajar bersama-sama apa yang akan kita alami saat hidup kita memuliakan Tuhan.
PEMBAHASAN
1. Kehidupan Yang Berhasil
Yusuf adalah seorang yang ada dalam tekanan yang berat, sebab hari demi hari dia digoda oleh isteri Potifar. Namun bagaimana respon Yusuf? Yusuf berkata, “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" (Kejadian 39:9). Dengan kata lain Yusuf berkata, “Aku takut kepada Allah, apapun yang terjadi aku mau hidupku memuliakan Allah.”
Dunia saat ini semakin bobrok dan hancur, moral semakin merosot; pergaulan bebas, obat bius, LGBT, pornografi semakin marak. Anak-anak Tuhan pasti terseret oleh arus dunia yang semakin jahat ini, jika mereka tidak mengambil keputusan untuk hidup memuliakan Tuhan dan takut akan Tuhan.
Firman Tuhan berkata, “Persembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Roma 12:1)
Yusuf tidak memberikan tubuhnya kepada dosa, tapi dia pakai tubuhnya untuk melakukan kebenaran. Dan saat dia melakukan kebenaran, Roh Tuhan menguasai kehidupannya dan memberi hikmat yang luar biasa sehingga semua yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil dan pada akhirnya Yusuf mendapat promosi, dari seorang budak Tuhan angkat menjadi perdana menteri atas Mesir (Kejadian 41:41).
Ini menjadi kunci keberhasilan anak-anak Tuhan, saat kita memberikan hidup kita untuk memuliakan Tuhan, memberikan tubuh ini untuk menjadi senjata kebenaran, maka Roh Tuhan akan menguasai hidup kita, memberi kita hikmat dan tuntunan yang akan membawa kita kepada promosi dan keberhasilan.
2. Kehidupan Yang Berkemenangan
Daniel adalah seorang yang memiliki kehidupan yang memuliakan Tuhan. Dia mengambil keputusan untuk tidak menajiskan dirinya (Daniel 1:8) dan Firman Tuhan juga mencatat bahwa tiga kali sehari Daniel berdoa dan memuji Tuhan (Daniel 6:10), sebuah gaya hidup yang luar biasa. Sampai suatu kali orang mencari-cari kesalahan Daniel dan membuat rencana jahat untuk menjebak Daniel, sehingga nyawa Daniel terancam. Namun dalam situasi seperti itu, Daniel tidak putus asa tapi dia memilih untuk tetap hidup memuliakan Tuhan; Daniel masuk ke kamarnya, sujud berdoa dan memuji Tuhan. Dan ahirnya Tuhan melepaskan Daniel dari gua singa dan memberikan dia kemenangan atas semua musuh-musuhnya (Daniel 6:21-24).
Berapa banyak di antara kita yang pernah mengalami situasi yang sama seperti Daniel, sudah hidup benar di hadapan Tuhan, setia beribadah, bahkan setia melayani, tapi kemudian kita menghadapi hal-hal yang tidak nyaman. Bagi kita yang bekerja di marketplace sering kita dengar ada office politik, atau kita sudah melakukan pekerjaan dengan baik tapi tidak dihargai, mungkin ada atasan yang mempersulit kita, ada rekan kerja yang tidak suka dengan kita. Bagi yang sudah berkeluarga, mungkin mengalami tantangan dalam pernikahan, mendidik anak, ketidakharmonisan dalam hubungan saudara, atau masalah-masalah yang lain.
Jangan putus asa dan kehilangan pengharapan tapi belajar seperti Daniel. Responi setiap tantangan dengan tetap hidup memuliakan Tuhan, tetap memprioritaskan Tuhan. Bersujud di hadapan Tuhan, berdoa dan memuji Dia di tengah situasi yang sulit tidaklah mudah dilakukan. Namun ini adalah gaya hidup memuliakan Tuhan yang akan menjamin kemenangan kita. Orang bisa mereka-rekakan yang jahat, tapi kepada orang yang memuliakan Tuhan, Dia bisa mengubahnya untuk kebaikan.
Eric Liddell adalah seorang pelari tercepat di Skotlandia. Selama karir berlarinya, Eric selalu memenangkan setiap lomba 100 meter yang diikutinya. Eric Liddel punya hidup yang memuliakan Tuhan, dia menganggap Tuhan lebih berharga dari setiap medali emas yang bisa dia dapatkan.
Suatu kali dia mendapat kesempatan untuk mengikuti olimpiade dalam lomba spesialisasinya, lari 100 meter. Namun beberapa saat kemudian Eric mengumumkan bahwa dia tidak akan mengikuti kategori tersebut karena final lomba lari 100 meter ini diadakan pada hari Minggu. Sedangkan bagi Eric hari Minggu adalah hari yang dia khususkan untuk beribadah dan menyembah Tuhan.
Keputusan Eric membuat orang Skotlandia sangat marah kepadanya. Di surat kabar mereka menulis hal-hal yang jelek tentang Eric bahkan sebagian orang mencap dia sebagai pengkhianat bangsa. Namun Eric tetap teguh pada pendiriannya. Dengan sedikit waktu yang ada sebelum Olimpiade, Eric melatih dirinya dengan giat dan membuat dia mendapat kualifikasi untuk perlombaan lari 400 meter, dimana final pertandingan ini tidak dijadwalkan pada hari Minggu.
Eric mengetahui bahwa kesempatan untuk memenangkan lomba lari 400 meter sangat tipis karena ada dua pelari kelas dunia yang ikut dalam perlombaan ini dan juga karena dia mendapatkan jalur lari yang paling jelek.
Sesaat sebelum lomba dimulai, Eric mendapatkan sebuah pesan dari pelatihanya, “For those who honour Me, I will honour”, “Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati”. Pesan ini diambil dari Firman Tuhan dalam 1 Samuel 2:30. Pelatih Eric menulis pesan ini di selembar kertas dan diselipkannya di kantong Eric. Eric sangat dikuatkan dengan pesan ini, sebab Eric tau keputusannya untuk tidak lari di hari Minggu adalah memuliakan Tuhan.
Akhirnya lomba dimulai. Waktu Eric berlari, dia berpikir bahwa dia akan melihat dua pelari dunia itu di depan dia, tetapi ternyata tidak. Eric berlari paling depan mendahului pelari-pelari yang lain dan sampai dia mencapai garis finish. Eric mendapatkan medali emas, bahkan Eric membuat rekor dunia yang baru untuk lari 400m. Bangsa Skotlandia sangat bangga dan memberikan gelar pahlawan kepada Eric. Tidak lama setelah itu, Eric memenuhi panggilan Tuhan untuk menjadi seorang misionaris dan mengabarkan injil ke Cina.
PENUTUP
Saat kita hidup memuliakan Tuhan, Tuhan tidak akan tinggal diam. Roh Kudus akan mengurapi kita, memberi hikmat dan tuntunan sehingga kita mengalami hidup yang berhasil dan berkemenangan, dan nama Tuhan dipermuliakan melalui kehidupan kita. Amin!
DISKUSI
1. Apa tantangan yang sedang Anda hadapi saat ini?
2. Belajar dari kehidupan Daniel dan Yusuf, apa yang harus Anda lakukan dalam menghadapi tantangan tersebut?
Firman Tuhan, Alkitab
Tentang Rencana ini
Renungan ini akan mengingatkan kita semua untuk mempunyai kehidupan yang memuliakan nama Tuhan. Kehidupan kita sudah ditebus dan dipanggil untuk melakukan rencana-Nya dan memuliakan nama Tuhan.
More
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bethany Church (Singapore) yang telah menyediakan rencana ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi: http://www.bcs.org.sg